Hadits Ke-14: Perjalanan Meraih Keberkahan dalam Kehidupan Sehari-hari

Posted on

Assalamu’alaikum teman-teman! Kali ini, dalam rangka meningkatkan keberkahan hidup, kita akan membahas hadits ke-14. Hadits ini mengarahkan kita untuk merenung dan mengambil manfaat dalam setiap perjalanan hidup kita sehari-hari.

Perjalanan, ya perjalanan. Tidak hanya perjalanan jauh, bahkan setiap langkah kecil yang kita lakukan di sekitar rumah kita memiliki potensi keberkahan yang besar. Rasulullah ﷺ menyampaikan pesan ini kepada umatnya dengan cara yang begitu santai dan bersahaja.

Terbayangkah olehmu, bagaimana rasanya jika kita mencoba melihat setiap perjalanan kita sebagai sebuah cara untuk meraih keberkahan? Bukan hanya sekedar mencapai tujuan, melainkan mendapatkan manfaat tersendiri dalam pengalaman tersebut.

Rasulullah ﷺ dalam haditsnya mengatakan, “Setiap perjalanan seorang muslim adalah sebuah jalan menuju keberkahan, pengampunan dan pahala.” Dalam kalimat singkat tersebut, tersembunyi hikmah yang amat berharga bagi kita sebagai Muslim.

Saat kita membuka pintu rumah, apakah kita menyadari betapa besar keberkahan yang bisa didapatkan dari perjalanan singkat menuju tempat kerja? Setiap langkah kita merupakan kesempatan untuk beribadah dan menjaga hati kita dari godaan setan.

Ketika kita mengayuh pedal sepeda atau menginjak pedal gas mobil, manfaat apa yang bisa kita ambil darinya? Bukankah ini kesempatan untuk membuktikan cinta kita pada lingkungan dengan memilih kendaraan yang ramah lingkungan? Ini adalah bentuk kepedulian kita dalam menjaga keberkahan alam semesta yang Allah ciptakan.

Begitupun ketika kita berpergian untuk bersilaturahmi, sudahkah kita merasakan kebahagiaan dari perjalanan tersebut? Kita bisa menyadari betapa beruntungnya kita bisa menyapa orang-orang terdekat dan saling berbagi kebahagiaan, sekaligus meraih banyak pahala dari Allah.

Tentu ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari perjalanan kita setiap harinya. Tapi, yang lebih penting adalah jika kita melakukannya dengan niat yang tulus dan ikhlas untuk mencari ridha Allah ﷻ. Jangan biarkan perjalanan hidup kita menjadi semata-mata rutinitas tanpa pernah mengambil manfaat dari setiap detiknya.

Dalam hadits ke-14 ini, Rasulullah ﷺ menginginkan agar setiap Muslim menyadari betapa berharganya keberkahan yang bisa kita dapatkan dari perjalanan. Mari kita jadikan setiap langkah kita menuju tujuan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah ﷻ dan meraih berbagai keberkahan dalam hidup kita.

Jadi, mulai sekarang, setiap perjalananmu jauh atau dekat, besar atau kecil, jadikanlah perjalanan tersebut sebagai langkah untuk meraih keberkahan hidup. Semoga kita semua bisa mengambil manfaat dari hadits ke-14 ini dalam menjalani kehidupan sehari-hari kita. Aamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Apa itu Hadits ke-14?

Hadits ke-14 merujuk pada hadits keempat belas dalam koleksi hadits yang dikenal sebagai Kitab Shahih Bukhari. Kitab Shahih Bukhari merupakan salah satu kitab hadits yang sangat terkenal dan dianggap sebagai salah satu dari enam kitab hadits yang paling otentik dalam Islam. Hadits ke-14 ini juga dikenal dengan nama “Hadits keempat belas tentang perbuatan baik”.

Penjelasan Hadits ke-14

Dalam hadits ke-14 ini, Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya tentang pentingnya melakukan perbuatan baik dan pahala yang akan diperoleh darinya. Berikut adalah teks lengkap hadits ke-14:

Narrated Abu Huraira:

Allah’s Messenger (ﷺ) said, “It is better for one amongst you to bring a load of wood on his back and sell it than to beg of someone who may or may not give him something.”

Dalam hadits ini, Rasulullah SAW menekankan pentingnya usaha dan kerja keras dalam mencari nafkah. Beliau menyampaikan bahwa lebih baik bagi seseorang untuk bekerja keras dan berusaha mencari penghasilan dengan menjual barang atau melakukan pekerjaan yang halal, daripada meminta-minta kepada orang lain yang mungkin memberikan sesuatu atau juga mungkin tidak.

Pesan dari hadits ke-14 ini mengajarkan umat Islam untuk tidak mengandalkan orang lain secara sepenuhnya dalam mencari nafkah. Sebagai umat Muslim, kita harus memiliki semangat mandiri untuk bekerja dan berusaha untuk mencapai keberhasilan dalam hidup ini. Dalam Islam, bekerja dan berusaha untuk mencari nafkah adalah perintah yang ditekankan, dan ini adalah bagian dari ibadah yang diterima oleh Allah SWT.

Cara Mengamalkan Hadits ke-14

Untuk mengamalkan hadits ke-14 tentang perbuatan baik, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diikuti:

1. Berusaha dengan sungguh-sungguh

Maksud dari hadits ini adalah bahwa kita sebagai umat Muslim harus berusaha sungguh-sungguh dalam mencari nafkah dan mencapai keberhasilan dalam hidup ini. Kita harus menghindari sikap malas dan tidak bergantung pada orang lain untuk keberhasilan kita.

2. Menghindari meminta-minta

Hadits ini juga mengajarkan untuk tidak meminta-minta kepada orang lain. Meminta-minta adalah tindakan yang tidak dihormati dalam Islam, kecuali jika dalam keadaan yang sangat membutuhkan. Oleh karena itu, sebaiknya kita berusaha untuk bekerja keras dan mengandalkan diri sendiri dalam mencari nafkah.

3. Melakukan perbuatan baik

Hadits ini juga menekankan pentingnya melakukan perbuatan baik. Menggunakan kemampuan dan keahlian yang kita miliki untuk membantu orang lain adalah tindakan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Melakukan perbuatan baik tidak hanya memberikan manfaat kepada orang lain, tetapi juga mendatangkan pahala yang besar di sisi Allah SWT.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apakah pekerjaan yang dihormati dalam Islam?

Dalam Islam, semua pekerjaan yang halal dan tidak melanggar hukum Allah SWT dihormati. Tidak ada pekerjaan yang lebih baik atau lebih rendah dari pekerjaan lainnya. Yang penting adalah niat dan kualitas kerja yang dilakukan dengan penuh tanggung jawab.

2. Apakah dianjurkan bagi umat Muslim untuk menjadi pengusaha?

Dalam Islam, menjadi pengusaha atau memiliki usaha dianjurkan, karena ini menunjukkan mandiri dalam mencari nafkah dan juga memberikan kesempatan untuk membantu orang lain dengan memberikan lapangan kerja.

3. Apakah meminta-minta diizinkan dalam Islam?

Meminta-minta bukanlah tindakan yang dihormati dalam Islam, kecuali dalam keadaan yang sangat membutuhkan. Islam mendorong umatnya untuk bekerja keras dan mencari nafkah dengan usaha sendiri.

Kesimpulan

Hadits ke-14 mengajarkan umat Islam tentang pentingnya perbuatan baik dan usaha dalam mencari nafkah. Rasulullah SAW mengingatkan agar kita tidak bergantung pada orang lain secara sepenuhnya dan lebih baik bekerja keras untuk mencapai keberhasilan. Dalam Islam, usaha dan kerja keras dipandang sebagai ibadah yang diterima oleh Allah SWT. Oleh karena itu, sebagai umat Muslim, kita harus melibatkan diri dalam perbuatan baik dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meraih kesuksesan dalam hidup ini.

Jadi, mari kita amalkan hadits ke-14 dengan bekerja keras, berusaha dengan sungguh-sungguh, dan melakukan perbuatan baik untuk kebaikan diri sendiri dan orang lain. Semoga Allah SWT menerima ibadah kita dan memberikan keberkahan dalam segala usaha yang kita lakukan.

Eileen
Guru dan penulis, dua passion yang memenuhi hidup saya. Mari bersama-sama menjelajahi kata-kata dan belajar melalui cerita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *