Contents
Siapa yang tak tertarik dengan suara eksotis dan misterius yang dihasilkan oleh bongo? Instrumen musik yang satu ini memang memiliki daya tarik yang tak dapat diabaikan. Namun, tahukah kamu bongo terbuat dari apa?
Di balik keunikan dari suara yang menggoda itu, bongo ternyata terbuat dari bahan yang cukup sederhana. Kamu tidak perlu khawatir bahwa produksi bongo merusak alam, karena bahan-bahan yang digunakan adalah organik dan ramah lingkungan.
Bongo terbuat dari dua potongan drum kecil yang disebut dengan “kuku dan macho”. Drum kuku merupakan bagian yang dipegang oleh pemain dengan tangan kiri, sedangkan drum macho digunakan sebagai penunjang, yang dipukul dengan jari-jari tangan kanan.
Bahan utama untuk membuat drum kuku berasal dari kulit binatang, seperti kambing atau sapi. Kulit binatang ini dipilih karena memiliki elastisitas dan ketebalan yang ideal untuk menghasilkan suara yang unik dan resonansi yang sempurna.
Sementara itu, drum macho terbuat dari kayu keras yang dikeringkan secara alami. Kayu yang biasa digunakan adalah kayu ek atau red padauk, karena memiliki kepadatan dan kekerasan yang ideal untuk menciptakan suara yang khas.
Proses pembuatan bongo dimulai dengan pembersihan dan pengeringan kulit binatang. Kemudian, bagian dalam kulit dilapisi dengan pelapis tambahan untuk memberikan daya tahan dan mempertahankan keutuhan suara dalam jangka waktu yang lama.
Selanjutnya, kayu yang sudah dikeringkan diukir dan dipoles sehingga mendapatkan bentuk dan kehalusan yang diinginkan. Terakhir, kedua bagian drum disatukan dengan menggunakan kawat atau tali yang kuat.
Tidak hanya dari segi bahan, pembuatan bongo juga melibatkan kerajinan tangan yang tinggi. Pembuatannya membutuhkan keahlian dan ketelatenan untuk menciptakan instrumen musik yang benar-benar berkualitas.
Jadi, sekarang kamu tahu bahwa bongo terbuat dari bahan-bahan alami seperti kulit binatang dan kayu. Kombinasi sempurna antara bahan organik dan keterampilan tangan yang terampil menghasilkan instrumen musik yang tak ternilai harganya.
Maka tak heran jika suara bongo selalu mengundang decak kagum dan membuat pendengarnya terpesona. Selamat menikmati keunikan musikalitas dari instrumen yang eksotis ini!
Apa itu Bongo?
Bongo adalah sebuah alat musik perkusi yang berasal dari Afrika. Alat musik ini termasuk ke dalam keluarga instrumen “membranophone”, yaitu instrumen yang menghasilkan suara dari getaran membran atau selaput yang ditemukan pada bagian instrumen tersebut. Bongo terdiri dari sepasang drum kecil yang dihubungkan dan biasanya dimainkan dengan tangan.
Bahan Pembuatan Bongo
Bongo terbuat dari beberapa bahan yang dipilih dengan cermat untuk menghasilkan suara yang optimal. Bagian yang paling penting dari bongo adalah drumnya. Drum ini terdiri dari dua bagian, yaitu drum yang lebih kecil di atas dan drum yang lebih besar di bawah. Drum tersebut biasanya terbuat dari kayu, seperti kayu mahoni atau kayu maple. Kayu-kayu ini dipilih karena memiliki resonansi yang baik dan mampu menghasilkan suara yang kaya dan berkelas.
Selain kayu, pada bagian drum juga terdapat selaput yang terbuat dari bahan kulit binatang, seperti kulit kambing atau kulit sapi. Kulit ini dipilih karena memiliki kekuatan dan fleksibilitas yang baik untuk menghasilkan suara ketukan yang jelas. Proses pengolahan kulit ini melibatkan pengeringan dan pelumasan untuk menjaga keawetan dan kekuatan kulit dalam jangka panjang.
Cara Pembuatan Bongo
Proses pembuatan bongo dimulai dengan memilih kayu yang berkualitas tinggi. Kayu dipotong dan diberi bentuk yang tepat untuk menjadi bagian drum atas dan drum bawah. Setelah itu, bagian drum tersebut dihaluskan dan diukir agar menghasilkan bentuk yang sesuai dengan keinginan. Setelah bagian drum selesai, proses pemasangan kulit dimulai.
Kulit kambing atau sapi dipotong dalam bentuk yang sudah diperlukan dan kemudian dipasangkan pada bagian drum. Kulit tersebut ditempatkan di atas drum dan direkatkan dengan kencang pada tepi drum menggunakan paku atau plekel. Setelah kulit dipasang dengan rapi, selanjutnya bisa dilakukan penyetelan suara dengan mengikat atau memasang pegas pada bagian kulit drum hingga mencapai ketegangan yang diinginkan.
Setelah semua tahapan selesai, bongo akan diuji untuk memastikan bahwa instrumen tersebut menghasilkan suara yang optimal dan harmonis. Pada tahap ini, penyesuaian kecil mungkin masih diperlukan untuk memastikan suara yang dihasilkan dari bagian drum atas dan drum bawah cocok secara keseluruhan.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apakah Bongo hanya dimainkan dengan tangan?
Tidak, Bongo dapat dimainkan dengan tangan atau dengan menggunakan stik drum khusus. Penggunaan stik drum memberikan suara yang berbeda dan memberikan variasi teknik permainan yang lebih luas pada alat musik ini.
2. Apakah Bongo hanya digunakan dalam musik Afrika?
Tidak, meskipun berasal dari Afrika, Bongo telah menjadi instrumen populer di seluruh dunia. Alat musik ini sering digunakan dalam jenis musik Latin, salsa, jazz, dan musik pop.
3. Bagaimana cara merawat Bongo?
Untuk merawat Bongo, pastikan Anda membersihkan instrumen secara teratur dengan kain yang lembut dan keringkan dengan baik setelah penggunaan. Selain itu, penting untuk menjaga kelembaban ruangan yang tepat agar kualitas kayu dan kulit tetap terjaga.
Kesimpulannya, Bongo adalah instrumen musik perkusi yang terbuat dari kayu berkualitas tinggi dan selaput kulit. Proses pembuatan Bongo melibatkan pemilihan bahan yang tepat dan pengolahan yang cermat. Meskipun Bongo berasal dari Afrika, instrumen ini telah menjadi populer di seluruh dunia dan digunakan dalam berbagai genre musik. Jika Anda tertarik untuk memainkan Bongo, pastikan Anda merawatnya dengan baik agar dapat menghasilkan suara yang optimal dan tahan lama.
Jika Anda ingin menjelajahi lebih lanjut tentang musik perkusi atau ingin mencoba memainkan Bongo sendiri, jangan ragu untuk mencari informasi lebih lanjut dan mencoba memainkannya. Dengan rasa yang unik dan suara yang merdu, Bongo dapat memberikan pengalaman musik yang menarik dan memikat bagi siapa pun yang memainkannya.