Belajar Jadi Asyik! Intip Model Pembelajaran Student Centered Approach yang Bikin Kamu Makin Semangat

Posted on

Contents

Gimana sih rasanya belajar dengan penuh semangat dan tanpa rasa bosan? Nah, coba deh kamu kenal sama model pembelajaran student centered approach! Nggak cuma bikin kamu lebih antusias, tapi juga ngajarin kamu untuk jadi pribadi yang mandiri dan kreatif. Seru banget, kan?

Jadi, apa sih sebenarnya model pembelajaran student centered approach itu? Gini nih, model pembelajaran ini berpusat pada siswa sebagai pusat dari proses belajar-mengajar. Yang namanya student centered approach ini berusaha banget buat ngasih kesempatan siswa buat terlibat aktif dalam pembelajaran. Jadi, bukan cuma duduk manis di bangku dan hanya dengerin guru ceramah doang. Kamu bisa ngasih pendapat, berdebat, diskusi, dan bahkan membuat presentasi sendiri!

Pokoknya di sini, guru nggak cuma jadi pusat perhatian aja, tapi lebih jadi fasilitator bagi siswanya. Guru bakal bantu kamu dalam menyerap informasi dan memahaminya lebih dalam, bukan cuma ngasih tahu aja. Jadi, kamu akan belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan membangun kemandirianmu.

Selain itu, model pembelajaran student centered approach juga punya tujuan buat bikin siswa bisa mengembangkan kemampuan sosial dan keterampilan hidup. Jadi, selain belajar materi pelajaran, kamu juga bakal belajar gimana caranya bekerja sama, berpikir kritis, dan menjadi pribadi yang kreatif. Nggak hanya itu, model pembelajaran ini juga bisa bikin siswa lebih percaya diri ketika harus dihadapkan dengan masalah dan tantangan di kehidupan nyata.

Sayangnya, model pembelajaran student centered approach ini masih belum banyak diterapkan di sekolah-sekolah kita, padahal manfaatnya sangat besar. Pasalnya, model pembelajaran ini bisa ngasah kecerdasan siswa dalam beragam aspek, nggak cuma dalam hal pelajaran formal aja.

Memang sih, setiap model pembelajaran punya keuntungan dan tantangannya masing-masing. Tapi apa salahnya mencoba model pembelajaran yang nggak cuma lebih menyenangkan tapi juga bikin pembelajaran lebih bermakna, kan?

Jadi, selain tahu teori-teori dan rumus-rumus, kamu juga bisa mengasah soft skill dan kemandirian diri. Kamu bisa jadi sosok yang mampu berpikir kritis, kreatif, dan adaptif dengan perubahan. Gimana? Menarik, bukan?

Jadi, ketika kamu temukan model pembelajaran student centered approach ini di sekolah, jangan canggung dan jangan ragu buat terlibat aktif. Ambil kesempatan ini untuk belajar dengan lebih menyenangkan dan menjadikan dirimu pribadi yang lebih berkualitas. Terus semangat belajar, ya!

Sumber:

https://www.yesbelajar.com/artikel/model-pembelajaran-student-centered-approach/

Apa itu Model Pembelajaran Student Centered Approach?

Model pembelajaran Student Centered Approach adalah pendekatan pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai pusat dari proses belajar mengajar. Konsep ini menggeser peran guru sebagai pemberi informasi menjadi fasilitator atau pendamping siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam model ini, siswa diberikan kebebasan untuk aktif berperan dalam proses belajar dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, serta keterampilan sosial.

Cara Menerapkan Model Pembelajaran Student Centered Approach

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam menerapkan model pembelajaran Student Centered Approach:

1. Memahami Kebutuhan Siswa

Sebagai guru, penting untuk memahami kebutuhan dan kepentingan siswa. Observasi, wawancara, atau analisis hasil tes dapat dilakukan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam mendesain pembelajaran.

2. Membangun Lingkungan Pembelajaran yang Mendukung

Menciptakan lingkungan pembelajaran yang nyaman, inklusif, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Ruang kelas yang didesain dengan baik dan dukungan dari teknologi pendukung dapat membantu mewujudkan lingkungan yang kondusif.

3. Mendesain Pembelajaran Berbasis Masalah

Pendekatan pembelajaran berbasis masalah sangat sesuai dengan model Student Centered Approach. Guru dapat mempersiapkan masalah nyata dan memungkinkan siswa untuk mencari solusi melalui penelitian dan diskusi kelompok.

4. Melibatkan Siswa dalam Proses Pembelajaran

Siswa diajak untuk aktif berperan dalam proses pembelajaran seperti mengajukan pertanyaan, mencari sumber informasi, berbagi pemikiran, dan bertanggung jawab atas pemenuhan tujuan pembelajaran.

5. Memberikan Umpan Balik dan Evaluasi Berkelanjutan

Guru sebagai fasilitator berperan dalam memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa. Evaluasi berkelanjutan dilakukan untuk memastikan perkembangan siswa dan memperbaiki proses pembelajaran jika diperlukan.

Tips dalam Menerapkan Model Pembelajaran Student Centered Approach

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu guru dalam menerapkan model pembelajaran Student Centered Approach:

1. Buatlah Rencana Pembelajaran yang Jelas dan Terstruktur

Sebagai guru, perlu membuat rencana pembelajaran yang jelas dan terstruktur. Tentukan tujuan pembelajaran yang spesifik, kegiatan yang akan dilakukan, dan indikator keberhasilannya.

2. Libatkan Teknologi dalam Pembelajaran

Manfaatkan teknologi pendukung pembelajaran seperti perangkat lunak interaktif, presentasi multimedia, atau platform pembelajaran online untuk memfasilitasi interaksi dan kolaborasi siswa.

3. Berikan Pilihan dalam Kegiatan Pembelajaran

Memberikan pilihan kepada siswa dalam pemilihan topik, metode atau alat pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses belajar.

4. Fasilitasi Diskusi dan Kolaborasi

Berikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi, berbagi pemikiran, dan bekerja sama dalam kelompok. Hal ini dapat mendorong terbentuknya pemahaman yang lebih mendalam.

5. Evaluasi Secara Formatif

Selain evaluasi akhir, guru juga perlu melakukan evaluasi secara formatif, yaitu evaluasi yang dilakukan selama proses pembelajaran. Hal ini membantu guru dalam memahami kebutuhan dan kemajuan siswa serta melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Kelebihan Model Pembelajaran Student Centered Approach

Model pembelajaran Student Centered Approach memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

1. Meningkatkan Keterlibatan Siswa

Dalam model ini, siswa diberi kebebasan untuk aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Hal ini membuat siswa lebih terlibat dan bertanggung jawab atas belajar mereka sendiri.

2. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis

Siswa diajak untuk berpikir kritis dalam mencari solusi dari masalah yang diberikan. Ini dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir analitis dan kreatif.

3. Meningkatkan Komunikasi dan Kolaborasi

Dalam model ini, siswa diajak untuk berdiskusi, bekerja sama dalam kelompok, dan berbagi pemikiran. Hal ini meningkatkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi siswa.

4. Memperkuat Kemandirian Siswa

Dalam model ini, siswa diberi kebebasan untuk mencari informasi, mengambil inisiatif, dan memecahkan masalah secara mandiri. Hal ini dapat membantu siswa membangun kemandirian dalam belajar.

5. Meningkatkan Motivasi Belajar

Dalam model ini, siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi aktif dan merasakan relevansi pembelajaran dengan kehidupan nyata. Hal ini dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

Kekurangan Model Pembelajaran Student Centered Approach

Tentu saja, model pembelajaran Student Centered Approach juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, seperti:

1. Memerlukan Waktu yang Lebih Lama

Dalam model ini, siswa diberi waktu untuk mempelajari materi dan mencari solusi secara mandiri. Hal ini dapat membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran konvensional.

2. Membutuhkan Keterampilan Guru yang Lebih Kompleks

Sebagai fasilitator, guru perlu memiliki keterampilan yang komprehensif dalam mendesain dan melaksanakan pembelajaran. Hal ini membutuhkan pengembangan diri secara terus-menerus.

3. Tidak Cocok untuk Semua Jenis Materi Pembelajaran

Tidak semua materi pembelajaran dapat diaplikasikan dengan model Student Centered Approach. Beberapa materi lebih cocok diajarkan dengan pendekatan lain yang lebih terstruktur.

4. Memerlukan Siswa yang Aktif dan Mandiri

Model pembelajaran ini memerlukan siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, kemandirian, dan kemampuan berpikir kritis yang baik. Jika siswa tidak aktif atau kurang mandiri, pembelajaran mungkin tidak efektif.

5. Tidak Membangun Kekuatan Hierarkis pada Siswa

Pendekatan Student Centered Approach dapat menghilangkan hirarki antara guru dan siswa, namun beberapa siswa mungkin masih membutuhkan kejelasan dan arahan dari guru. Model ini perlu diadaptasi sesuai dengan kebutuhan siswa.

FAQ (Frequently Asked Questions) mengenai Model Pembelajaran Student Centered Approach

1. Apa perbedaan antara Student Centered Approach dan Teacher Centered Approach?

Student Centered Approach menempatkan siswa sebagai pusat belajar, sedangkan Teacher Centered Approach menempatkan guru sebagai sumber utama informasi.

2. Bagaimana manfaat dari menerapkan Model Pembelajaran Student Centered Approach dalam pembelajaran?

Menerapkan Model Pembelajaran Student Centered Approach dapat meningkatkan keterlibatan siswa, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, meningkatkan komunikasi dan kolaborasi siswa, serta memperkuat kemandirian dan motivasi belajar siswa.

3. Apakah semua materi pembelajaran cocok diajarkan dengan pendekatan Student Centered Approach?

Tidak semua materi pembelajaran cocok diajarkan dengan pendekatan Student Centered Approach. Beberapa materi lebih cocok diajarkan dengan pendekatan lain yang lebih terstruktur.

4. Bagaimana mengatasi siswa yang kurang aktif atau kurang mandiri dalam pembelajaran Student Centered Approach?

Guru perlu memberikan rangsangan dan dorongan kepada siswa yang kurang aktif atau kurang mandiri agar mereka terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Dapat dilakukan dengan memberikan tugas individu yang sesuai dengan minat dan kemampuan siswa.

5. Bagaimana mengevaluasi keberhasilan pembelajaran dalam model Student Centered Approach?

Evaluasi dalam model Student Centered Approach dapat dilakukan melalui observasi, penugasan individu atau kelompok, presentasi, dan diskusi kelompok. Guru juga dapat melibatkan siswa dalam proses evaluasi melalui refleksi diri atau penilaian sejawat.

Kesimpulan

Dalam era pendidikan yang terus berkembang, model pembelajaran Student Centered Approach menjadi salah satu alternatif yang efektif dalam membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Dalam model ini, siswa diberikan kebebasan untuk berperan aktif, berkembang secara holistik, dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di masa depan. Oleh karena itu, para guru perlu mengadopsi dan mengembangkan pendekatan ini agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan pemahaman siswa.

Untuk itu, mari kita mulai mengimplementasikan model pembelajaran Student Centered Approach untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, kreatif, dan memotivasi. Dengan melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, kita dapat membantu mereka mengembangkan potensi penuh mereka dan menjadi individu yang berdaya. Ayo ambil langkah baru dalam pendidikan menuju pembelajaran yang lebih baik!

Duhmuts
Salam belajar dan berbagi! Saya adalah guru yang suka menulis. Melalui tulisan-tulisan, kita menjelajahi ilmu dan membagikan inspirasi kepada sesama. 📚🖋️ #GuruBelajar #KataBerbagi #IlmuInspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *