Contents
Ketika kita berbicara tentang mengurutkan data, pasti ada banyak sekali metode dan algoritma yang dapat digunakan. Salah satu yang paling populer adalah algoritma selection sort. Meski mungkin terdengar rumit, algoritma ini sebenarnya cukup sederhana dan mudah dipahami. Jadi, mari kita kenali lebih dekat algoritma selection sort ini!
Pertama-tama, apa sih sebenarnya selection sort itu? Nah, algoritma selection sort ini adalah metode pengurutan data dengan cara mencari elemen terkecil (atau terbesar) dari sekumpulan data, kemudian memindahkan elemen tersebut ke tempat yang tepat dalam urutan yang diinginkan. Proses ini terus diulang sampai seluruh elemen terurut.
Contoh sederhana untuk memahami algoritma ini adalah dengan membayangkan kita memiliki himpunan angka, misalnya 5, 3, 8, 2, dan 1. Bagaimana cara kita menggunakan selection sort untuk mengurutkannya?
Pertama, kita mulai dengan mencari angka terkecil dalam himpunan tersebut. Dalam kasus ini, angka terkecil adalah 1. Setelah kita menemukannya, kemudian kita tukar posisi angka tersebut dengan angka pertama dalam himpunan. Jadi, himpunan kita sekarang menjadi 1, 3, 8, 2, dan 5.
Selanjutnya, kita mulai mencari angka terkecil dari himpunan angka yang belum terurut (yaitu 3, 8, 2, dan 5). Angka terkecil yang kita temukan adalah 2. Kemudian, kita tukar posisi angka tersebut dengan angka kedua dalam himpunan. Sekarang, himpunan kita menjadi 1, 2, 8, 3, dan 5.
Kita terus melanjutkan proses ini sampai seluruh angka terurut. Misalnya, pada langkah selanjutnya, angka terkecil dari himpunan angka yang belum terurut adalah 3. Kita tukar posisi angka tersebut dengan angka ketiga dalam himpunan. Sekarang, himpunan menjadi 1, 2, 3, 8, dan 5.
Terakhir, kita kembali menjalankan proses tersebut dengan mencari angka terkecil dari himpunan angka yang masih belum terurut (yaitu 5 dan 8) dan menukarnya. Setelah itu, himpunan angka kita akhirnya terurut secara ascending, yaitu 1, 2, 3, 5, dan 8.
Algoritma selection sort ini, meskipun sederhana, cukup efektif untuk mengurutkan data dalam jumlah yang tidak terlalu besar. Waktu eksekusi algoritma ini bersifat konstan, yaitu O(n^2), di mana n adalah jumlah elemen dalam data yang akan diurutkan.
Jadi, mari kita berterima kasih kepada algoritma selection sort ini yang telah membantu kita untuk mengurutkan data secara efisien dan memberikan solusi dalam menyelesaikan masalah pengurutan! Dengan banyaknya metode pengurutan yang tersedia, selection sort adalah salah satu yang patut dipertimbangkan dalam pencarian solusi yang sederhana dan minimalis.
Apa Itu Contoh Algoritma Selection Sort dengan Penjelasan yang Lengkap
Algoritma selection sort adalah salah satu dari banyak algoritma pengurutan yang digunakan dalam pemrograman komputer.
Algoritma ini bekerja dengan cara mencari elemen terkecil dari sebuah array dan menukar posisi elemen tersebut dengan elemen pertama.
Kemudian, mencari elemen terkecil kedua dari array yang belum terurut dan menukar posisinya dengan elemen kedua.
Proses ini diulang sampai seluruh elemen terurut secara ascending atau descending.
Proses Selection Sort
Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam algoritma selection sort:
- Menentukan indeks elemen terkecil pada array.
- Menukar elemen terkecil dengan elemen pertama pada array.
- Mengulangi langkah 1 dan 2 untuk elemen kedua hingga elemen terakhir pada array yang belum terurut.
Proses pengurutan akan berhenti saat seluruh elemen pada array sudah terurut secara ascending atau descending.
Contoh Algoritma Selection Sort
Misalkan kita memiliki array dengan elemen [5, 3, 8, 2, 1]. Berikut adalah langkah-langkah selection sort untuk mengurutkan array tersebut secara ascending:
- Langkah 1: Menentukan elemen terkecil pada array. Dalam contoh ini, elemen terkecil adalah 1.
- Langkah 2: Menukar elemen terkecil dengan elemen pertama pada array. Setelah menukar, array menjadi [1, 3, 8, 2, 5].
- Langkah 3: Menentukan elemen terkecil kedua pada array yang belum terurut. Dalam contoh ini, elemen terkecil kedua adalah 2.
- Langkah 4: Menukar elemen terkecil kedua dengan elemen kedua pada array. Setelah menukar, array menjadi [1, 2, 8, 3, 5].
- Langkah 5: Menentukan elemen terkecil ketiga pada array yang belum terurut. Dalam contoh ini, elemen terkecil ketiga adalah 3.
- Langkah 6: Menukar elemen terkecil ketiga dengan elemen ketiga pada array. Setelah menukar, array menjadi [1, 2, 3, 8, 5].
- Proses diulang hingga seluruh elemen pada array sudah terurut.
Keuntungan dan Kekurangan Selection Sort
Keuntungan dari penggunaan algoritma selection sort adalah:
- Relatif mudah untuk dipahami dan diimplementasikan.
- Tidak membutuhkan space tambahan karena melakukan pengurutan secara in-place.
- Tidak sensitif terhadap data yang hampir terurut.
Namun, algoritma selection sort juga memiliki kekurangan:
- Memiliki kompleksitas waktu yang tinggi, yaitu O(n^2).
- Tidak efisien untuk jumlah data yang besar.
Cara Contoh Algoritma Selection Sort dengan Penjelasan yang Lengkap
Berikut adalah langkah-langkah untuk mengimplementasikan algoritma selection sort dalam pemrograman dengan menggunakan bahasa pemrograman C++:
- Mulai dengan mendefinisikan array yang akan diurutkan. Misalnya, array dengan elemen [5, 3, 8, 2, 1].
- Definisikan variabel untuk menyimpan indeks elemen terkecil.
- Lakukan iterasi sebanyak (panjang array – 1).
- Di dalam setiap iterasi, cari elemen terkecil dari array yang belum terurut.
- Tukar elemen terkecil dengan elemen pertama pada array yang belum terurut.
- Lakukan pengulangan untuk elemen kedua hingga elemen terakhir.
- Setelah selesai, array akan terurut.
Contoh Implementasi Algoritma Selection Sort dalam C++
Berikut adalah contoh implementasi algoritma selection sort dalam bahasa C++:
#include <iostream> using namespace std; void selectionSort(int arr[], int n) { for(int i = 0; i < n-1; i++) { int minIdx = i; for(int j = i+1; j < n; j++) { if(arr[j] < arr[minIdx]) { minIdx = j; } } swap(arr[i], arr[minIdx]); } } int main() { int arr[] = {5, 3, 8, 2, 1}; int n = sizeof(arr)/sizeof(arr[0]); cout << "Sebelum diurutkan: "; for(int i = 0; i < n; i++) { cout << arr[i] << " "; } selectionSort(arr, n); cout << "\nSetelah diurutkan: "; for(int i = 0; i < n; i++) { cout << arr[i] << " "; } return 0; }
Hasil eksekusi program di atas akan menghasilkan:
Sebelum diurutkan: 5 3 8 2 1 Setelah diurutkan: 1 2 3 5 8
FAQ
1. Apa perbedaan antara selection sort dengan bubble sort?
Pada selection sort, algoritma memilih elemen terkecil dari array secara berulang dan menukar posisinya dengan elemen pertama pada array yang belum terurut.
Sedangkan pada bubble sort, algoritma membandingkan elemen berpasangan dalam array dan menukar posisi mereka jika urutan mereka salah.
2. Apakah selection sort selalu melakukan jumlah perbandingan yang sama pada setiap pengurutan?
Ya, pada array dengan ukuran yang sama, selection sort selalu melakukan jumlah perbandingan yang sama.
Hal ini karena setiap elemen pada array akan dibandingkan dengan elemen setelahnya hanya sekali.
3. Apakah selection sort efisien untuk mengurutkan data dengan ukuran yang besar?
Tidak, selection sort memiliki kompleksitas waktu yang tinggi, yaitu O(n^2) di mana n adalah jumlah elemen pada array.
Hal ini membuat algoritma ini tidak efisien untuk mengurutkan data dengan ukuran yang besar.
Kesimpulan
Algoritma selection sort adalah salah satu algoritma pengurutan yang cukup sederhana dan mudah dipahami.
Meskipun memiliki kekurangan dalam efisiensi, algoritma ini tetap berguna dalam situasi di mana jumlah data relatif kecil atau data hampir terurut.
Untuk pengurutan data dengan ukuran yang besar, lebih disarankan untuk menggunakan algoritma pengurutan dengan kompleksitas waktu yang lebih baik.
Jika Anda tertarik dalam mempelajari lebih lanjut tentang pengurutan dan algoritma lainnya, Anda dapat terus mengembangkan pengetahuan Anda dengan membaca buku, artikel, atau mengikuti kursus online yang berkaitan dengan topik ini.
Selain itu, Anda juga dapat mempraktikkan implementasi algoritma ini dalam bahasa pemrograman lain atau melakukan eksperimen dengan penggunaan algoritma selection sort dalam berbagai kasus pengurutan.