Misteri di Balik Ucapan Yesus dalam Matius 16:21-28

Posted on

Siapa yang tak kenal dengan Matius 16:21-28 dalam Alkitab? Pasal ini mengisahkan tentang pernyataan mengejutkan yang dilontarkan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya. Namun, ada begitu banyak misteri yang tersembunyi di balik ucapan-Nya ini.

Momen ini terjadi setelah Yesus mengakui sebagai Kristus, Mesias yang dijanjikan, di Matius 16:16. Tiba-tiba, Dia memberitahukan kepada mereka mengenai kepahitan yang akan menimpa diri-Nya di Yerusalem. Ucapan tersebut bukanlah hal yang menyenangkan untuk didengar, baik bagi para murid maupun bagi para pendengar yang setia.

Bagaimana mungkin seorang Mesias yang dijanjikan akan mengalami penderitaan dan akhirnya dibunuh? Dalam pandangan manusia, hal ini sungguh sulit dipahami. Inilah yang membuat pernyataan Yesus ini menjadi sangat misterius.

Meskipun mengetahui apa yang akan menimpa-Nya, Yesus juga memberikan pesan penting kepada siapapun yang ingin mengikutinya. Ia menegaskan bahwa jika seseorang ingin menjadi pengikut-Nya, ia harus mengambil salib-Nya dan mengikutinya secara penuh. Ini adalah tugas yang berat dan tidak mudah untuk dijalani.

Ucapan Yesus ini mengguncang hati para murid-Nya. Mereka pasti merasa bingung dan takut dengan apa yang akan terjadi. Namun, melalui pesan itu, Yesus juga memberikan harapan. Ia mengatakan bahwa setelah penderitaan, Ia akan bangkit kembali pada hari yang ketiga.

Dalam konteks jurnalistik, cerita ini menjadi sangat menarik karena menghadirkan konflik batin yang mendalam. Bagaimana seseorang bisa menerima kenyataan bahwa Mesias yang dijanjikan akan mengalami penderitaan dan mati? Apakah para murid sanggup mengikuti jejak-Nya dan menanggung salib mereka sendiri?

Pesan yang terkandung dalam Matius 16:21-28 ini relevan hingga saat ini. Ucapan Yesus mengingatkan kita bahwa mengikutinya akan membawa tantangan dan penderitaan. Tetapi, jika kita mau mengambil salib kita dan mengikutinya dengan setia, maka kita juga akan memperoleh hidup yang kekal di sisi-Nya.

Saat mempertimbangkan makna dan pesan dalam teks ini, kita juga harus membuka hati dan pikiran kita terhadap pengalaman penderitaan dan kebangkitan Yesus. Ini adalah bagian dari dasar iman Kristen kita yang tidak boleh terlupakan dalam keseharian kita.

Dengan demikian, Matius 16:21-28 adalah salah satu bagian Alkitab yang memuat banyak misteri dan pesan yang mendalam. Momen ini mengajarkan kita untuk berani mengambil salib kita sendiri dan mengikuti Yesus dengan setia, siapapun kita dan apapun tantangan yang akan kita hadapi.

Apa itu Matius 16:21-28?

Matius 16:21-28 adalah bagian dari kitab Injil Matius dalam Alkitab Kristen. Pasal ini berisi pengajaran Yesus kepada murid-murid-Nya mengenai penderitaan-Nya yang akan datang, menyangkut penyaliban-Nya dan kebangkitan-Nya. Pengajaran ini terjadi setelah Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya mengenai siapakah mereka mengakui Dia sebagai Mesias. Setelah Petrus mengakui Yesus sebagai Mesias, Yesus memberitahukan kepada mereka tentang penderitaan dan pengorbanan yang harus Dia alami.

Apa yang terjadi dalam Matius 16:21-28?

Pada bagian Matius 16:21, Yesus mulai memberitahukan murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem, menderita banyak hal dari para tua-tua, imam kepala, dan ahli-ahli Taurat, dan akhirnya dibunuh dan kebangkitan-Nya pada hari yang ketiga. Hal ini mengejutkan dan sulit diterima bagi murid-murid. Mereka memiliki harapan bahwa Yesus akan menjadi Raja Israel yang membebaskan mereka dari penjajahan Romawi, dan berita tentang penderitaan dan kematian-Nya membuat mereka terkejut dan bingung.

Petrus merasa tidak puas dengan pengajaran ini dan mencoba mencegah Yesus pergi ke Yerusalem dengan berkata, “Jauhkanlah dirimu dari sana, Tuhan! Hal ini tidak boleh terjadi kepada-Mu.” (Matius 16:22). Namun, Yesus menegur Petrus dengan keras, berkata kepadanya, “Enyahlah engkau, Iblis! Engkau menjadi batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau tidak peduli pada apa yang dipikirkan Allah, melainkan pada apa yang dipikirkan manusia.” (Matius 16:23)

Kemudian Yesus memanggil murid-murid dan orang banyak untuk mendengarkan pengajaran-Nya tentang mengikut Kristus. Ia mengajarkan bahwa siapa pun yang ingin mengikut Dia harus menyangkal dirinya sendiri, memikul salibnya, dan mengikut Dia. Yesus menjelaskan bahwa mengikut Dia membutuhkan pengorbanan yang besar, bahkan hingga bersedia kehilangan nyawa sendiri.

Cara Mengaplikasikan Matius 16:21-28 Dalam Kehidupan Sehari-hari

Pengajaran Matius 16:21-28 memberikan kita beberapa pelajaran penting yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai seorang Kristen. Pertama, kita harus memahami bahwa penderitaan dan kesengsaraan adalah bagian dari hidup kita sebagai pengikut Kristus. Yesus sendiri mengalami penderitaan dan pematian, dan Ia mengajar kita bahwa mengikut Dia akan membawa penderitaan juga. Kita harus siap untuk menghadapi tantangan dan penderitaan dalam hidup kita sebagai cara untuk melayani Tuhan dan memuliakan-Nya.

Kedua, kita harus siap untuk menyangkal diri sendiri. Yesus mengajarkan bahwa mengikut Dia membutuhkan penolakan terhadap keinginan-keinginan egois kita dan kesiapan untuk mengutamakan kehendak Allah dalam hidup kita. Kita harus bersedia melepaskan segala ambisi dan kepentingan pribadi kita demi mengikut Kristus dengan sepenuh hati.

Ketiga, kita harus siap untuk mengorbankan segala sesuatu bagi Kristus. Yesus mengajarkan bahwa mengikut Dia membutuhkan pengorbanan yang besar, bahkan hingga bersedia kehilangan nyawa sendiri. Ini tidak berarti kita harus secara harfiah kehilangan nyawa kita, tetapi siap untuk menempatkan hidup kita seluruhnya dalam pelayanan kepada Tuhan, tanpa memedulikan kesenangan atau keuntungan pribadi.

Frequently Asked Questions (FAQ)

Apa arti dibalik Yesus memanggil Petrus “Iblis”?

Ketika Yesus memanggil Petrus “Iblis”, Ia bukan berarti menyebut Petrus sebagai setan atau jahat sepenuhnya. Kata “Iblis” digunakan di sini untuk menunjukkan bahwa perkataan dan tindakan Petrus pada saat itu tidak sesuai dengan kehendak Allah. Petrus berusaha mencegah Yesus pergi ke Yerusalem, karena ia tidak memahami sepenuhnya rencana Allah tentang penderitaan dan kebangkitan Yesus. Yesus menyadari bahwa niat Petrus bukanlah dari Allah, tetapi lebih didorong oleh pemikiran manusia yang terbatas dan tidak memahami rencana Tuhan secara keseluruhan.

Bagaimana cara mengambil salib kita setiap hari?

Mengambil salib setiap hari berarti bersedia menerima penderitaan dan kesulitan yang mungkin kita hadapi dalam hidup kita sebagai konsekuensi dari mengikut Kristus. Ini berarti bersedia untuk menghadapi tantangan hidup dengan iman dan kepercayaan bahwa Tuhan akan memberikan kekuatan dan penghiburan-Nya dalam setiap situasi. Mengambil salib juga berarti kita tidak bergantung pada diri sendiri, tetapi sepenuhnya bergantung pada Tuhan dan mempercayakan hidup kita kepada-Nya.

Apa yang bisa kita peroleh dengan mengikuti Kristus dengan sepenuh hati?

Dengan mengikuti Kristus dengan sepenuh hati, kita memperoleh hubungan intim dengan Allah dan menerima keselamatan dan pengampunan dosa oleh kasih karunia-Nya. Kita juga diperbarui dan dikuduskan dalam hidup kita oleh Roh Kudus yang tinggal di dalam kita. Melalui mengikut Kristus, kita mungkin juga berkontribusi dalam membangun Kerajaan Allah di dunia ini dan menjadi berkat bagi orang di sekitar kita.

Kesimpulan

Pengajaran Matius 16:21-28 mengajarkan kita bahwa menjadi seorang kristen tidaklah mudah. Mengikuti Kristus membutuhkan pengorbanan yang besar, kesiapan untuk menderita, dan penolakan terhadap keinginan-keinginan egois kita. Namun, biarpun penderitaan dan kesulitan bisa datang, ada pengharapan dalam mengikuti Kristus. Kita dikasihi dan diberkati oleh Allah, dan kita memiliki kesempatan untuk hidup dalam hubungan pribadi dengan-Nya. Dengan demikian, artikel ini mendorong pembaca untuk mengambil tindakan dan berkomitmen untuk mengikut Kristus dengan sepenuh hati, mengorbankan diri sendiri, dan hidup dalam kehendak-Nya.

Wardani
Guru dengan hasrat menulis. Di sini, saya merangkai ilmu dan gagasan dalam kata-kata yang bermakna. Mari bersama-sama menjelajahi dunia tulisan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *