Pengetahuan Menarik Mengenai Jenis Burung Tekukur yang Menawan!

Posted on

Burung tekukur, dikenal juga sebagai burung merpati tinggi, merupakan salah satu spesies burung yang menarik dan populer di Indonesia. Kehadirannya yang anggun, paruh yang khas, dan kemampuan terbangnya yang mengagumkan membuat burung ini selalu mengundang decak kagum di kalangan pecinta burung.

Dalam dunia burung tekukur ada beberapa jenis yang mungkin belum Anda ketahui. Jadi, mari kita simak jenis-jenis burung tekukur yang menarik untuk diperkenalkan lebih lanjut.

1. Tekukur Biasa (Streptopelia decaocto)

Burung tekukur biasa, atau sering juga disebut dengan tekukur gemeu atau tekukur abu-abu, adalah salah satu jenis yang paling umum ditemui di Indonesia. Ukurannya yang lebih kecil, dengan panjang tubuh sekitar 29 cm, membuatnya menjadi favorit di antara penggemar burung.

Ciri khas dari burung tekukur biasa adalah warna bulu abu-abu yang cerah dan bintik-bintik hitam di leher dan sayapnya. Mereka juga memiliki suara kicauan yang khas dan menggema yang sering terdengar di sekitar pemukiman masyarakat.

2. Tekukur Jawa (Stigmatopelia bitorquata)

Jenis burung tekukur lain yang menarik adalah tekukur Jawa, yang memiliki penyebaran yang lebih terbatas ke wilayah Jawa dan sekitarnya. Dalam bahasa Jawa, burung ini juga dikenal sebagai Tekukur Lor. Ukurannya yang sedikit lebih besar, mencapai sekitar 30 cm panjang tubuhnya, menjadi salah satu ciri khasnya.

Burung tekukur Jawa memiliki bulu dengan kombinasi warna cokelat tua, putih, dan abu-abu zaitun. Ciri khas lainnya adalah bercak putih di belakang leher yang mirip kalung. Suaranya yang melengking juga unik dan sering terdengar saat mereka terbang tinggi di langit.

3. Tekukur Sayap Putih (Patagioenas leucoptera)

Berbeda dengan dua jenis sebelumnya, burung tekukur sayap putih memiliki penampilan yang lebih mencolok. Burung ini memiliki sayap berwarna putih mengkilap yang menyolok saat terbang di angkasa. Hal ini membuatnya menjadi salah satu jenis burung tekukur yang paling dikenal di dunia burung.

Tubuh burung tekukur sayap putih berukuran sedang, berkisar antara 28 hingga 33 cm panjangnya. Selain itu, bulu pada punggung dan ekornya berwarna kebiruan, sedangkan dada dan lehernya keunguan yang menawan.

4. Tekukur Ekor Tumpul (Columba squamosa)

Burung tekukur ekor tumpul adalah jenis yang lebih kecil dibandingkan tiga jenis sebelumnya. Panjang tubuh mereka rata-rata hanya sekitar 22 cm, membuatnya menjadi burung tekukur terkecil yang ada di Indonesia.

Ciri khas dari burung tekukur ekor tumpul terletak pada ekornya yang memang terlihat seperti tumpul dan bulu-bulu leher yang berwarna abu-abu. Meskipun ukurannya lebih kecil, keindahan dan keunikan burung ini tidak kalah menarik dibandingkan dengan jenis-jenis lainnya.

Nah, itulah beberapa jenis burung tekukur yang menarik untuk dikenali. Dengan keberadaan mereka yang unik dan pesona yang dimiliki, tak heran jika burung tekukur selalu menjadi buruan para pecinta burung. Apabila Anda tertarik untuk mengetahui lebih banyak, jangan ragu untuk mengikuti komunitas burung tekukur lokal di sekitar Anda!

Apa itu jenis burung tekukur?

Burung tekukur adalah jenis burung liar yang termasuk ke dalam keluarga Columbidae atau burung merpati. Mereka dikenal dengan nama ilmiah Streptopelia chinensis dan biasanya ditemukan di wilayah Asia Timur, termasuk di Indonesia. Burung ini memiliki ukuran sedang dengan panjang tubuh sekitar 28 hingga 30 cm dan berat sekitar 150 hingga 200 gram. Mereka memiliki bulu yang indah dan biasanya memiliki warna cokelat yang dominan dengan beberapa bercak putih di tubuhnya.

Cara Burung Tekukur Bertelur dan Mengerami Telurnya

Burung tekukur memiliki kebiasaan bertelur dan mengerami telurnya. Proses ini dimulai dengan pemilihan pasangan oleh burung betina. Setelah itu, betina akan mencari tempat yang aman untuk membuat sarang dan bertelur. Sarang biasanya terbuat dari ranting-ranting kecil dan terletak di atas pohon atau semak-semak.

Proses Bertelur

Setelah sarang selesai dibuat, burung betina akan mulai bertelur. Biasanya, betina akan menghasilkan 1 hingga 2 butir telur dalam satu masa bertelur. Telur burung tekukur berbentuk oval dan memiliki warna putih yang bersih. Telur ini kemudian ditinggalkan oleh burung betina untuk diinkubasi oleh burung jantan.

Incubation

Setelah bertelur, tugas pengeraman telur akan dilakukan oleh burung jantan. Biasanya, burung jantan akan memindahkan telur ke dalam sarang yang telah dibuat oleh burung betina. Inkubasi telur berlangsung selama kurang lebih 14 hingga 18 hari tergantung pada suhu lingkungan. Selama periode ini, burung jantan akan menghangatkan dan melindungi telur dengan duduk di atasnya.

Proses Penetasan

Setelah melewati masa inkubasi, telur akan menetas dan mengeluarkan anak burung tekukur ke dunia. Anak burung tekukur yang baru menetas ini akan tetap berada di sarang selama beberapa hari sebelum akhirnya mereka mampu untuk dapat keluar dan bergerak bebas. Pada saat itu, burung jantan dan betina akan bergantian memberi makan kepada anak-anak mereka dengan memberikan air liur yang dikunyah.

FAQ (Frequently Asked Questions)

Pertanyaan: Apakah burung tekukur dilindungi?

Jawaban: Tidak ada status perlindungan khusus untuk burung tekukur di Indonesia. Namun, penting bagi kita untuk tetap menjaga kelestarian populasi burung ini dengan tidak melakukan perburuan liar yang berlebihan atau merusak habitat alaminya.

Pertanyaan: Apa saja makanan favorit burung tekukur?

Jawaban: Burung tekukur biasanya memakan biji-bijian dan buah-buahan kecil. Mereka juga kadang-kadang memakan serangga dan invertebrata kecil lainnya sebagai tambahan dalam diet mereka.

Pertanyaan: Bagaimana burung tekukur berkomunikasi?

Jawaban: Burung tekukur menggunakan berbagai suara dan bunyi untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Mereka biasanya mengeluarkan suara berupa tepukan sayap, kuk-kuk yang berirama, serta nyanyian yang dinyanyikan oleh burung jantan untuk menarik perhatian betina.

Kesimpulan

Jenis burung tekukur merupakan salah satu jenis burung liar yang menarik di Indonesia. Mereka memiliki kebiasaan bertelur dan mengerami telur, serta memiliki makanan favorit yang unik. Penting bagi kita untuk menjaga kelestarian populasi burung ini dengan tidak melakukan perburuan liar yang berlebihan dan merusak habitat alaminya. Selain itu, pemahaman tentang komunikasi burung ini dapat memberi kita wawasan lebih lanjut tentang perilaku burung dan lingkungan tempat mereka tinggal. Mari kita semua berkontribusi untuk perlindungan dan pelestarian burung tekukur serta spesies lainnya untuk keberlanjutan ekosistem alam kita.

Dristi
Salam literasi! Saya adalah guru yang hobi menulis. Di akun ini, saya berbagi tips menulis, kutipan inspiratif, dan potongan-potongan cerita yang memikat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *