Contents
Dalam Kitab Suci, Yohanes 14:6 dengan tegas menyatakan bahwa Yesus adalah “Jalan, Kebenaran, dan Hidup.” Dalam penafsiran yang lebih mendalam, pasal 2 Korintus 4 ayat 18 menawarkan kita pandangan yang memukau tentang cara pandang kita terhadap hal-hal yang tak terlihat, yaitu iman.
Ayat tersebut dengan bijak menyatakan, “kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan, sebab yang kelihatan itu sementara, tetapi yang tidak kelihatan itu kekal.”
Dalam dunia yang semakin tergila-gila dengan fokus visual dan pencapaian materi, perlu bagi kita untuk menghentikan sejenak dan merenungkan makna mendalam dalam ayat ini. Korintus, sebagaimana dicatat dalam Injil, adalah salah satu kota Yunani yang penuh dengan kemewahan dan materi. Namun, Rasul Paulus mengingatkan kita tentang pentingnya mengalihkan pandangan kita dari yang terlihat dan melihat lebih jauh ke dalam yang tidak terlihat.
Kata “kelihatan” dalam ayat ini mencakup semua hal yang dapat dilihat dengan mata duniawi kita, seperti kekayaan, kekuasaan, popularitas, dan prestasi. Di dunia yang serba visual ini, sangat mudah untuk terjebak dalam keramaian hal-hal duniawi tersebut, sehingga mengabaikan aspek spiritual dalam hidup kita.
Namun, ketika kita mengabaikan apa yang terlihat dan mulai melihat ke arah yang tidak terlihat, kita akan menemukan pengalaman rohawi yang jauh lebih dalam. Iman adalah salah satu hal yang tidak bisa dilihat secara fisik, tetapi itulah yang menghubungkan kita dengan Allah dan memberikan makna sejati dalam hidup ini.
Mungkin saja kita menghadapi kesulitan yang tampak tidak ada jalan keluar. Mungkin kita merasa terputus asa, kalah, atau ditelantarkan. Tetapi ayat ini mengajarkan kita untuk tidak terfokus pada situasi saat ini, melainkan untuk melihat dengan iman, yaitu melihat ke sana, melihat yang tidak terlihat.
Melihat lebih jauh dalam bait suci bukanlah tentang mengabaikan dunia atau menjadi pasif. Sebaliknya, itu adalah tentang mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan dan mempercayai-Nya dalam setiap area hidup kita. Saat kita membuka pikiran dan hati kita, kita mampu menemukan petunjuk, harapan, dan damai yang tidak bisa kita temukan sendiri.
Maka pada akhirnya, memahami dan menerapkan ajaran dalam 2 Korintus 4:18 memungkinkan kita untuk hidup dengan iman yang lebih dalam dan memandang hidup dengan perspektif yang lebih tinggi. Hidup ini tidak hanya tentang apa yang kita lihat atau apa yang kita capai secara materi, tetapi tentang hubungan kita dengan Tuhan dan perjalanan rohani kita menuju kekekalan.
Jadi, mari kita berpaling dari yang tampak dan beralihlah ke iman yang menggerakkan kita. Saat kita melihat lebih jauh dalam bait suci, kita akan menemukan kebenaran yang mendalam dan sukacita yang kekal.
Apa itu 2 Korintus 4:18?
2 Korintus 4:18 adalah salah satu ayat dalam Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristiani. Ayat ini terletak dalam Surat Paulus yang Kedua kepada jemaat di Korintus, yaitu 2 Korintus 4:18.
Ayat ini berbunyi sebagai berikut: “Karena kita tidak memandang yang kelihatan, tetapi yang tiada kelihatan, sebab yang kelihatan itu iagas, tetapi yang tiada kelihatan itu kekal.” Dalam ayat ini, Paulus menyampaikan pandangannya tentang bagaimana seharusnya kita melihat dan menghargai hal-hal yang terjadi di dunia ini.
Penjelasan 2 Korintus 4:18
Dalam ayat ini, Paulus mengajak kita untuk melihat segala sesuatu dengan pandangan yang lebih dalam dan terdalam. Ia mengatakan bahwa kita tidak boleh hanya memandang hal-hal yang kelihatan di dunia ini, seperti kekayaan, kekuasaan, atau kesenangan sesaat. Hal-hal tersebut adalah ‘iagas’ atau sementara, mereka tidak kekal dan dapat berubah sewaktu-waktu.
Sebagai manusia, kita seringkali bersifat jangka pendek dalam pandangan dan penilaian kita terhadap kehidupan. Kita cenderung fokus pada hal-hal yang ada di depan mata kita saat ini, memandang berbagai masalah, ujian, dan rintangan yang ada sebagai suatu penghalang bagi kesuksesan atau kebahagiaan kita. Namun, Paulus menekankan bahwa kita seharusnya tidak hanya memandang pada hal-hal tersebut, melainkan juga melihat yang tiada kelihatan atau yang tersembunyi di baliknya.
Paulus mengingatkan kita bahwa dunia ini tidaklah kekal dan berubah-ubah. Segala sesuatu di dunia ini akan lenyap dan tidak bertahan selamanya. Yang terkesan besar dan berharga saat ini, mungkin hanya akan berubah menjadi debu dan tanah dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, kita tidak boleh terlalu terikat pada dunia ini, tetapi harus pandang pada yang tiada kelihatan, yakni kehidupan rohani yang kekal bersama Tuhan.
Pandangan Paulus ini mengajarkan kita untuk hidup dengan perspektif yang berbeda. Kita diajak untuk melihat segala sesuatu dengan pengertian dan pemahaman yang lebih luas, yaitu melihat segala sesuatu sebagai bagian dari rencana dan kerajaan Allah yang kekal. Dalam segala situasi, baik suka maupun duka, kita harus memiliki keyakinan bahwa Tuhan berada di dalamnya dan bekerja untuk kebaikan kita.
Sebagai umat Kristen, kita dipanggil untuk hidup dengan iman. Fokus kita bukanlah pada apa yang terlihat atau dirasakan saat ini, tetapi pada apa yang diyakini dan harapkan dari Tuhan. Ketika kita memiliki perspektif yang benar dan fokus pada Tuhan, kita tidak akan mudah tergoyah oleh ujian dan situasi sulit. Kita akan tetap teguh dan kuat dalam iman, karena kita tahu bahwa apa yang tidak kelihatan oleh manusia, namun dipercayakan kepada Tuhan, adalah sesuatu yang kekal dan tak tergoyahkan.
Cara Mengaplikasikan 2 Korintus 4:18 dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Memandang dengan pandangan yang kekal
Salah satu cara untuk mengaplikasikan 2 Korintus 4:18 dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan memandang segala sesuatu dengan pandangan yang kekal. Jangan hanya terfokus pada hal-hal yang terlihat di dunia ini, tetapi melihat juga yang tiada kelihatan, yaitu kehidupan rohani yang kekal bersama Tuhan. Ketika kita memiliki kesadaran bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah sementara, kita akan lebih berani melepaskan hal-hal yang tidak kekal dan menjemput yang kekal.
2. Mengutamakan kehidupan rohani
Apabila kita ingin menerapkan pesan dari 2 Korintus 4:18, kita perlu mengutamakan kehidupan rohani. Caranya adalah dengan selalu mengembangkan dan merawat hubungan kita dengan Tuhan. Melalui doa, bacaan Alkitab, dan persekutuan dengan sesama kristiani, kita akan semakin mengenal dan merasakan kehidupan rohani yang kekal bersama Tuhan. Hal ini akan membantu kita untuk memiliki pandangan yang lebih luas dan menghargai hal-hal yang tidak terlihat oleh mata manusia.
3. Menempatkan harapan pada Tuhan
Terakhir, kita harus menempatkan harapan kita sepenuhnya pada Tuhan. Ketika kita menghadapi tantangan dan kesusahan, jangan hanya mengandalkan kekuatan dan cara pandang manusia. Tetapi, percayakanlah semuanya kepada Tuhan. Dalam setiap situasi, berpeganglah pada janji Tuhan yang terdapat dalam firman-Nya. Ketika kita menempatkan harapan kita pada Tuhan, kita akan mendapatkan ketenangan dan kekuatan yang hanya diberikan-Nya.
FAQ
1. Apa arti dari ‘iagas’ dalam 2 Korintus 4:18?
‘Iagas’ adalah istilah dalam bahasa Yunani yang digunakan oleh Paulus dalam ayat ini. Istilah ini secara harfiah berarti “sementara” atau “yang berubah-ubah”. Dalam konteks ayat ini, ‘iagas’ merujuk pada hal-hal dunia yang tampak besar dan berharga, tetapi sebenarnya tidak kekal dan tidak memberikan kepuasan sejati. Paulus mengajak kita untuk tidak terlalu terikat pada hal-hal semacam ini, melainkan melihat pada yang tiada kelihatan, yaitu kehidupan rohani yang kekal bersama Tuhan.
2. Apakah kita harus memprioritaskan kehidupan rohani di atas kehidupan duniawi?
Paulus tidak mengajarkan kita untuk meninggalkan seluruh kehidupan duniawi dan hanya fokus pada kehidupan rohani. Yang dia tekankan adalah pentingnya memiliki pandangan yang benar terhadap segala sesuatu dalam kehidupan ini. Kita tidak boleh terlalu terikat pada hal-hal dunia yang sementara, tetapi juga tidak boleh mengabaikannya. Kita harus memiliki semacam keseimbangan di antara keduanya, dengan mengutamakan kehidupan rohani dan menyelaraskannya dengan kehidupan duniawi.
3. Bagaimana cara mengembangkan pandangan yang kekal?
Mengembangkan pandangan yang kekal membutuhkan usaha dan perjalanan rohani yang berkelanjutan. Salah satu caranya adalah dengan terus mempelajari firman Tuhan, Alkitab, yang mengandung kebenaran dan prinsip-prinsip kekal dari Tuhan. Selain itu, menjaga dan mengelola hubungan kita dengan Tuhan melalui doa, meditasi, dan refleksi juga dapat membantu kita untuk mengembangkan pandangan yang kekal. Melibatkan diri dalam persekutuan yang menginspirasi dan mendukung juga dapat memperluas perspektif kita.
Kesimpulan
2 Korintus 4:18 mengajarkan kita untuk memandang segala sesuatu dengan pandangan yang lebih dalam dan kekal. Kita tidak boleh hanya terfokus pada hal-hal yang terlihat di dunia ini, tetapi juga melihat yang tiada kelihatan atau yang tersembunyi oleh mata manusia. Ketika kita memiliki pandangan yang benar dan fokus pada Tuhan, kita akan hidup dengan iman dan memiliki kekuatan dalam menghadapi segala situasi kehidupan.
Menerapkan pesan dari 2 Korintus 4:18 dalam kehidupan sehari-hari melibatkan mengembangkan pandangan yang kekal, mengutamakan kehidupan rohani, dan menempatkan harapan pada Tuhan. Dengan melakukan ini, kita akan dapat melihat dunia dengan perspektif yang lebih luas dan hidup dengan keyakinan bahwa Tuhan senantiasa ada bersama kita.
Jadi, mari kita memandang pada yang tiada kelihatan, berjalan bersama Tuhan, dan hidup dengan fokus pada kehidupan rohani yang kekal bersama-Nya.