menghitung kebutuhan tulangan

Cara menghitung kebutuhan tulangan

Posted on

Saat anda menghitung kebutuhan tulangan untuk sebuah pembangunan, misalnya pembangunan rumah tinggal, Ada beberapa hal yang mesti anda perhatikan. Beberapa hal ini antara lain :

  1. Tulangan dipakai dalam item pekerjaan Sloof, Kolom, Balok, Pondasi telapak, Plat lantai dan plat luifel.
  2. Tulangan terdiri dari tulangan utama dan tulangan sengkang untuk sloof, kolom dan balok sedangkan untuk pondasi telapak, plat lantai dan plat luifel tulangan dikenal dengan tulangan memanjang dan tulangan melintang
  3. Tulangan terdiri dari beberapa diameter, umumnya kebanyakan tulangan yang dipakai untuk menjadi tulangan utama pada pembangunan rumah adalah tulangan berdiameter 8 – 12 mm untuk bentangan kurang atau sama dengan 3 meter, dan dengan sengkang berdiameter 6 – 8 mm
  4. Panjang tulangan yang dijual dipasaran biasanya 11 – 12 meter / ujung
  5. Untuk bangunan-bangunan besar biasanya dilakukan perhitungan struktur dulu untuk mendapatkan kebutuhan tulangan yang proporsional, artinya kuat tetapi tidak boros anggaran

Setelah anda mengetahui hal-hal diatas mulailah saya akan mencontohkan bagaimana cara menghitung kebutuhan tulangan dalam proyek pembangunan

[sc name=”iklan umum link”]

1. Cara menghitung kebutuhan tulangan

Pada perhitungan kali ini, saya hanya mengambil contoh untuk perhitungan sloof dengan melampirkan gambar berikut :

menghitung kebutuhan tulangan
Gambar 1.1 Penampang sloof

Dari gambar diatas saya melampirkan data berikut :

NoTitleDiameter (mm)
1Tulangan Utama6 – 10 mm
2Tulangan Sengkang 8 mm – 200 mm

Untuk panjang sloof-nya, saya hanya akan mengambil panjang dari panjang pondasi yang berada di konten Cara menghitung galian dan timbunan tanah pondasi jalur untuk mempersingkat bahasan yang panjangnya sebesar 30.2 m.

2. Cara menghitung kebutuhan tulangan utama

Sekarang saya akan mencoba menghitung kebutuhan tulangan utama dengan rincian perhitungan sebagai berikut :

  1. Mengalikan Jumlah tulangan dengan panjang pondasi yaitu : 6 x 30.2 m = 181.2 m
  2. Kemudian membaginya dengan panjang tulangan yang dipasaran yaitu : 181.2 / 12 = 15.1 ujung
  3. Jadi, kebutuhan tulangan yang diperlukan untuk pekerjaan sloof adalah sebanyak 15.1 ujung
  4. Karena setiap sambungan sloof dipertemukan menjorok kedalam dan tak ada yang menjual tulangan dengan panjang 0.1 meter, maka saya menggenapkannya menjadi 16 ujung
  5. Dan untuk finalnya, saya membutuhkan tulangan dengan 10 mm sebanyak 16 ujung yang masing-masing ujungnya sepanjang 12 meter

[sc name=”Iklan teknik sesuai konten”]

3. Cara menghitung kebutuhan tulangan sengkang

Setelah menghitung kebutuhan tulangan, saya akan menghitung kebutuhan tulangan sengkang dengan rincian perhitungan sebagai berikut :

  1. Menghitung panjang keliling sengkang yaitu : ((0.25 – 0.03) x 2) + ((0.15 – 0.03) x 2) = 0.68 m
  2. Karena sengkang memiliki kait yang masing-masing sepanjang 5 cm maka panjangnya menjadi : 0.68 + 0.10 = 0.78 m
  3. Sekarang, tiap sengkang memiliki jarak 0.20 m sepanjang tulangan utama yaitu 30.2 m. Jadi, saya akan membaginya untuk mendapatkan jumlah total sengkang yaitu : 30.2 / 0.2 = 151 Buah
  4. Untuk mendapatkan total panjang untuk tulangan sengkang, saya akan mengalikan keliling sengkang dengan jumlah total sengkang yaitu : 0.78 x 151 = 117.78 m
  5. Kemudian saya akan membaginya lagi dengan panjang tulangan yang dijual dipasaran misalnya : 117.78 / 12 = 9.82 Ujung
  6. Saya akan menggenapkannya menjadi 10 ujung
  7. Jadi, untuk kebutuhan tulangan sengkang kali ini saya membutuhkan tulangan dengan 8 mm sebanyak 10 ujung yang masing-masing ujungnya itu sepanjang 12 meter

[sc name=”iklan umum link”]

4. Cara menghitung kebutuhan bendrat

Langkah terakhir adalah menghitung kebutuhan bendrat, bendrat merupakan kawat pengikat yang berfungsi untuk mengikat sengkat ke tulangan utama. Kebutuhan bendrat adalah 1.43% dari total berat tulangan yang di dapat, Jadi dalam perhitungan saya menghitung dengan langkah-langkah berikut :

  1. Mengetahui berat jenis baja, diketahui berat jenis baja adalah 7850 Kg/m3
  2. Menghitung berat tulangan utama yaitu : ((1/4) x 3.14 x 0.010^2 ) x 16 x 12 x 7850 = 118.32 Kg
  3. Menghitung berat tulangan sengkang yaitu : ((1/4) x 3.14 x 0.008^2 ) x 10 x 12 x 7850 = 47.33 Kg
  4. Menjumlahkan berat total tulangan yaitu : 118.32 + 47.33 = 165.65 Kg
  5. Menghitung bendrat 1.43% dari berat total tulangan yaitu : 165.65 x 1.43% = 2.37 Kg

Contoh perhitungan kali ini lumayan sederhana, tetapi ini dapat dijadikan acuan dasar untuk anda menghitung kebutuhan tulangan pada item pekerjaan tulangan lainnya, setelah itu hitungan-hitungan inilah yang akan dijadikan dasar untuk menyusun RAB (Rencana Anggaran Biaya) dalam pembangunan.

[sc name=”Subscribe website ini”]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *