Model Pembelajaran Jigsaw: Kelebihan dan Kekurangan Menurut Para Ahli

Posted on

Model pembelajaran jigsaw telah menjadi topik pembicaraan di dunia pendidikan. Metode ini menawarkan pendekatan yang unik dan menarik dalam mengajar dan memberikan kesempatan bagi para siswa untuk belajar secara kooperatif. Namun, seperti halnya metode pembelajaran lainnya, model jigsaw juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Mari kita simak apa kata para ahli tentang hal ini.

Kelebihan utama dari model pembelajaran jigsaw adalah pengembangan keterampilan sosial siswa. Dalam sebuah penelitian oleh Slavin (1990), ia menemukan bahwa siswa yang menggunakan metode jigsaw lebih mampu bekerja sama dengan teman sekelompoknya. Mereka belajar untuk saling mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain, serta belajar bagaimana bekerja sebagai tim. Hal ini membantu meningkatkan rasa saling percaya dan keakraban di antara siswa.

Selain itu, model jigsaw juga memiliki kemampuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Melalui kerja sama dalam kelompok, siswa merasa lebih termotivasi untuk belajar karena mereka perlu berpartisipasi aktif dalam pembelajaran grup. Penelitian oleh Aronson et al. (1978) menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan metode jigsaw menunjukkan tingkat motivasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional.

Namun, seperti halnya setiap metode pembelajaran, model jigsaw juga memiliki kekurangan. Salah satu kekurangan yang sering disoroti adalah waktu yang dibutuhkan. Metode jigsaw memerlukan waktu yang lebih lama untuk merancang, mengatur materi pembelajaran, dan melakukan diskusi kelompok. Hal ini bisa menjadi kendala bagi guru yang memiliki waktu terbatas dalam menyelesaikan materi pelajaran.

Selain itu, keberhasilan model jigsaw juga sangat bergantung pada kemampuan guru untuk mengelola kelompok dan memastikan partisipasi aktif dari setiap siswa. Jika guru tidak mampu mengelola kelompok dengan baik, model jigsaw bisa menjadi tidak efektif dan tujuan pembelajaran tidak akan tercapai.

Dalam kesimpulannya, model pembelajaran jigsaw menawarkan pendekatan yang menarik dan efektif dalam pembelajaran kooperatif. Kelebihannya termasuk pengembangan keterampilan sosial siswa dan peningkatan motivasi mereka. Namun, kekurangan seperti waktu yang dibutuhkan dan kebutuhan akan pengelolaan kelompok yang efektif harus dipertimbangkan dalam menerapkan metode ini.

Apa itu Model Pembelajaran Jigsaw?

Model Pembelajaran Jigsaw merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang dikembangkan pada tahun 1970 oleh seorang psikolog bernama Elliot Aronson. Model ini mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok kecil untuk mencapai pemahaman yang lebih baik terhadap materi pembelajaran. Pada model ini, setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari bagian materi tertentu dan kemudian saling mengajarkan kepada anggota kelompok lainnya.

Cara Model Pembelajaran Jigsaw Bekerja

Model Pembelajaran Jigsaw bekerja dengan cara sebagai berikut:

1. Pembagian kelompok: Siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan sekitar 5 hingga 6 orang.

2. Pemilihan topik: Guru memberikan topik yang akan dipelajari kepada setiap anggota kelompok.

3. Anggota kelompok mempelajari topik: Setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari topik yang telah diberikan kepada mereka.

4. Diskusi dalam kelompok ekspert: Anggota kelompok yang memiliki topik yang sama berkumpul dalam kelompok ekspert. Mereka membahas dan memahami topik secara lebih mendalam.

5. Pembelajaran dalam kelompok campuran: Setelah menjadi ahli dalam topik yang telah dipelajari, anggota kelompok kembali ke kelompok asal masing-masing. Mereka saling mengajarkan topik yang telah mereka pelajari kepada anggota kelompok lain.

6. Pemahaman bersama: Setelah pembelajaran dalam kelompok campuran, semua anggota kelompok harus memahami semua topik yang telah diajarkan. Mereka saling bertukar informasi dan klaim untuk membangun pemahaman bersama.

Tips Menerapkan Model Pembelajaran Jigsaw

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam menerapkan Model Pembelajaran Jigsaw:

1. Pemilihan topik yang menarik: Pilih topik yang relevan dan menarik minat siswa agar mereka lebih termotivasi untuk belajar.

2. Pembagian peran yang jelas: Berikan peran yang jelas kepada setiap anggota kelompok agar mereka tahu tanggung jawab mereka dalam pembelajaran.

3. Monitoring dan bimbingan: Pantau proses belajar siswa dalam kelompok dan beri bimbingan jika diperlukan.

4. Evaluasi individual: Selain evaluasi kelompok, juga berikan evaluasi individual untuk menilai pemahaman siswa secara personal.

5. Berikan umpan balik: Berikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa agar mereka bisa terus meningkatkan pemahaman mereka.

Kelebihan Model Pembelajaran Jigsaw

Model Pembelajaran Jigsaw memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

1. Meningkatkan kerja sama: Model ini mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok sehingga meningkatkan kemampuan kerja sama dan komunikasi mereka.

2. Meningkatkan pemahaman yang mendalam: Dengan saling mengajarkan, siswa dapat memahami materi secara lebih mendalam dibandingkan dengan hanya mendengarkan penjelasan guru.

3. Meningkatkan kepercayaan diri: Ketika siswa menjadi ahli dalam topik tertentu dan dihargai oleh kelompoknya, hal ini dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka.

Kekurangan Model Pembelajaran Jigsaw

Model Pembelajaran Jigsaw juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya:

1. Butuh waktu yang lebih lama: Proses belajar dalam kelompok jigsaw membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan pembelajaran individual atau pembelajaran kelompok tradisional.

2. Ketergantungan pada anggota kelompok: Efektivitas model ini sangat tergantung pada kemampuan setiap anggota kelompok dalam mempelajari dan mengajarkan materi dengan baik.

FAQ tentang Model Pembelajaran Jigsaw

1. Apa manfaat utama dari Model Pembelajaran Jigsaw?

Manfaat utama dari Model Pembelajaran Jigsaw adalah meningkatkan kerja sama dan pemahaman yang mendalam pada siswa.

2. Apakah Model Pembelajaran Jigsaw cocok untuk semua jenis topik pembelajaran?

Model Pembelajaran Jigsaw lebih cocok untuk topik yang kompleks dan membutuhkan pemahaman yang mendalam.

3. Berapa besar anggota kelompok yang ideal untuk menerapkan Model Pembelajaran Jigsaw?

Anggota kelompok ideal untuk menerapkan Model Pembelajaran Jigsaw adalah sekitar 5 hingga 6 orang.

4. Bagaimana cara mengukur keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Jigsaw?

Keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Jigsaw dapat diukur melalui peningkatan kerja sama antar siswa dan pemahaman yang mendalam terhadap materi.

5. Apakah ada alternatif model pembelajaran lain yang serupa dengan Model Pembelajaran Jigsaw?

Ya, ada beberapa alternatif model pembelajaran yang serupa dengan Model Pembelajaran Jigsaw, seperti Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament).

Kesimpulan

Model Pembelajaran Jigsaw adalah metode pembelajaran kooperatif yang efektif untuk meningkatkan kerja sama dan pemahaman siswa. Dengan saling mengajarkan dalam kelompok, siswa dapat memperoleh pemahaman yang mendalam terhadap materi pembelajaran. Meskipun membutuhkan waktu yang lebih lama dan ketergantungan pada anggota kelompok, manfaat yang didapatkan dari penerapan Model Pembelajaran Jigsaw sangat berharga. Untuk mencapai keberhasilan pembelajaran dengan model ini, penting untuk memilih topik yang menarik, memberikan peran yang jelas kepada siswa, dan memberikan bimbingan serta umpan balik yang tepat.

Jika Anda tertarik untuk meningkatkan kerja sama dan pemahaman siswa dalam pembelajaran, Anda dapat mencoba menerapkan Model Pembelajaran Jigsaw dalam kelas Anda. Dengan model ini, siswa akan aktif terlibat dalam pembelajaran dan membangun pemahaman yang mendalam secara bersama-sama.

Hamal
Selamat datang di dunia ilmu dan inspirasi. Saya adalah guru yang suka menulis. Bersama, mari kita merajut pemahaman dan menebar inspirasi melalui kata-kata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *