Hadits Tentang Jari Telunjuk dan Jari Tengah: Mengupas Makna dan Pesan Moral di Baliknya

Posted on

Dalam agama Islam, hadits atau perkataan Rasulullah SAW memiliki kedudukan yang sangat penting. Hadits-hadits ini mengandung ajaran dan petunjuk hidup yang bisa menjadi pedoman bagi umat Muslim. Salah satu hadits menarik yang sering dibahas adalah tentang jari telunjuk dan jari tengah.

Sebelum kita membahas hadits ini lebih jauh, ada baiknya jika kita melihat kebiasaan sehari-hari. Terkadang, tanpa sadar kita sering menggunakan jari telunjuk dan jari tengah saat berkomunikasi atau menyampaikan pendapat. Apakah ada pesan moral atau makna tersembunyi di balik hal ini?

Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Angkatlah jari telunjukmu dan jari tengahmu saat duduk dalam tahiyat (dalam shalat). Janganlah kalian menggerakkan keduanya karena mereka akan menjadi saksi bagi pemilik mereka di Hari Kiamat.”

Lalu, apa yang sebenarnya dimaksud dengan hadits ini? Langsung dari perspektif jurnalistik santai, ini seperti kita diberikan petunjuk adu jari di dunia modern yang penuh dengan genggaman smartphone. Tetapi, tentu ada pesan moral mendalam di sini.

Dalam konteks shalat, angkatnya jari telunjuk dan jari tengah memiliki makna yang kuat. Jari telunjuk melambangkan tauhid, yaitu keyakinan bahwa hanya Allah yang berhak disembah. Sedangkan jari tengah melambangkan nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah yang diutus untuk membimbing umat manusia.

Mengapa kita tidak boleh menggerakkan jari telunjuk dan jari tengah saat tahiyat dalam shalat? Menurut penafsiran ulama, ini dimaksudkan agar kita tidak tergoda oleh dunia luar saat beribadah. Dengan tidak menggerakkan kedua jari tersebut, kita diajak untuk berfokus sepenuhnya pada hubungan spiritual kita dengan Allah.

Tetapi, pesan moral dari hadits ini tidak hanya berhenti di dalam ruang shalat. Pesan ini juga bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dua jari tersebut mengingatkan kita untuk senantiasa mengingat Allah dan meneladani ajaran Rasulullah SAW di setiap tindakan kita.

Saat kita menggunakan jari telunjuk dan jari tengah dalam berkomunikasi, jika kita mengingat makna di baliknya, dapatkah itu menjadi pengingat untuk tidak menyakiti orang lain dengan kata-kata kita? Bukankah itu juga mengingatkan kita untuk selalu bertindak menjaga etika, sopan santun, dan menghormati sesama?

Dalam dunia digital yang terus berkembang, mengapa kita tidak mengambil momen ini untuk memberikan makna lebih dalam tentang hadits ini? Jika kita mampu menjadikan jari telunjuk dan jari tengah sebagai alat untuk menyebarkan kebaikan, mungkin pesan moral di balik hadits ini dapat beresonansi dengan lebih banyak orang.

Sebagai umat Muslim, memiliki pemahaman yang baik tentang ajaran Islam adalah penting. Hadits tentang jari telunjuk dan jari tengah merupakan salah satu pesan yang mengajarkan kita untuk menjalani kehidupan dengan mengingat Allah dalam setiap aspek. So, mari kita hidupkan nilai-nilai kebaikan yang terkandung di dalamnya dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Apa Itu Hadits Tentang Jari Telunjuk dan Jari Tengah?

Hadits tentang jari telunjuk dan jari tengah adalah sebuah hadits yang mengajarkan tentang tata cara menggunakan jari telunjuk dan jari tengah ketika membaca doa atau melakukan ibadah. Hadits ini mengandung nilai-nilai penting dalam agama Islam yang harus dipahami dan diamalkan oleh umat muslim. Dalam tulisan ini, akan dijelaskan secara lengkap apa itu hadits tentang jari telunjuk dan jari tengah serta bagaimana cara mengamalkannya.

Penjelasan Hadits Tentang Jari Telunjuk dan Jari Tengah

Hadits tentang jari telunjuk dan jari tengah terdapat dalam kitab hadits Shahih Bukhari dan Muslim. Berikut adalah penjelasan hadits tersebut:

Hadits dalam Shahih Bukhari

Imam Bukhari meriwayatkan hadits ini dalam kitab Shahih Bukhari Bab Keutamaan Dzikir Pagi dan Petang:

“Dari Abdullah bin Zubair radhiyallahu ‘anhuma, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Ibnus Sirrin dari sebagian teman-temannya, sesungguhnya aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca tasyahud dengan mengangkat jari telunjuk tangan kanannya dan berdoa dengan tangan kirinya. Beliau mensujudkan jari tengahnya dan mengarahkan ibu jari kanannya ke arah kiblat. Ketika beliau selesai dari solatnya, beliau berkata, ‘Sesungguhnya seorang hamba tak akan mengucapkan lafazh laa ilaaha illallaah kecuali untuk membedakan antara kebaikan dan keburukan. Seyogianya, jika seorang hamba mengucapkan lafadz tersebut dengan ikhlas, pasti Allah akan memberikan kepadanya apa yang ia harapkan dan melindunginya daripada apa yang tidak ia sukai. Karena itu, seseorang di saat sakaratul mawt, jika Allah berkehendak memberikan ampunan kepadanya, maka sebaik-baik orang yang berada di sisinya adalah seorang yang mengucapkan lafazh itu. ‘ ” (HR. Bukhari no. 6505 dan Muslim no. 402)

Hadits dalam Sahih Muslim

Imam Muslim meriwayatkan hadits ini dalam kitab Sahih Muslim Bab Adab Mengubah Umur:

“Dari Abu Humaid Ukasyah, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat seorang pengunjung dan beliau melihat tanda bekas air wudhunya di mukanya. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya, ‘Wahai Fulan, jika kamu mengunjungi satu orang atau lebih, katakanlah, ‘Allahumma ighfirlee wa li akhii. Wahsyahal-lahu ‘alaih.’ Kemudian ulurkanlah tangan kananmu, angkat telunjuk dan tengahmu, bersujudlah dengan tengahmu dan angkat telunjukmu. Sesungguhnya aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan seperti yang aku dan engkau lakukan.’ ” (HR. Muslim no. 220)

Cara Mengamalkan Hadits Tentang Jari Telunjuk dan Jari Tengah

Setelah mengetahui penjelasan hadits tentang jari telunjuk dan jari tengah, berikut adalah cara mengamalkannya:

Membaca Doa dengan Jari Telunjuk dan Jari Tengah

1. Angkat tangan kanan ketika membaca doa. Letakkan jari telunjuk dan jari tengah pada ibu jari sehingga membentuk lingkaran.

2. Letakkan tangan kiri di atas paha kanan dengan jari-jari terbuka dan telapak tangan menghadap kiblat.

3. Bacalah doa yang diinginkan dengan ikhlas dan tulus.

4. Setelah selesai membaca doa, angkatlah jari telunjuk tangan kanan ke atas dan tujukan ke arah kiblat. Sementara itu, jari tengah harus menyentuh lantai sebagai tanda sujud.

5. Berdoalah dengan tangan kiri sesuai dengan doa yang diinginkan.

Dengan mengamalkan cara ini, kita dapat mengikuti tuntunan dalam hadits tentang jari telunjuk dan jari tengah sehingga doa yang kita panjatkan menjadi lebih khusyuk dan berkah.

Pertanyaan Umum (FAQ)

1. Apakah hadits tentang jari telunjuk dan jari tengah hanya berlaku saat membaca doa?

Tidak, hadits tentang jari telunjuk dan jari tengah tidak hanya berlaku saat membaca doa. Prinsip ini juga dapat diterapkan saat melakukan ibadah lainnya, seperti salat, dzikir, atau saat mengucapkan kalimat tauhid dalam kehidupan sehari-hari.

2. Mengapa penting untuk mengamalkan hadits tentang jari telunjuk dan jari tengah?

Amalan ini penting karena dengan mengamalkan hadits tentang jari telunjuk dan jari tengah, kita dapat mengikuti contoh Rasulullah dalam beribadah. Selain itu, tata cara ini juga mengandung makna yang mendalam dalam menghubungkan diri dengan Allah SWT.

3. Apa tujuan dari mengangkat jari telunjuk dan jari tengah saat membaca doa?

Tujuan dari mengangkat jari telunjuk dan jari tengah saat membaca doa adalah untuk memberikan isyarat atau tanda bahwa kita sedang berdoa kepada Allah SWT. Selain itu, tindakan ini juga dapat membantu kita menjaga konsentrasi dan keikhlasan dalam berdoa.

Kesimpulan

Hadits tentang jari telunjuk dan jari tengah mengajarkan cara yang benar dalam membaca doa atau melakukan ibadah. Dengan mengamalkan hadits ini, kita dapat lebih khusyuk dan tulus saat berdoa, sehingga meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT. Penting bagi setiap muslim untuk mempelajari dan mengamalkan tata cara ini agar dapat mendekatkan diri kepada-Nya. Mari kita terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan dengan mengikuti contoh Rasulullah dalam beribadah.

Jika Anda ingin mengalami manfaat yang dijanjikan dalam hadits ini, sebaiknya mulailah mengamalkannya sekarang juga. Jadikanlah doa sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari Anda. Dengan melakukan doa dengan mengangkat jari telunjuk dan jari tengah, kita dapat memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT dan memohon ampunan serta berkah-Nya.

Semoga penjelasan mengenai hadits tentang jari telunjuk dan jari tengah ini bermanfaat bagi Anda. Teruslah belajar dan berkembang dalam memperdalam pemahaman agama agar menjadi muslim yang lebih baik.

Wardani
Guru dengan hasrat menulis. Di sini, saya merangkai ilmu dan gagasan dalam kata-kata yang bermakna. Mari bersama-sama menjelajahi dunia tulisan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *