10 Contoh Mad Layyin Beserta Suratnya: Belajar Tajwid dengan Santai

Posted on

Mungkin sebagian dari kita sudah tidak asing lagi dengan istilah mad layyin dalam ilmu tajwid. Mad layyin adalah salah satu hukum bacaan Al-Qur’an yang mempengaruhi cara melafalkan huruf-huruf dengan bacaan yang panjang dan lembut. Untuk membantu pemahaman Anda tentang mad layyin, berikut adalah 10 contoh mad layyin beserta suratnya. Yuk, kita belajar tajwid dengan santai!

1. Mad Thobi’i Li Sukun Bertemu Hamzah Wau Sukun atau Ya Mati

Surat yang termasuk dalam contoh mad layyin ini antara lain surah al-Baqarah ayat 205, al-Kahfi ayat 76, dan al-Mu’min ayat 54. Pada surat-surat ini, bila ada huruf thobi’i li sukun bertemu dengan huruf hamzah wau sukun atau ya mati (alef, wau, ya berharakat sukun), maka mad layyin harus dilakukan dengan membaca huruf sebelumnya dalam tempo yang panjang dan lembut.

2. Mad ‘Aaridh Lissukun Bertemu Hamzah Wau Sukun atau Ya Mati

Beberapa surat yang termasuk dalam contoh mad layyin ini adalah surah al-Fath ayat 4, an-Nisa ayat 102, serta surah al-Anfal ayat 72. Jika huruf ‘aaridh atau huruf yang menghilang secara tajwid bertemu dengan huruf hamzah wau sukun atau ya mati, maka mad layyin harus diterapkan dengan membaca huruf sebelumnya dalam tempo yang panjang dan lembut.

3. Mad Badal Li Sukun Bertemu Hamzah Wau Sukun atau Ya Mati

Surah al-Ali Imran ayat 7, sebagian surat al-Jumu’ah ayat 2, dan surah al-Insan ayat 4 adalah contoh-contoh surat yang termasuk dalam kategori mad layyin ini. Jika huruf badal bertemu dengan huruf hamzah wau sukun atau ya mati, maka mad layyin harus diikuti dengan membaca huruf sebelumnya secara panjang dan lembut.

4. Mad Tamkin Bertemu Hamzah Wau Sukun atau Ya Mati

Salah satu contoh surat yang termasuk dalam contoh mad layyin jenis ini adalah surah al-Isra’ ayat 59. Dalam hal ini, bila huruf tamkin bertemu dengan huruf hamzah wau sukun atau ya mati, maka mad layyin harus diaplikasikan dengan melafalkan huruf sebelumnya secara panjang dan lembut.

5. Mad Lazim Li Ghunnah Bertemu Hamzah Wau Sukun atau Ya Mati

Contoh surat dalam kategori mad layyin ini adalah surah al-Fath ayat 29 dan surah al-Hajj ayat 23. Jika huruf lazim li ghunnah (ba’, mim, wau) bertemu dengan huruf hamzah wau sukun atau ya mati, maka mad layyin harus diterapkan dengan membaca huruf sebelumnya dalam tempo yang panjang dan lembut.

6. Mad Jaiz Munfasil Bertemu Hamzah Wau Sukun atau Ya Mati

Salah satu contoh surat yang termasuk dalam mad layyin jenis ini adalah surah Maryam ayat 64. Dalam kondisi ini, bila huruf yang berjumlah dua atau tiga bertemu dengan huruf hamzah wau sukun atau ya mati, maka mad layyin harus diwujudkan dengan membaca huruf sebelumnya dalam tempo yang panjang dan lembut.

7. Mad Lazim Kalimah Timbul Bertemu Hamzah Wau Sukun atau Ya Mati

Beberapa surat yang termasuk dalam mad layyin jenis ini adalah surah al-Ghasyiyah ayat 27, al-Fajr ayat 1, dan al-Balad ayat 26. Jika huruf lazim kalimah timbul (ya, nun, mim, lam, raa) bertemu dengan huruf hamzah wau sukun atau ya mati, maka mad layyin harus diterapkan dengan membaca huruf sebelumnya dalam tempo yang panjang dan lembut.

8. Mad Wajib Muttasil Bertemu Hamzah Wau Sukun atau Ya Mati

Contoh surat dalam kategori mad layyin ini adalah sebagian surat al-Isra’ ayat 50 dan surah al-Hadid ayat 3. Jika huruf wajib muttasil (ya’, nun, lam) bertemu dengan huruf hamzah wau sukun atau ya mati, maka mad layyin harus diterapkan dengan melafalkan huruf sebelumnya secara panjang dan lembut.

9. Mad Shilah Bertemu Hamzah Wau Sukun atau Ya Mati

Salah satu contoh dalam kategori mad layyin ini adalah surah al-Baqarah ayat 92. Dalam kondisi ini, bila huruf yang berjumlah dua bertemu dengan huruf hamzah wau sukun atau ya mati, maka mad layyin harus diwujudkan dengan melafalkan huruf sebelumnya secara panjang dan lembut.

10. Mad Thobi’i Mutamatsil Bertemu Hamzah Wau Sukun atau Ya Mati

Beberapa surat yang termasuk dalam mad layyin ini adalah surah al-Baqarah ayat 264, al-A’raf ayat 35, dan al-Hajj ayat 52. Jika huruf thobi’i mutamatsil (lam, mim, mim, lam, ya’) bertemu dengan huruf hamzah wau sukun atau ya mati, maka mad layyin harus diikuti dengan melafalkan huruf sebelumnya dalam tempo yang panjang dan lembut.

Nah, itu dia 10 contoh mad layyin beserta suratnya dalam kitab suci Al-Qur’an. Dengan memahami dan melafalkan mad layyin dengan benar, kita akan semakin memperindah dan mendalami bacaan Al-Qur’an. Teruslah belajar tajwid dengan santai dan konsisten untuk mendapatkan keberkahan dalam setiap ayat yang kita baca.

Apa itu Mad Layyin?

Mad Layyin merupakan salah satu hukum tajwid dalam membaca Al-Qur’an. Tajwid sendiri adalah ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Mad Layyin merupakan salah satu jenis mad yang memiliki ciri khas dalam pengucapannya. Pada dasarnya, mad layyin merupakan mad yang lembut atau ringan dalam pelafalannya.

Contoh 1: Mad Lazim Kalimiy

Pada surat An-Nas, terdapat contoh mad layyin yang disebut dengan mad lazim kalimiyyah. Mad lazim kalimiyyah terjadi pada satu kata yang berakhiran nun mati (ـٌ) dalam Al-Qur’an dan dilanjutkan dengan huruf alif (ا) pada kata berikutnya. Pelafalan mad lazim kalimiyyah adalah dengan meluruskan dan memanjangkan mad tersebut selama dua harakat. Contohnya adalah pada kata “bismi” dan “ismi” di dalam surat An-Nas.

Contoh 2: Mad Far’iyy Mushahhah

Mad far’iyy mushahhah terjadi pada satu kata yang berakhiran huruf alif (ا) tanpa hamzah wasal. Mad ini dilafalkan dengan memanjangkan suara pada harakat mad selama dua harakat pada kata tersebut. Contohnya adalah pada kata “Qaddarallahu” di dalam surat Al-Baqarah.

Contoh 3: Mad Wajib Mutabassit

Mad wajib mutabassit terjadi pada satu kata yang berakhiran huruf ya (ي) atau huruf wau (و) berharakat kasrah (ِ), fathah (َ), atau dhummah (ُ). Pada mad ini, pelafalan dilakukan dengan memanjangkan suara pada harakat mad selama dua harakat. Salah satu contohnya adalah pada kata “Wa sayyi’at” di dalam surat Al-Qamar.

Contoh 4: Mad Badal

Mad badal terjadi pada saat huruf mad yang terletak pada huruf kalimah diganti dengan sujud. Pada mad ini, suara pengucapan mad dilafalkan dengan memanjangkan suara hanya selama satu harakat. Contohnya adalah pada kata “Zurriyatihim” di dalam surat Adz-Dzariyat.

Contoh 5: Mad ‘Arid Lil Sukun

Mad ‘arid lil sukun terjadi ketika huruf mad yang terdapat di tengah kalimah diikuti oleh huruf yang menyebabkan makhraj mad tertutup atau dhamir jaiz munfashil. Penafsirannya adalah dengan menghilangkan suku dengung (ghunnah) dan melafalkan mad tersebut dengan panjang hanya selama dua harakat. Contohnya adalah pada kata “Wakilka” di dalam surat Al-Muddaththir.

Contoh 6: Mad Jaa’iz Munfasil

Mad ja’iz munfasil terjadi ketika huruf mad yang terdapat di tengah kalimah diikuti oleh huruf yang berjumlah lebih dari satu, sehingga makhraj mad terbuka atau dhamir jaiz munfashil. Pada mad ini, suara mad dilafalkan dengan memanjangkan hanya selama dua harakat. Contohnya adalah pada kata “Wa ma” di dalam surat Al-Haqqa.

Contoh 7: Mad Tamkin

Mad tamkin terjadi ketika huruf yang madnya bertasydid (https://i0.wp.com/perpusteknik.com/), diikuti oleh satu huruf yang bukan huruf alif (ا), wau (و), atau ya (ي) dengan harakat sukun (ْ). Pada mad ini, suara mad dilafalkan dengan memanjangkan hanya selama dua harakat. Contohnya adalah pada kata “Takhshawnahum” di dalam surat Al-Buruj.

Contoh 8: Mad Tawil

Mad tawil terjadi pada saat huruf mad yang berharakat panjang (two harakah) diikuti oleh huruf yang menyebabkan makhraj mad tertutup atau dhamir jaiz munfashil. Pada mad ini, suara mad dilafalkan dengan memanjangkan hanya selama empat harakat. Contohnya adalah pada kata “Al-Insani” di dalam surat Al-Insan.

Contoh 9: Mad Iwad

Mad iwad terjadi pada saat terdapat huruf mim (م) mati atau ra (ر) mati yang berada di antara dua huruf yang bertasydid (https://i0.wp.com/perpusteknik.com/) dengan harakat madd, atau di akhir kalimah yang dimulai dengan huruf hijaiyah yang bertasydid dengan harakat madd serta dhamir munfashil. Pada mad ini, suara mad dilafalkan dengan memanjangkan hanya selama dua harakat. Contohnya adalah pada kata “Al-Mudtakun” di dalam surat Ar-Rad.

Contoh 10: Mad Yabis

Mad yabis terjadi ketika ada huruf yang dipendekkan pada huruf yang membaca mad tersebut dengan cepat sehingga tidak panjang dari waktu yang ditetapkan. Pada mad ini, suara mad dilafalkan dengan memanjangkan hanya selama satu harakat. Contohnya adalah pada kata “Wa hamalat” di dalam surat Al-A’raf.

Cara Melafalkan Mad Layyin secara Benar:

Untuk melafalkan mad layyin dengan benar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Konsisten dalam Melafalkan Mad Layyin

Penting untuk konsisten dalam melafalkan mad layyin. Pastikan bahwa mad layyin dilafalkan dengan memanjangkan suara selama dua harakat, sesuai dengan jenis mad layyin yang terdapat dalam Al-Qur’an.

2. Perbanyak Latihan Membaca Al-Qur’an

Salah satu cara untuk menguasai melafalkan mad layyin dengan baik adalah dengan terus melatih diri dalam membaca Al-Qur’an. Perbanyak latihan membaca Al-Qur’an dengan memperhatikan penggunaan mad layyin.

3. Mengikuti Kelas Tajwid

Jika Anda ingin benar-benar menguasai tajwid, sangat disarankan untuk mengikuti kelas tajwid. Dalam kelas tajwid, Anda akan belajar tentang berbagai hukum tajwid, termasuk mad layyin. Dengan bimbingan seorang guru, Anda dapat memperbaiki cara melafalkan mad layyin secara langsung.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apakah Mad Layyin hanya terdapat dalam Al-Qur’an?

Ya, mad layyin merupakan salah satu hukum tajwid yang terdapat dalam Al-Qur’an. Hukum ini diterapkan untuk memastikan pembacaan Al-Qur’an dilakukan dengan baik dan benar.

2. Apakah setiap surat dalam Al-Qur’an memiliki contoh mad layyin?

Tidak, tidak setiap surat dalam Al-Qur’an memiliki contoh mad layyin. Mad layyin hanya muncul pada beberapa surat dan terdapat dalam beberapa bentuk, seperti mad lazim kalimiyyah, mad far’iyy mushahhah, dan lain-lain.

3. Apakah penting untuk memperhatikan penggunaan mad layyin?

Iya, penting untuk memperhatikan penggunaan mad layyin dalam membaca Al-Qur’an. Dengan melafalkan mad layyin secara benar, pembacaan Al-Qur’an akan lebih indah dan mematuhi aturan yang ditetapkan dalam ilmu tajwid.

Kesimpulan

Dalam pembacaan Al-Qur’an, penting untuk memperhatikan penggunaan mad layyin. Mad layyin memiliki ciri khas dalam pengucapannya yang lembut atau ringan. Terdapat beberapa jenis mad layyin, seperti mad lazim kalimiyyah, mad far’iyy mushahhah, mad wajib mutabassit, dan lain-lain.

Untuk melafalkan mad layyin dengan benar, perlu dilakukan latihan yang konsisten dan memperbanyak membaca Al-Qur’an. Jika ingin menguasai tajwid secara menyeluruh, sangat disarankan untuk mengikuti kelas tajwid dengan bimbingan guru yang berpengalaman. Dengan pemahaman yang baik tentang mad layyin, pembacaan Al-Qur’an akan menjadi lebih baik dan menghargai keindahan dalam setiap huruf yang terkandung di dalamnya.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai mad layyin, jangan ragu untuk bertanya kepada ahli tajwid atau ulama terpercaya. Selamat belajar dan semoga dapat mengamalkan tajwid dalam pembacaan Al-Qur’an dengan baik.

Ranita
Guru dengan hasrat menulis. Di sini, saya merangkai ilmu dan gagasan dalam kata-kata yang bermakna. Mari bersama-sama menjelajahi dunia tulisan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *