Model Pembelajaran Jigsaw di Luar Kelas: Belajar Seperti Nonton Film

Posted on

Mendengar kata “jigsaw,” mungkin yang terlintas di pikiran kita adalah puzzle yang harus disusun. Namun, siapa sangka model pembelajaran jigsaw juga bisa menjadi permainan seru untuk meningkatkan pemahaman siswa di luar kelas? Yuk, kita simak lebih dalam!

Dalam model pembelajaran jigsaw, siswa akan bekerja dalam kelompok kecil, mirip dengan “pelatihan” yang seringkali kita lihat dalam film-film kriminal. Setiap anggota kelompok akan mempelajari dan menjadi ahli dalam satu topik tertentu. Setelah itu, mereka akan kembali ke kelompok awal dan berbagi pengetahuan mereka dengan anggota kelompok lain.

Konsep ini membuat belajar menjadi lebih dinamis dan interaktif, juga memberikan ruang bagi setiap siswa untuk berperan aktif dalam proses belajar-mengajar. Dengan peran yang diberikan kepada siswa, model pembelajaran jigsaw membawa suasana belajar yang seru dan menantang, seolah kita sedang menonton sebuah film yang mengikat.

Apakah kamu masih ingat bagaimana berbaik hati-nya jigsaw dalam film horor populer, “Saw”? Dalam model pembelajaran ini, siswa juga diajarkan untuk menjadi berbaik hati, tetapi tentu saja tanpa elemen horor. Mereka akan saling membantu dan saling melengkapi dalam memahami materi pelajaran.

Melalui model pembelajaran jigsaw, siswa akan memperoleh pengalaman belajar yang holistik. Mereka tidak hanya menguasai satu topik, tetapi juga mampu memahami dan mengaplikasikan pengetahuan dalam konteks yang lebih luas. Dengan cara ini, siswa akan lebih siap menghadapi tantangan di dunia nyata.

Namun, seperti film-film bertema jigsaw, model pembelajaran ini juga membutuhkan kerja sama yang solid dari setiap anggota kelompok. Semua siswa harus saling mendukung dan berkomitmen untuk mencapai tujuan bersama. Tentunya, ini merupakan salah satu pelajaran berharga yang bisa dipetik dari model pembelajaran jigsaw.

Terkadang, belajar di dalam kelas membuat kita merasa terjebak dan kurang bisa melibatkan diri sepenuhnya. Namun, dengan model pembelajaran jigsaw yang menghidupkan suasana belajar seperti film seru, kita bisa merasakan semangat dan antusiasme yang lebih dalam menggali pengetahuan baru.

Jadi, daripada membayangkan diri kita sebagai detektif dalam film-film kriminal, kenapa tidak mengalami serunya belajar dengan model pembelajaran jigsaw di luar kelas? Dengan gaya penulisan yang santai dan keceriaan yang tak terbatas, pembelajaran yang menyenangkan dan efektif dapat tercapai. Jadi, jangan ragu untuk mencoba yuk!

Apa itu Model Pembelajaran Jigsaw?

Model pembelajaran Jigsaw adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Elliot Aronson pada tahun 1971. Model ini dirancang untuk mendorong kerja sama dan saling ketergantungan antara anggota kelompok dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam model ini, setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas bagian tertentu dari materi pelajaran dan kemudian berbagi pengetahuannya dengan anggota kelompok lainnya.

Cara Melakukan Model Pembelajaran Jigsaw

Model pembelajaran Jigsaw melibatkan beberapa langkah yang harus diikuti. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam model pembelajaran Jigsaw:

Langkah 1: Pembagian Kelompok

Pertama-tama, siswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, biasanya antara 4-6 orang. Setiap kelompok akan diberikan topik atau materi pelajaran yang berbeda untuk dipelajari.

Langkah 2: Ahli Submateri

Setiap anggota kelompok akan menjadi ahli dalam submateri tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. Mereka akan mempelajari submateri ini secara mendalam dan mempersiapkan diri untuk mengajarkan kepada anggota kelompok lainnya.

Langkah 3: Kolaborasi Antar Kelompok

Setelah setiap anggota kelompok menjadi ahli dalam submateri tertentu, mereka akan keluar dari kelompok asal dan bergabung dengan kelompok yang serupa. Dalam kelompok ini, anggota yang ahli dalam submateri yang sama akan bekerja sama untuk saling mengajarkan dan mendiskusikan materi yang mereka pelajari.

Langkah 4: Presentasi Kelompok

Setelah selesai belajar dalam kelompok kolaboratif, setiap anggota kembali ke kelompok asalnya. Mereka akan bertanggung jawab untuk mengajarkan submateri yang telah mereka pelajari kepada anggota kelompok asal. Setiap anggota akan mempresentasikan hasil pembelajaran mereka dan bertindak sebagai guru bagi anggota kelompok mereka.

Kelebihan Model Pembelajaran Jigsaw

Model pembelajaran Jigsaw memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya efektif dalam mengembangkan keterampilan sosial dan pemahaman materi. Berikut adalah beberapa kelebihan dari model pembelajaran Jigsaw:

  • Mendorong kerja sama dan saling ketergantungan antar anggota kelompok.
  • Mengembangkan keterampilan komunikasi dan pemecahan masalah.
  • Mempermudah pemahaman materi melalui diskusi dan pengajaran antar anggota kelompok.
  • Meningkatkan partisipasi aktif setiap anggota kelompok dalam pembelajaran.
  • Mengurangi persaingan dan meningkatkan rasa inklusivitas dalam kelas.

Kekurangan Model Pembelajaran Jigsaw

Model pembelajaran Jigsaw juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa kekurangan dari model pembelajaran Jigsaw:

  • Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.
  • Mengharuskan setiap anggota kelompok untuk bekerja keras dalam mempelajari submateri secara mendalam.
  • Memerlukan fasilitator yang terampil dan mampu mengelola kelompok dengan baik.
  • Tidak dapat digunakan dalam situasi pembelajaran yang terbatas waktu.
  • Mungkin tidak efektif jika ada anggota kelompok yang tidak aktif atau menolak untuk berpartisipasi.

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Bagaimana cara memilih materi pelajaran yang cocok untuk model pembelajaran Jigsaw?

Untuk memilih materi pelajaran yang cocok untuk model pembelajaran Jigsaw, pertimbangkan keterkaitan antara submateri yang akan dipelajari oleh setiap anggota kelompok. Pastikan setiap submateri saling melengkapi dan membentuk keseluruhan topik yang utuh.

2. Bisakah model pembelajaran Jigsaw digunakan dalam pembelajaran online?

Tentu saja! Model pembelajaran Jigsaw dapat dengan mudah diadaptasi untuk digunakan dalam pembelajaran online. Siswa dapat bekerja dalam kelompok virtual menggunakan platform pembelajaran online dan berbagi materi melalui video atau presentasi digital.

3. Apakah model pembelajaran Jigsaw dapat diterapkan dalam berbagai mata pelajaran?

Ya, model pembelajaran Jigsaw dapat diterapkan dalam berbagai mata pelajaran. Namun, penting untuk memilih materi yang memungkinkan kolaborasi dan saling ketergantungan antara anggota kelompok.

4. Apa yang harus dilakukan jika ada anggota kelompok yang tidak aktif dalam model pembelajaran Jigsaw?

Jika ada anggota kelompok yang tidak aktif, coba libatkan mereka secara lebih aktif melalui pertanyaan langsung atau tugas tanggung jawab tertentu. Jika masalah persisten, berbicaralah dengan anggota kelompok tersebut secara individual dan cari tahu alasan di balik ketidakaktifannya.

5. Bagaimana cara mengevaluasi keberhasilan model pembelajaran Jigsaw dalam pembelajaran?

Anda dapat mengevaluasi keberhasilan model pembelajaran Jigsaw melalui observasi partisipasi aktif anggota kelompok, seberapa baik mereka memahami materi yang diajarkan, dan hasil ujian atau tugas yang diberikan setelah pembelajaran. Anda juga dapat mengumpulkan umpan balik dari siswa tentang pengalaman pembelajaran mereka.

Kesimpulan

Model pembelajaran Jigsaw adalah metode pembelajaran kooperatif yang efektif dalam mengembangkan keterampilan sosial dan pemahaman materi. Dengan membagi siswa menjadi ahli submateri tertentu dan mendorong kerja sama antar kelompok, model ini membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendalam. Meskipun memiliki kekurangan seperti membutuhkan waktu yang lebih lama dan ketergantungan pada partisipasi aktif semua anggota kelompok, model pembelajaran Jigsaw tetap menjadi pilihan yang populer di berbagai mata pelajaran. Jika Anda ingin mencoba pendekatan yang membangun kerja sama dan pemahaman yang kuat, coba strategi model pembelajaran Jigsaw dan saksikan sendiri hasilnya!

Dapatkan pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif dan bermakna dengan model pembelajaran Jigsaw. Mulailah dengan memilih materi pelajaran yang menarik dan melibatkan siswa secara aktif dalam kolaborasi dan pengajaran. Saksikan bagaimana siswa dapat tumbuh dan belajar bersama dalam kelompok Jigsaw mereka sendiri.

Apurva
Guru dan penulis, kedua peran ini memenuhi hidup saya. Mari bersama-sama menjelajahi ilmu dan berbagi inspirasi melalui kata-kata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *