250+ Judul Skripsi Farmasi Tentang Swamedikasi

Posted on

Swamedikasi, atau kegiatan pengobatan diri, telah menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari kita. Dengan kemajuan teknologi dan akses yang mudah ke informasi medis, semakin banyak orang yang mencoba menangani keluhan kesehatan mereka sendiri sebelum mencari bantuan dari tenaga medis profesional. Tren ini juga mempengaruhi dunia farmasi, dengan banyak mahasiswa farmasi yang tertarik untuk menyelidiki lebih lanjut tentang topik ini dalam skripsi mereka.

Jadi, apa sebenarnya “swamedikasi” itu? Singkatnya, swamedikasi mengacu pada praktik pengobatan sendiri yang melibatkan penggunaan obat-obatan non-resep. Tidak hanya bertujuan untuk meredakan gejala sementara, tetapi juga memberikan sarana untuk menjaga dan meningkatkan kualitas hidup. Namun, perlu diingat bahwa swamedikasi bukanlah pengganti dari konsultasi dengan dokter atau apoteker yang berkualifikasi.

Dalam upaya untuk memahami lebih lanjut tentang swamedikasi, banyak mahasiswa farmasi telah memilih untuk menyesuaikan judul skripsi mereka dengan topik ini. Mereka melakukan berbagai penelitian untuk mengidentifikasi manfaat, risiko, dan keberlanjutan penggunaan obat-obatan non-resep secara mandiri.

Melalui skripsi mereka, mahasiswa farmasi berusaha menjawab berbagai pertanyaan yang melingkupi bidang swamedikasi. Mereka menganalisis efektivitas obat-obatan non-resep, memberikan informasi tentang dosis yang aman dan menyelidiki interaksi obat yang mungkin terjadi. Selain itu, mereka juga mengeksplorasi peran apoteker dalam memastikan penggunaan obat-obatan non-resip yang tepat dan aman bagi masyarakat.

Tak heran jika skripsi dengan topik “swamedikasi” semakin menjadi sorotan dalam dunia farmasi. Melalui penelitian mereka, mahasiswa farmasi berharap dapat memberikan insight yang berguna bagi masyarakat dalam menjalankan swamedikasi yang bijaksana dan bertanggung jawab.

Selain memberikan manfaat bagi masyarakat, penelitian tentang swamedikasi dalam skripsi farmasi juga memberikan dampak positif dalam dunia akademik. Dengan memperdalam pemahaman tentang swamedikasi, mahasiswa farmasi menjadi lebih terampil dalam memberikan saran dan rekomendasi kepada pasien. Ini dapat meningkatkan peran sosial mereka dalam memberikan layanan farmasi yang berkualitas dan menyeluruh.

Melihat peran penting swamedikasi dalam keseharian kita, skripsi farmasi tentang topik ini sungguh menyentuh aspek kehidupan yang relevan dan bermanfaat. Memahami manfaat dan risiko yang terkait dengan penggunaan obat-obatan non-resep merupakan langkah pertama dalam memastikan kesehatan diri kita sendiri dan keluarga kita. Kita semua dapat berkontribusi dalam mempromosikan kesadaran akan swamedikasi yang bijaksana dan tepat guna.

Tips dalam Menentukan Judul Skripsi Farmasi tentang Swamedikasi

Memilih judul skripsi farmasi tentang swamedikasi merupakan langkah awal yang penting dalam menyelesaikan studi sarjana di bidang farmasi. Judul yang baik dan relevan dapat memudahkan proses penelitian serta membantu meningkatkan pemahaman mengenai topik yang dipilih. Berikut ini adalah beberapa tips dalam menentukan judul skripsi farmasi tentang swamedikasi yang dapat membantu mahasiswa dalam menetapkan topik penelitian mereka:

1. Pilih topik yang spesifik dan terfokus

Sebelum menentukan judul skripsi farmasi tentang swamedikasi, penting untuk memilih topik yang spesifik dan terfokus. Hal ini akan membantu menghindari topik yang terlalu luas sehingga penelitian menjadi terlalu kompleks. Contohnya, daripada memilih “Pengaruh swamedikasi terhadap kesehatan masyarakat”, lebih baik memilih “Evaluasi penggunaan obat bebas dalam pengobatan gejala flu pada mahasiswa universitas”. Dengan menentukan topik yang spesifik, penelitian akan lebih terarah dan hasilnya akan lebih relevan.

2. Tinjau literatur yang tersedia

Sebelum menentukan judul skripsi farmasi tentang swamedikasi, penting untuk melakukan tinjauan literatur yang tersedia. Membaca jurnal, buku, atau artikel terkait dapat membantu memperoleh pemahaman yang baik mengenai topik yang diminati dan juga memberikan inspirasi untuk menentukan judul yang unik. Tinjauan literatur juga dapat membantu mengidentifikasi celah penelitian yang dapat diisi dengan penelitian Anda sendiri.

3. Pertimbangkan relevansi dengan perkembangan terkini

Pada saat menentukan judul skripsi farmasi tentang swamedikasi, penting juga untuk mempertimbangkan relevansi topik dengan perkembangan terkini dalam bidang farmasi. Memilih topik yang relevan dengan isu-isu dan perkembangan terkini akan membuat penelitian Anda lebih bernilai dan berdampak. Misalnya, memilih judul yang berkaitan dengan penggunaan obat bebas untuk mengatasi kondisi kesehatan tertentu yang sedang menjadi perhatian masyarakat.

4. Diskusikan dengan dosen pembimbing

Sebelum menentukan judul skripsi farmasi tentang swamedikasi, penting untuk berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Dosen pembimbing dapat memberikan masukan yang berharga mengenai topik penelitian yang ideal serta membantu menjaga fokus dan relevansi penelitian. Diskusi dengan dosen pembimbing juga penting untuk menghindari judul yang terlalu umum atau terlalu spesifik sehingga sulit untuk melakukan penelitian yang memadai.

5. Buka kesempatan untuk penelitian lebih lanjut

Saat menentukan judul skripsi farmasi tentang swamedikasi, sebaiknya membuka kesempatan untuk penelitian lebih lanjut. Pilihlah judul yang tidak hanya relevan untuk skripsi, tetapi juga memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi penelitian lebih mendalam di masa depan. Hal ini akan memberikan manfaat jangka panjang dan meningkatkan kepentingan dari penelitian yang Anda lakukan.

1. Apa itu swamedikasi?

Swamedikasi merujuk pada penggunaan obat-obatan bebas oleh individu tanpa rekomendasi atau pembimbingan dari tenaga medis. Seseorang dapat melakukan swamedikasi untuk mengobati gejala ringan seperti demam, pilek, atau sakit kepala.

2. Apa saja keuntungan swamedikasi?

Swamedikasi memiliki beberapa keuntungan, antara lain meningkatkan aksesibilitas pengobatan, mengurangi biaya perawatan kesehatan, serta memberikan rasa independensi dan kemandirian dalam mengelola kesehatan diri sendiri.

3. Bagaimana cara melakukan swamedikasi yang aman?

Untuk melakukan swamedikasi yang aman, penting untuk membaca dan mengikuti petunjuk penggunaan obat dengan baik, menghindari penggunaan obat dalam dosis berlebihan, dan berkonsultasi dengan apoteker jika memiliki pertanyaan atau ketidakjelasan mengenai penggunaan obat.

4. Kapan sebaiknya tidak melakukan swamedikasi?

Swamedikasi sebaiknya tidak dilakukan dalam kondisi yang serius atau membutuhkan penanganan medis langsung. Jika gejala tidak membaik setelah penggunaan obat bebas, segera hubungi tenaga medis untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

5. Apakah swamedikasi cocok untuk semua orang?

Swamedikasi cocok untuk gejala ringan dan kondisi umum. Namun, setiap individu memiliki kondisi kesehatan yang unik, sehingga sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum melakukan swamedikasi, terutama bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak.

Untuk mendapatkan penelitian yang akurat dan valid mengenai swamedikasi, penting untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan berkonsultasi dengan tenaga medis terkait.

250+ Judul Skripsi Farmasi Tentang Swamedikasi

    1. PEMANFAATAN BIJI Nigella sativa DALAM TERAPI PENYEMBUHAN KANKER DAN GANGGUAN METABOLISME
    2. HUBUNGAN PROFIL PELAYANAN KEFARMASIAN DENGAN PENDAPATAN DI APOTEK (Studi Apotek di Wilayah Kecamatan X Kota X)
    3. UJI EFEKTIFITAS SEDIAAN LARUTAN ORAL EKSTRAK RIMPANG KUNYIT TERHADAP MENCIT SEBAGAI ANTI DIARE
    4. PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN TERHADAP STERILITAS KASA STERIL DALAM KEMASAN SEKUNDER TERBUKA
    5. UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER EKSTRAK HERBA Impatiens balsamina Linn DENGAN METODE BST (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol dari Herba Pacar Air)
    6. POTENSI PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN KATUK (Sauropus androgynus L. Merr) SEBAGAI ANTIDIABETES
    7. ANALISIS KANDUNGAN SENYAWA FITOKIMIA DALAM EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) DAN POTENSINYA SEBAGAI ANTIBAKTERI
    8. UJI AKTIVITAS ANTHELMINTIK EKSTRAK AKAR KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L.) TERHADAP CACING PITA PADA SAPI
    9. OPTIMASI SISTEM PEMBAGIAN OBAT DI RUMAH SAKIT UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN PASIEN
    10. UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI PENGHILANG NYERI PADA LUKA BAKAR
    11. PERAN APOTEKER DALAM PENGENDALIAN HIPERTENSI MELALUI PROGRAM SWAMEDIKASI
    12. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) PADA MENCIT
    13. EFEKTIVITAS PELAYANAN KEFARMASIAN DALAM PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN TERHADAP TERAPI OBAT
    14. IDENTIFIKASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK BUNGA SEPATU (Hibiscus rosa-sinensis L.)
    15. PEMANFAATAN TANAMAN MEDICAGO SATIVA (ALFALFA) SEBAGAI SUMBER FITOESTROGEN UNTUK MENANGANI MENOPAUSE DINI
    16. ANALISIS POLA PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN GERIATRI DI RUMAH SAKIT
    17. UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) DAN APLIKASINYA SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI
    18. PERAN APOTEKER DALAM PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS OBAT TRADISIONAL YANG BEREDAR DI PASAR
    19. STUDI KOMPARASI KEPATUHAN PASIEN TERHADAP TERAPI OBAT PADA PASIEN PENYAKIT KRONIS DI APOTEK DAN PUSKESMAS
    20. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) PADA MODEL TIKUS
    21. PEMANFAATAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA (Hylocereus spp.) SEBAGAI BAHAN ANTIAGING DALAM KOSMETIK
    22. ANALISIS KEAMANAN DAN KEEFEKTIFAN OBAT HERBAL UNTUK MENURUNKAN KADAR KOLESTEROL
    23. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    24. PENGARUH EDUKASI KESEHATAN OLEH APOTEKER TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG SWAMEDIKASI
    25. OPTIMASI FORMULASI SEDIAAN KAPSUL EKSTRAK JAHE (Zingiber officinale Roscoe) SEBAGAI ANTINFLAMASI
    26. STUDI KANDUNGAN SENYAWA AKTIF DAN AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.)
    27. PEMANFAATAN TANAMAN ADAS (Foeniculum vulgare) SEBAGAI PENINGKAT PRODUKSI AIR SUSU IBU
    28. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK AKAR ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    29. PERAN APOTEKER DALAM PENGELOLAAN DAN PENGAWASAN PELAYANAN APOTEK SWAMEDIKASI
    30. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) PADA MENCIT
    31. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata Miers) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DALAM MINUMAN FUNGSIONAL
    32. STUDI KOMPARASI EFEKTIVITAS OBAT GENERIK DAN OBAT BERMEREK TERHADAP PENYEMBUHAN PENYAKIT
    33. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN SENGON (Paraserianthes falcataria) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    34. PERAN APOTEKER DALAM EDUKASI PASIEN TENTANG PENGATURAN DOSIS OBAT SWAMEDIKASI
    35. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN KATUK (Sauropus androgynus L.) PADA MODEL TIKUS
    36. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) SEBAGAI BAHAN ALAMI UNTUK PERAWATAN KULIT
    37. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MEMILIH SWAMEDIKASI
    38. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    39. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia) SEBAGAI TERAPI KANKER
    40. STUDI KOMPARASI KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN APOTEK DI BERBAGAI LOKASI
    41. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK KULIT BUAH NAGA (Hylocereus spp.) PADA MODEL TIKUS
    42. PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA MATAHARI (Helianthus annuus) SEBAGAI BAHAN PERAWATAN KULIT
    43. ANALISIS PERILAKU PENGGUNA DALAM SWAMEDIKASI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
    44. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    45. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava) SEBAGAI TERAPI DIARE
    46. STUDI KOMPARASI KEPATUHAN PASIEN TERHADAP RESEP OBAT PADA APOTEK DAN PUSKESMAS
    47. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK AKAR KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L.) PADA MODEL TIKUS
    48. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI DALAM MAKANAN
    49. ANALISIS KEPATUHAN PENGGUNA DALAM MENGONSUMSI OBAT SWAMEDIKASI
    50. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata Miers) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    51. PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) SEBAGAI BAHAN FUNGSIONAL DALAM MINUMAN
    52. STUDI KOMPARASI KUALITAS OBAT GENERIK DAN OBAT BERMEREK YANG TERSEDIA DI PASAR
    53. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) PADA MODEL TIKUS
    54. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SENGON (Paraserianthes falcataria) SEBAGAI BAHAN BAKU PADA INDUSTRI KOSMETIK
    55. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN SWAMEDIKASI OLEH MASYARAKAT
    56. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    57. PEMANFAATAN EKSTRAK AKAR ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) SEBAGAI BAHAN PERAWATAN KULIT
    58. STUDI KOMPARASI KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN APOTEK DI BERBAGAI WILAYAH
    59. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum) PADA MODEL TIKUS
    60. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN CENDANA (Santalum album) SEBAGAI BAHAN PARFUM ALAMI
    61. ANALISIS PERILAKU PENGGUNA DALAM MEMILIH DAN MENGONSUMSI OBAT SWAMEDIKASI
    62. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    63. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia) SEBAGAI BAHAN KOSMETIK
    64. STUDI KOMPARASI EFEKTIVITAS OBAT GENERIK DAN OBAT BERMEREK TERHADAP PENYEMBUHAN PENYAKIT
    65. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK AKAR KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L.) PADA MODEL TIKUS
    66. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI DALAM MAKANAN
    67. ANALISIS KEPATUHAN PENGGUNA DALAM MENGONSUMSI OBAT SWAMEDIKASI
    68. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata Miers) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    69. PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) SEBAGAI BAHAN FUNGSIONAL DALAM MINUMAN
    70. STUDI KOMPARASI KUALITAS OBAT GENERIK DAN OBAT BERMEREK YANG TERSEDIA DI PASAR
    71. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) PADA MODEL TIKUS
    72. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SENGON (Paraserianthes falcataria) SEBAGAI BAHAN BAKU PADA INDUSTRI KOSMETIK
    73. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN SWAMEDIKASI OLEH MASYARAKAT
    74. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    75. PEMANFAATAN EKSTRAK AKAR ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) SEBAGAI BAHAN PERAWATAN KULIT
    76. STUDI KOMPARASI KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN APOTEK DI BERBAGAI WILAYAH
    77. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum) PADA MODEL TIKUS
    78. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN CENDANA (Santalum album) SEBAGAI BAHAN PARFUM ALAMI
    79. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    80. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia) SEBAGAI BAHAN KOSMETIK
    81. STUDI KOMPARASI EFEKTIVITAS OBAT GENERIK DAN OBAT BERMEREK TERHADAP PENYEMBUHAN PENYAKIT
    82. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK AKAR KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L.) PADA MODEL TIKUS
    83. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI DALAM MAKANAN
    84. ANALISIS KEPATUHAN PENGGUNA DALAM MENGONSUMSI OBAT SWAMEDIKASI
    85. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata Miers) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    86. PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) SEBAGAI BAHAN FUNGSIONAL DALAM MINUMAN
    87. STUDI KOMPARASI KUALITAS OBAT GENERIK DAN OBAT BERMEREK YANG TERSEDIA DI PASAR
    88. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) PADA MODEL TIKUS
    89. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SENGON (Paraserianthes falcataria) SEBAGAI BAHAN BAKU PADA INDUSTRI KOSMETIK
    90. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN SWAMEDIKASI OLEH MASYARAKAT
    91. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    92. PEMANFAATAN EKSTRAK AKAR ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) SEBAGAI BAHAN PERAWATAN KULIT
    93. STUDI KOMPARASI KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN APOTEK DI BERBAGAI WILAYAH
    94. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum) PADA MODEL TIKUS
    95. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN CENDANA (Santalum album) SEBAGAI BAHAN PARFUM ALAMI
    96. ANALISIS PERILAKU PENGGUNA DALAM MEMILIH DAN MENGONSUMSI OBAT SWAMEDIKASI
    97. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    98. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia) SEBAGAI BAHAN KOSMETIK
    99. STUDI KOMPARASI EFEKTIVITAS OBAT GENERIK DAN OBAT BERMEREK TERHADAP PENYEMBUHAN PENYAKIT
    100. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK AKAR KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L.) PADA MODEL TIKUS
    101. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI DALAM MAKANAN
    102. ANALISIS KEPATUHAN PENGGUNA DALAM MENGONSUMSI OBAT SWAMEDIKASI
    103. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata Miers) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    104. PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) SEBAGAI BAHAN FUNGSIONAL DALAM MINUMAN
    105. STUDI KOMPARASI KUALITAS OBAT GENERIK DAN OBAT BERMEREK YANG TERSEDIA DI PASAR
    106. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) PADA MODEL TIKUS
    107. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SENGON (Paraserianthes falcataria) SEBAGAI BAHAN BAKU PADA INDUSTRI KOSMETIK
    108. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN SWAMEDIKASI OLEH MASYARAKAT
    109. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    110. PEMANFAATAN EKSTRAK AKAR ALANG-ALang (Imperata cylindrica) SEBAGAI BAHAN PERAWATAN KULIT
    111. STUDI KOMPARASI KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN APOTEK DI BERBAGAI WILAYAH
    112. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum) PADA MODEL TIKUS
    113. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN CENDANA (Santalum album) SEBAGAI BAHAN PARFUM ALAMI
    114. ANALISIS PERILAKU PENGGUNA DALAM MEMILIH DAN MENGONSUMSI OBAT SWAMEDIKASI
    115. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    116. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia) SEBAGAI BAHAN KOSMETIK
    117. STUDI KOMPARASI EFEKTIVITAS OBAT GENERIK DAN OBAT BERMEREK TERHADAP PENYEMBUHAN PENYAKIT
    118. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK AKAR KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L.) PADA MODEL TIKUS
    119. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI DALAM MAKANAN
    120. ANALISIS KEPATUHAN PENGGUNA DALAM MENGONSUMSI OBAT SWAMEDIKASI
    121. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata Miers) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    122. PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) SEBAGAI BAHAN FUNGSIONAL DALAM MINUMAN
    123. STUDI KOMPARASI KUALITAS OBAT GENERIK DAN OBAT BERMEREK YANG TERSEDIA DI PASAR
    124. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) PADA MODEL TIKUS
    125. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SENGON (Paraserianthes falcataria) SEBAGAI BAHAN BAKU PADA INDUSTRI KOSMETIK
    126. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN SWAMEDIKASI OLEH MASYARAKAT
    127. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    128. PEMANFAATAN EKSTRAK AKAR ALANG-ALang (Imperata cylindrica) SEBAGAI BAHAN PERAWATAN KULIT
    129. STUDI KOMPARASI KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN APOTEK DI BERBAGAI WILAYAH
    130. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum) PADA MODEL TIKUS
    131. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN CENDANA (Santalum album) SEBAGAI BAHAN PARFUM ALAMI
    132. ANALISIS PERILAKU PENGGUNA DALAM MEMILIH DAN MENGONSUMSI OBAT SWAMEDIKASI
    133. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    134. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia) SEBAGAI BAHAN KOSMETIK
    135. STUDI KOMPARASI EFEKTIVITAS OBAT GENERIK DAN OBAT BERMEREK TERHADAP PENYEMBUHAN PENYAKIT
    136. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK AKAR KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L.) PADA MODEL TIKUS
    137. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI DALAM MAKANAN
    138. ANALISIS KEPATUHAN PENGGUNA DALAM MENGONSUMSI OBAT SWAMEDIKASI
    139. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata Miers) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    140. PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) SEBAGAI BAHAN FUNGSIONAL DALAM MINUMAN
    141. STUDI KOMPARASI KUALITAS OBAT GENERIK DAN OBAT BERMEREK YANG TERSEDIA DI PASAR
    142. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) PADA MODEL TIKUS
    143. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SENGON (Paraserianthes falcataria) SEBAGAI BAHAN BAKU PADA INDUSTRI KOSMETIK
    144. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN SWAMEDIKASI OLEH MASYARAKAT
    145. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    146. PEMANFAATAN EKSTRAK AKAR ALANG-ALang (Imperata cylindrica) SEBAGAI BAHAN PERAWATAN KULIT
    147. STUDI KOMPARASI KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN APOTEK DI BERBAGAI WILAYAH
    148. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum) PADA MODEL TIKUS
    149. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN CENDANA (Santalum album) SEBAGAI BAHAN PARFUM ALAMI
    150. ANALISIS PERILAKU PENGGUNA DALAM MEMILIH DAN MENGONSUMSI OBAT SWAMEDIKASI
    151. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    152. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia) SEBAGAI BAHAN KOSMETIK
    153. STUDI KOMPARASI EFEKTIVITAS OBAT GENERIK DAN OBAT BERMEREK TERHADAP PENYEMBUHAN PENYAKIT
    154. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK AKAR KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L.) PADA MODEL TIKUS
    155. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI DALAM MAKANAN
    156. ANALISIS KEPATUHAN PENGGUNA DALAM MENGONSUMSI OBAT SWAMEDIKASI
    157. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata Miers) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    158. PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) SEBAGAI BAHAN FUNGSIONAL DALAM MINUMAN
    159. STUDI KOMPARASI KUALITAS OBAT GENERIK DAN OBAT BERMEREK YANG TERSEDIA DI PASAR
    160. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) PADA MODEL TIKUS
    161. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SENGON (Paraserianthes falcataria) SEBAGAI BAHAN BAKU PADA INDUSTRI KOSMETIK
    162. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN SWAMEDIKASI OLEH MASYARAKAT
    163. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    164. PEMANFAATAN EKSTRAK AKAR ALANG-ALang (Imperata cylindrica) SEBAGAI BAHAN PERAWATAN KULIT
    165. STUDI KOMPARASI KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN APOTEK DI BERBAGAI WILAYAH
    166. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum) PADA MODEL TIKUS
    167. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN CENDANA (Santalum album) SEBAGAI BAHAN PARFUM ALAMI
    168. ANALISIS PERILAKU PENGGUNA DALAM MEMILIH DAN MENGONSUMSI OBAT SWAMEDIKASI
    169. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    170. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia) SEBAGAI BAHAN KOSMETIK
    171. STUDI KOMPARASI EFEKTIVITAS OBAT GENERIK DAN OBAT BERMEREK TERHADAP PENYEMBUHAN PENYAKIT
    172. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK AKAR KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L.) PADA MODEL TIKUS
    173. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI DALAM MAKANAN
    174. ANALISIS KEPATUHAN PENGGUNA DALAM MENGONSUMSI OBAT SWAMEDIKASI
    175. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata Miers) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    176. PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) SEBAGAI BAHAN FUNGSIONAL DALAM MINUMAN
    177. STUDI KOMPARASI KUALITAS OBAT GENERIK DAN OBAT BERMEREK YANG TERSEDIA DI PASAR
    178. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) PADA MODEL TIKUS
    179. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SENGON (Paraserianthes falcataria) SEBAGAI BAHAN BAKU PADA INDUSTRI KOSMETIK
    180. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN SWAMEDIKASI OLEH MASYARAKAT
    181. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    182. PEMANFAATAN EKSTRAK AKAR ALANG-ALang (Imperata cylindrica) SEBAGAI BAHAN PERAWATAN KULIT
    183. STUDI KOMPARASI KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN APOTEK DI BERBAGAI WILAYAH
    184. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum) PADA MODEL TIKUS
    185. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN CENDANA (Santalum album) SEBAGAI BAHAN PARFUM ALAMI
    186. ANALISIS PERILAKU PENGGUNA DALAM MEMILIH DAN MENGONSUMSI OBAT SWAMEDIKASI
    187. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    188. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia) SEBAGAI BAHAN KOSMETIK
    189. STUDI KOMPARASI EFEKTIVITAS OBAT GENERIK DAN OBAT BERMEREK TERHADAP PENYEMBUHAN PENYAKIT
    190. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK AKAR KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L.) PADA MODEL TIKUS
    191. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI DALAM MAKANAN
    192. ANALISIS KEPATUHAN PENGGUNA DALAM MEMILIH DAN MENGONSUMSI OBAT SWAMEDIKASI
    193. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata Miers) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    194. PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) SEBAGAI BAHAN FUNGSIONAL DALAM MINUMAN
    195. STUDI KOMPARASI KUALITAS OBAT GENERIK DAN OBAT BERMEREK YANG TERSEDIA DI PASAR
    196. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) PADA MODEL TIKUS
    197. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SENGON (Paraserianthes falcataria) SEBAGAI BAHAN BAKU PADA INDUSTRI KOSMETIK
    198. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN SWAMEDIKASI OLEH MASYARAKAT
    199. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    200. PEMANFAATAN EKSTRAK AKAR ALANG-ALang (Imperata cylindrica) SEBAGAI BAHAN PERAWATAN KULIT
    201. STUDI KOMPARASI KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN APOTEK DI BERBAGAI WILAYAH
    202. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum) PADA MODEL TIKUS
    203. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN CENDANA (Santalum album) SEBAGAI BAHAN PARFUM ALAMI
    204. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    205. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia) SEBAGAI BAHAN KOSMETIK
    206. STUDI KOMPARASI EFEKTIVITAS OBAT GENERIK DAN OBAT BERMEREK TERHADAP PENYEMBUHAN PENYAKIT
    207. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK AKAR KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L.) PADA MODEL TIKUS
    208. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI DALAM MAKANAN
    209. ANALISIS KEPATUHAN PENGGUNA DALAM MENGONSUMSI OBAT SWAMEDIKASI
    210. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata Miers) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    211. PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) SEBAGAI BAHAN FUNGSIONAL DALAM MINUMAN
    212. STUDI KOMPARASI KUALITAS OBAT GENERIK DAN OBAT BERMEREK YANG TERSEDIA DI PASAR
    213. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) PADA MODEL TIKUS
    214. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SENGON (Paraserianthes falcataria) SEBAGAI BAHAN BAKU PADA INDUSTRI KOSMETIK
    215. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN SWAMEDIKASI OLEH MASYARAKAT
    216. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    217. PEMANFAATAN EKSTRAK AKAR ALANG-ALang (Imperata cylindrica) SEBAGAI BAHAN PERAWATAN KULIT
    218. STUDI KOMPARASI KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN APOTEK DI BERBAGAI WILAYAH
    219. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum) PADA MODEL TIKUS
    220. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN CENDANA (Santalum album) SEBAGAI BAHAN PARFUM ALAMI
    221. ANALISIS PERILAKU PENGGUNA DALAM MEMILIH DAN MENGONSUMSI OBAT SWAMEDIKASI
    222. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    223. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia) SEBAGAI BAHAN KOSMETIK
    224. STUDI KOMPARASI EFEKTIVITAS OBAT GENERIK DAN OBAT BERMEREK TERHADAP PENYEMBUHAN PENYAKIT
    225. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK AKAR KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L.) PADA MODEL TIKUS
    226. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI DALAM MAKANAN
    227. ANALISIS KEPATUHAN PENGGUNA DALAM MEMILIH DAN MENGONSUMSI OBAT SWAMEDIKASI
    228. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata Miers) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    229. PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) SEBAGAI BAHAN FUNGSIONAL DALAM MINUMAN
    230. STUDI KOMPARASI KUALITAS OBAT GENERIK DAN OBAT BERMEREK YANG TERSEDIA DI PASAR
    231. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) PADA MODEL TIKUS
    232. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SENGON (Paraserianthes falcataria) SEBAGAI BAHAN BAKU PADA INDUSTRI KOSMETIK
    233. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN SWAMEDIKASI OLEH MASYARAKAT
    234. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    235. PEMANFAATAN EKSTRAK AKAR ALANG- Alang (Imperata cylindrica) SEBAGAI BAHAN PERAWATAN KULIT
    236. STUDI KOMPARASI KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN APOTEK DI BERBAGAI WILAYAH
    237. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum) PADA MODEL TIKUS
    238. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN CENDANA (Santalum album) SEBAGAI BAHAN PARFUM ALAMI
    239. ANALISIS PERILAKU PENGGUNA DALAM MEMILIH DAN MENGONSUMSI OBAT SWAMEDIKASI
    240. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    241. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia) SEBAGAI BAHAN KOSMETIK
    242. STUDI KOMPARASI EFEKTIVITAS OBAT GENERIK DAN OBAT BERMEREK TERHADAP PENYEMBUHAN PENYAKIT
    243. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK AKAR KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L.) PADA MODEL TIKUS
    244. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI DALAM MAKANAN
    245. ANALISIS KEPATUHAN PENGGUNA DALAM MENGONSUMSI OBAT SWAMEDIKASI
    246. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata Miers) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    247. PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) SEBAGAI BAHAN FUNGSIONAL DALAM MINUMAN
    248. STUDI KOMPARASI KUALITAS OBAT GENERIK DAN OBAT BERMEREK YANG TERSEDIA DI PASAR
    249. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) PADA MODEL TIKUS
    250. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SENGON (Paraserianthes falcataria) SEBAGAI BAHAN BAKU PADA INDUSTRI KOSMETIK
    251. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN SWAMEDIKASI OLEH MASYARAKAT
    252. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    253. PEMANFAATAN EKSTRAK AKAR ALANG-ALang (Imperata cylindrica) SEBAGAI BAHAN PERAWATAN KULIT
    254. STUDI KOMPARASI KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN APOTEK DI BERBAGAI WILAYAH
    255. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum) PADA MODEL TIKUS
    256. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN CENDANA (Santalum album) SEBAGAI BAHAN PARFUM ALAMI
    257. ANALISIS PERILAKU PENGGUNA DALAM MEMILIH DAN MENGONSUMSI OBAT SWAMEDIKASI
    258. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    259. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia) SEBAGAI BAHAN KOSMETIK
    260. STUDI KOMPARASI EFEKTIVITAS OBAT GENERIK DAN OBAT BERMEREK TERHADAP PENYEMBUHAN PENYAKIT
    261. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK AKAR KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L.) PADA MODEL TIKUS
    262. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI DALAM MAKANAN
    263. ANALISIS KEPATUHAN PENGGUNA DALAM MEMILIH DAN MENGONSUMSI OBAT SWAMEDIKASI
    264. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata Miers) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    265. PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) SEBAGAI BAHAN FUNGSIONAL DALAM MINUMAN
    266. STUDI KOMPARASI KUALITAS OBAT GENERIK DAN OBAT BERMEREK YANG TERSEDIA DI PASAR
    267. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) PADA MODEL TIKUS
    268. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SENGON (Paraserianthes falcataria) SEBAGAI BAHAN BAKU PADA INDUSTRI KOSMETIK
    269. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN SWAMEDIKASI OLEH MASYARAKAT
    270. UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP BAKTERI PATOGEN
    271. PEMANFAATAN EKSTRAK AKAR ALANG-ALang (Imperata cylindrica) SEBAGAI BAHAN PERAWATAN KULIT
    272. STUDI KOMPARASI KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN APOTEK DI BERBAGAI WILAYAH
    273. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum) PADA MODEL TIKUS
    274. PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN CENDANA (Santalum album) SEBAGAI BAHAN PARFUM ALAMI
    275. ANALISIS PERILAKU PENGGUNA DALAM MEMILIH DAN MENGONSUMSI OBAT SWAMEDIKASI

Kesimpulannya, menentukan judul skripsi farmasi tentang swamedikasi memerlukan pemikiran yang matang. Dengan menggunakan tips di atas, mahasiswa farmasi dapat memilih judul yang spesifik dan relevan serta membantu meningkatkan pemahaman mengenai penggunaan obat-obatan bebas oleh masyarakat. Selain itu, menjawab FAQ mengenai swamedikasi dapat memberikan informasi tambahan kepada pembaca dan mendorong mereka untuk selanjutnya melakukan konsultasi dengan para ahli terkait topik ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *