10 Contoh Isim Isyarah dalam Bahasa Indonesia yang Bisa Membantu Anda Menghindari Kata Ulang!

Posted on

Salah satu aspek penting dalam Bahasa Indonesia adalah penggunaan kata ganti, atau yang dikenal dengan isim isyarah. Isim isyarah digunakan agar kalimat tidak terkesan monoton dengan terus-menerus mengulang kata yang sama. Dalam artikel ini, kami akan memberikan Anda 10 contoh isim isyarah yang bisa Anda gunakan sehari-hari. Yuk, simak!

1. Ini

Isim isyarah ini sangat umum digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang dekat dengan pembicara. Misalnya, “Ini bukumu?” untuk menunjukkan buku yang sedang ada di tangan Anda.

2. Itu

Isim isyarah ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang jauh dari pembicara. Contohnya, “Itu rumahnya” saat Anda sedang menunjuk rumah di seberang jalan.

3. Sini

Isim isyarah sini digunakan untuk mengarahkan seseorang ke tempat Anda berada. Misalnya, “Ayo sini!” saat Anda ingin seseorang mendekat ke tempat Anda berada.

4. Sana

Isim isyarah sana berfungsi untuk mengarahkan seseorang ke tempat yang jauh dari Anda. Misalnya, “Perpustakaan ada di sana” saat Anda ingin mengarahkan seseorang ke arah perpustakaan yang terletak di tempat yang jauh dari Anda.

5. Ini tadi

Isim isyarah ini tadi digunakan untuk merujuk pada sesuatu yang telah dibicarakan sebelumnya. Misalnya, “Ada telpon dari ibu tadi, ini tadi pesannya” saat Anda ingin menunjukkan pesan yang telah disampaikan oleh ibu sebelumnya.

6. Itu tadi

Isim isyarah itu tadi mirip dengan yang sebelumnya, tetapi digunakan untuk merujuk pada sesuatu yang jauh dari Anda yang telah dibicarakan sebelumnya. Misalnya, “Lokasinya di daerah Menteng. Itu tadi yang saya ceritakan.”

7. Begini

Isim isyarah begini digunakan untuk menunjukkan atau menjelaskan sesuatu dengan gerakan menyamping ke arah Anda. Misalnya, “Untuk membuka pintu ini, begini caranya” sambil Anda menunjukkan gerakan membuka pintu dengan tangan.

8. Begitu

Isim isyarah begitu digunakan untuk menunjukkan atau menjelaskan sesuatu dengan gerakan menyamping ke arah yang berlawanan dari Anda. Contohnya, “Cara menggunakannya begitu” sambil Anda menunjukkan gerakan menggunakan suatu alat dengan tangan ke arah sebaliknya.

9. Kamu

Isim isyarah kamu digunakan untuk menunjukkan orang yang Anda ajak bicara. Misalnya, “Kamu mau ke mana?” saat Anda ingin menanyakan tujuan pergi seseorang kepada mereka.

10. Dia

Isim isyarah dia digunakan untuk merujuk pada orang ketiga yang Anda bicarakan. Contohnya, “Dia adalah teman sekolah saya” saat Anda ingin menunjukkan teman sekolah Anda.

Itulah 10 contoh isim isyarah dalam Bahasa Indonesia yang bisa membantu Anda menghindari penggunaan kata ulang dalam kalimat. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Selamat berlatih!

Apa Itu Isim Isyarah?

Isim isyarah adalah kata ganti dalam bahasa Arab yang digunakan untuk menggantikan sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya dalam kalimat. Isim isyarah umumnya digunakan untuk menghindari pengulangan kata yang sama dalam kalimat dan untuk memberikan variasi dalam struktur kalimat. Penggunaan isim isyarah sangat penting dalam bahasa Arab karena termasuk dalam syarat keindahan bahasa. Berikut ini adalah 10 contoh isim isyarah beserta penjelasan yang lengkap:

1. هٰذَا (hadza)

Isim isyarah ini digunakan untuk menggantikan kata benda yang dekat dengan pembicara. Contoh penggunaannya dalam kalimat: أَنَا أَشْتَرَيْتُ هَٰذَا الْكِتَابَ (Ana ashtaraitu hadza al-kitaba) yang berarti “Saya membeli buku ini”. Kata “hadza” digunakan untuk menggantikan kata benda “al-kitab” yang berarti “buku”.

2. هٰذِهِ (hadzihi)

Isim isyarah ini digunakan untuk menggantikan kata benda yang dekat dengan pembicara, tetapi dalam bentuk kata benda tunggal perempuan. Contoh penggunaannya: أَنَا أَشْتَرَيْتُ هَٰذِهِ الْقَلَمَةَ (Ana ashtaraitu hadzihi al-qalamata) yang berarti “Saya membeli pensil ini”. Kata “hadzihi” digunakan untuk menggantikan kata benda “al-qalamah” yang berarti “pensil”.

3. ذَٰلِكَ (dzaalika)

Isim isyarah ini digunakan untuk menggantikan kata benda yang jauh dari pembicara. Contoh penggunaannya: أَنَا أُحِبُّ ذَٰلِكَ الْمَكَانَ (Ana uhibbu dzaalika al-makana) yang berarti “Saya suka tempat itu”. Kata “dzaalika” digunakan untuk menggantikan kata benda “al-makan” yang berarti “tempat”.

4. هُنَا (huna)

Isim isyarah ini digunakan untuk menggantikan kata benda yang berada di dekat lawan bicara. Contoh penggunaannya: هَلْ تَعْلَمُ مَتَى تَأْتِي هُنَا تَذَكَّرْنِي (Hal ta’lamu mata ta’ti huna tadzakkarni) yang berarti “Apakah kamu tahu kapan dia datang di sini, beri tahu saya”. Kata “huna” digunakan untuk menggantikan kata benda yang merujuk pada tempat yang berada dekat dengan lawan bicara.

5. هُنَاكَ (hunaka)

Isim isyarah ini digunakan untuk menggantikan kata benda yang berada di tempat yang jauh dari pembicara dan lawan bicara. Contoh penggunaannya: إِنَّ هُنَاكَ طَائِرًا كَبِيرًا (Inna hunaka tha’iran kabiran) yang berarti “Di sana ada burung besar”. Kata “hunaka” digunakan untuk menggantikan kata benda yang merujuk pada tempat yang jauh dari pembicara dan lawan bicara.

6. ثُمَّ (tsu_mma)

Isim isyarah ini digunakan untuk menggantikan kata benda yang sudah disebutkan sebelumnya dalam kalimat. Contoh penggunaannya: ذَهَبَتْ الْبُنْتُ إِلَى الْمَدْرَسَةِ، ثُمَّ جَاءَتْ (Dzahabat al-bunatu ilal-madrasati, tsu_mma jaa’at) yang berarti “Anak perempuan pergi ke sekolah, kemudian dia kembali”. Kata “tsu_mma” digunakan untuk menggantikan kata benda yang sudah disebutkan sebelumnya, yaitu “al-bunatu” yang berarti “anak perempuan”.

7. إِسْمِي (ismi)

Isim isyarah ini digunakan untuk menggantikan kata benda yang merujuk pada diri sendiri. Contoh penggunaannya: إِسْمِي أَحْمَدُ وَ أَنَا طَالِبٌ (Ismi Ahmadu wa ana talibun) yang berarti “Nama saya Ahmad dan saya seorang siswa”. Kata “ismi” digunakan untuk menggantikan kata benda yang merujuk pada diri sendiri, yaitu “ana” (saya).

8. أَنَا (ana)

Isim isyarah ini digunakan untuk menggantikan kata benda yang merujuk pada diri sendiri. Contoh penggunaannya: أَنَا ذَهَبْتُ إِلَى الْمَكْتَبِ (Ana dzahabtu ilal-maktabi) yang berarti “Saya pergi ke kantor”. Kata “ana” digunakan untuk menggantikan kata benda yang merujuk pada diri sendiri.

9. أَنْتَ (anta)

Isim isyarah ini digunakan untuk menggantikan kata benda yang merujuk pada lawan bicara dalam bentuk tunggal laki-laki. Contoh penggunaannya: هَلْ أَنْتَ مِنَ الْعُرَبَةِ؟ (Hal anta minal ‘urabati?) yang berarti “Apakah kamu dari Arab?”. Kata “anta” digunakan untuk menggantikan kata benda yang merujuk pada lawan bicara dalam bentuk tunggal laki-laki.

10. أَنْتِ (anti)

Isim isyarah ini digunakan untuk menggantikan kata benda yang merujuk pada lawan bicara dalam bentuk tunggal perempuan. Contoh penggunaannya: هَلْ أَنْتِ فَنَّانَةً؟ (Hal anti fannanatan?) yang berarti “Apakah kamu seorang seniman?”. Kata “anti” digunakan untuk menggantikan kata benda yang merujuk pada lawan bicara dalam bentuk tunggal perempuan.

Cara Menggunakan Isim Isyarah

Untuk menggunakan isim isyarah dengan benar dalam bahasa Arab, ikuti langkah-langkah berikut:

1. Tentukan kata benda yang akan digantikan

Pertama, tentukan kata benda yang akan digantikan oleh isim isyarah dalam kalimat. Misalnya, “buku”, “pensil”, atau “tempat”.

2. Pilih isim isyarah yang sesuai

Setelah menentukan kata benda yang akan digantikan, pilih isim isyarah yang sesuai berdasarkan jarak dan jenis kata benda. Jika kata benda dekat dengan pembicara, gunakan “hadza” atau “hadzihi”. Jika kata benda jauh dari pembicara, gunakan “dzaalika”. Jika kata benda dekat dengan lawan bicara, gunakan “huna”. Jika kata benda jauh dari pembicara dan lawan bicara, gunakan “hunaka”.

3. Gunakan isim isyarah dalam kalimat

Gunakan isim isyarah yang dipilih dalam kalimat sebagai pengganti kata benda yang sudah ditentukan sebelumnya. Pastikan isim isyarah digunakan dengan tepat dan sesuai dengan konteks kalimat.

FAQ

1. Apa bedanya antara isim isyarah dan isim maushul?

Jawaban: Isim isyarah adalah kata ganti yang digunakan untuk menggantikan kata benda yang sudah disebutkan sebelumnya dalam kalimat, sedangkan isim maushul adalah kata benda yang mendahului kata benda lain dan memberikan penjelasan atau keterangan tentang kata benda yang mengikutinya.

2. Apakah setiap isim isyarah memiliki bentuk tunggal dan jamak?

Jawaban: Ya, setiap isim isyarah memiliki bentuk tunggal dan jamak seperti kata benda dalam bahasa Arab. Bentuk tunggal digunakan untuk merujuk pada satu objek, sedangkan bentuk jamak digunakan untuk merujuk pada lebih dari satu objek.

3. Apakah isim isyarah mengikuti aturan perubahan huruf (i’rab) seperti kata benda biasa?

Jawaban: Ya, isim isyarah juga mengikuti aturan perubahan huruf (i’rab) seperti kata benda biasa dalam bahasa Arab. Perubahan huruf ini terjadi tergantung pada posisi isim dalam kalimat, jamak atau tunggal, dan jenis kata benda yang digantikan.

Kesimpulan

Dalam bahasa Arab, isim isyarah adalah kata ganti yang digunakan untuk menggantikan kata benda yang sudah disebutkan sebelumnya dalam kalimat. Terdapat berbagai macam isim isyarah seperti “hadza”, “hadzihi”, “dzaalika”, “huna”, “hunaka”, “tsu_mma”, “ismi”, “ana”, “anta”, dan “anti” yang digunakan dalam konteks yang berbeda. Untuk menggunakan isim isyarah, penting untuk menentukan kata benda yang akan digantikan, memilih isim isyarah yang sesuai, dan menggunakan isim isyarah dalam kalimat dengan tepat. Penting juga untuk memahami perubahan huruf (i’rab) yang terjadi pada isim isyarah sesuai dengan aturan bahasa Arab. Selamat mencoba menggunakan isim isyarah dalam percakapan atau tulisan bahasa Arab Anda!

Danella
Guru dengan pena yang selalu berbicara. Di sini, saya menyajikan ilmu dan inspirasi melalui kata-kata. Ayo berpetualang dalam dunia pengetahuan bersama!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *