Kesalahan Tanda Baca di Koran: Gaya Mewah yang Kadang Terlihat Kelam

Posted on

Setiap hari, kita terbiasa membaca berita dari koran. Kita membuka halaman-halaman yang menceritakan tentang peristiwa-peristiwa penting di dunia. Namun, terkadang kita juga akan menemukan kesalahan-kesalahan kecil yang mengganggu, dan salah satu yang paling sering terlihat adalah kesalahan tanda baca.

Meskipun hanyalah kesalahan kecil, tanda baca yang salah bisa membuat kita merasa terdistorsi dalam membaca berita. Tanda koma yang seharusnya digunakan dengan bijak untuk memisahkan frasa atau kalimat, sering kali disalahgunakan sehingga menghasilkan pemahaman yang salah. Misalnya, kalimat yang seharusnya bertuliskan “Budi, pelajar kelas dua SMA tersebut, memenangkan lomba debat,” seringkali berakhir seperti “Budi pelajar, kelas dua SMA tersebut memenangkan lomba debat.” Terlihat sedikit aneh, bukan?

Kesalahan lainnya adalah penggunaan tanda seru secara berlebihan yang sering kali menimbulkan ketidaksetaraan dalam memberikan penekanan. Kontennya mungkin menarik, tapi ketika penuh dengan serbuan simbol seru yang berlebihan, hal itu memengaruhi kesan profesionalitas koran. Biarkan pembaca menilai seberapa menarik beritanya daripada menggempur mereka dengan tanda seru yang terlalu banyak berlinger-lingger.

Sekarang, mari beralih ke penggunaan tanda baca titik. Salah satu kesalahan yang terlihat adalah penggunaan titik yang tidak pantas dalam kalimat. Misalnya, dalam kalimat “Perusahaan itu bangkrut. Karyawan diberhentikan,” kita seolah-olah terpukul dengan dua fakta yang berbeda secara mendadak. Padahal, menggunakan tanda hubung atau tanda koma akan jauh lebih baik untuk mempertahankan aliran bacaan yang lebih lancar.

Satu lagi kesalahan umum yang terlihat adalah penggunaan tanda petik yang salah. Ketika awal dan akhir kutipan tidak jelas, kita dapat menjadi bingung apakah itu hanya sebuah kutipan atau kutipan dalam kutipan. Jadi, pastikan kutipan yang diberikan koran memiliki awal dan akhir yang jelas agar pembaca tidak terjerumus dalam kebingungan.

Serba-serbi kesalahan tanda baca di koran adalah sebuah reminder bahwa walaupun koran berisi berita penting dan informatif, mereka juga bukan sempurna. Ada saatnya mereka keliru, mungkin disebabkan oleh tekanan waktu atau faktor manusiawi lainnya. Sebagai pembaca, penting bagi kita untuk melihat melampaui kesalahan-kesalahan kecil tersebut dan menghargai isi beritanya dengan bijak.

Jadi, selanjutnya ketika Anda membaca koran, perhatikanlah kesalahan-kesalahan tanda baca yang mungkin Anda temui. Jadilah pembaca yang kritis sekaligus santai, seperti seorang jurnalis profesional yang selalu mencari kejujuran dalam penyampaian informasi.

Apa itu Kesalahan Tanda Baca pada Koran?

Koran adalah salah satu media massa yang digunakan untuk menyampaikan berita dan informasi kepada masyarakat. Namun, terkadang dalam proses penulisan dan penyuntingan berita, kesalahan tanda baca dapat terjadi. Kesalahan tanda baca pada koran dapat mengganggu pemahaman pembaca, membuat berita menjadi ambigu, dan mengurangi kredibilitas berita tersebut.

Tanda baca adalah simbol-simbol yang digunakan dalam penulisan untuk memberikan penekanan, mengatur irama pernokian, dan memisahkan frasa atau kalimat. Tanda baca yang umum digunakan dalam koran antara lain titik, koma, tanda tanya, tanda seru, petik satu, petik dua, tanda hubung, dan tanda kurung.

Contoh Kesalahan Tanda Baca pada Koran

1. Penggunaan tanda baca yang salah.

Kesalahan yang sering terjadi adalah penggunaan titik dan koma (;) dan koma (,) yang tidak sesuai dengan aturan. Misalnya, penggunaan koma yang digunakan untuk memisahkan kalimat, padahal seharusnya menggunakan titik. Kesalahan ini dapat membuat kalimat menjadi ambigu dan sulit dipahami.

Contoh: “Masyarakat diharapkan untuk menjaga kebersihan, dan tidak membuang sampah sembarangan.”

2. Penghilangan atau penggunaan berlebihan tanda baca.

Kesalahan lain yang sering terjadi adalah penghilangan atau penggunaan berlebihan tanda baca. Misalnya, penggunaan tanda baca petik satu (‘) atau petik dua (“) yang tidak konsisten atau penggunaan tanda baca kurung yang tidak diperlukan.

Contoh: “Pemerintah mengumumkan bahwa “lockdown” akan diperpanjang hingga tanggal 31 Desember 2022.”

3. Pemisahan kata dengan tanda hubung yang salah.

Kesalahan lain adalah pemisahan kata dengan tanda hubung yang salah. Misalnya, mengganti tanda hubung dengan tanda penghubung atau menggunakan tanda hubung yang tidak diperlukan.

Contoh: “Penelitian ini dilakukan oleh tim riset berpengaruh-ternama.”

Cara Menghindari Kesalahan Tanda Baca pada Koran

Untuk menghindari kesalahan tanda baca pada koran, berikut beberapa langkah yang dapat diikuti:

1. Perhatikan aturan penggunaan tanda baca.

Sebelum menulis atau mengedit berita, pastikan memahami aturan penggunaan tanda baca yang berlaku. Perhatikan penggunaan titik, koma, tanda tanya, tanda seru, petik satu, petik dua, tanda hubung, dan tanda kurung dengan benar.

2. Gunakan sumber referensi yang terpercaya.

Sebagai seorang jurnalis, penting untuk menggunakan referensi yang terpercaya dalam penulisan berita. Pastikan mengutip sumber dengan benar dan menggunakan tanda kutip jika perlu.

3. Periksa ulang tulisan sebelum disiarkan.

Sebelum artikel koran disiarkan, periksa ulang tulisan untuk memastikan tidak ada kesalahan tanda baca. Baca artikel dengan seksama dan berikan waktu untuk melakukan koreksi jika diperlukan.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa yang harus dilakukan jika menemukan kesalahan tanda baca pada koran?

Jika menemukan kesalahan tanda baca pada koran, sebaiknya melaporkan ke redaksi koran tersebut agar dapat dikoreksi. Memberikan umpan balik kepada redaksi dapat membantu meningkatkan kualitas berita yang diterbitkan.

2. Bagaimana cara mengubah kebiasaan buruk dalam penggunaan tanda baca?

Untuk mengubah kebiasaan buruk dalam penggunaan tanda baca, sebaiknya membaca dan mengamati tulisan dari penulis terkenal atau artikel yang baik. Memperbanyak membaca dan belajar dari contoh-contoh yang baik dapat membantu meningkatkan kemampuan dalam menggunakan tanda baca.

3. Mengapa penting untuk menjaga kualitas tanda baca pada koran?

Menjaga kualitas tanda baca pada koran penting agar berita dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. Tanda baca yang digunakan dengan benar dapat membantu menghindari salah tafsir dan menjaga integritas berita tersebut.

Kesimpulan

Penggunaan tanda baca yang benar pada koran merupakan salah satu faktor penting dalam menyampaikan berita secara jelas dan efektif. Kesalahan tanda baca dapat mempengaruhi pemahaman pembaca dan dapat mengurangi kredibilitas berita. Oleh karena itu, penting bagi para jurnalis dan penyunting koran untuk memperhatikan aturan penggunaan tanda baca dan melakukan pengecekan ulang sebelum berita disiarkan. Dengan demikian, pembaca akan mendapatkan informasi yang jelas, terpercaya, dan mudah dipahami.

Tidak salah jika sebagai pembaca juga berperan aktif dalam memberikan umpan balik tentang kesalahan tanda baca yang ditemui pada koran. Dengan melaporkan kesalahan tersebut, pembaca ikut berkontribusi dalam meningkatkan kualitas berita yang diterbitkan dan membantu masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan berkualitas.

Vance
Guru yang tak hanya mengajar di kelas, tetapi juga di dunia kata-kata. Di sini, kita menjelajahi ilmu dan merenungkan makna dalam tulisan. Ayo bersama-sama menggali wawasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *