Contents
- 1 Mungkinkah Kehilangan Bisa Menjadi Awal dari Keberuntungan?
- 2 Sebuah Kelucuan yang Penuh Makna
- 3 Yesus Menjawab dengan Perumpamaan yang Menginspirasi
- 4 Kegembiraan di Tengah Kehilangan
- 5 Pesan yang Begitu Jelas dan Mendalam
- 6 Kebersamaan dalam Menemukan Jati Diri
- 7 Mencapai Tujuan dengan Kerelaan
- 8 Konklusi
Mungkinkah Kehilangan Bisa Menjadi Awal dari Keberuntungan?
Dalam kehidupan kita yang penuh dengan kerumitan dan pencarian akan kebahagiaan, kisah dari Alkitab sering kali memberikan kita inspirasi dan penghiburan. Salah satu cerita menarik yang bisa diambil hikmahnya adalah kisah dari Injil Lukas 15:3-7.
Sebuah Kelucuan yang Penuh Makna
Kisah ini dimulai dengan Yesus sedang dikelilingi oleh para pemungut cukai dan orang berdosa, yang sering dijauhi oleh masyarakat pada waktu itu. Deretan pharisee dan ahli Taurat pun melontarkan protes, mengatakan bahwa Yesus “menerima orang berdosa dan makan bersama mereka”.
Yesus Menjawab dengan Perumpamaan yang Menginspirasi
Mendengar protes tersebut, Yesus merespon dengan perumpamaan yang kemudian menggugah banyak hati. Ia berkata, “Jikalau ada seorang yang mempunyai seratus domba dan satu di antaranya hilang, bukankah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan di padang gurun dan pergi mencari yang hilang itu?”
Kegembiraan di Tengah Kehilangan
Dalam cerita ini, kita dapat melihat kesungguhan pencarian yang ditunjukkan oleh si gembala. Ia rela meninggalkan yang lain demi mencari yang tertinggal. Dan saat ia menemukannya, ia merasa sangat gembira. Hal ini membuatnya bersukacita dan mengajak teman-temannya untuk berbagi kegembiraan atas temuan yang hilang.
Pesan yang Begitu Jelas dan Mendalam
Kisah ini mengandung banyak pesan berharga. Pertama, kita diajarkan bahwa tidak ada sesuatu yang benar-benar hilang bagi Tuhan. Ia akan selalu mencari kita dengan penuh kasih, tak peduli seberapa jauh kita telah tersesat.
Kebersamaan dalam Menemukan Jati Diri
Kedua, kita juga dapat belajar bahwa dalam kehilangan, kita dapat menemukan sesuatu yang lebih berarti. Ketika si gembala menemukan dombanya yang hilang, ia merasakan kegembiraan yang luar biasa. Kepulangannya menjadi momen yang mengingatkan kita akan pentingnya kebersamaan dan saling mendukung dalam menjalani hidup ini.
Mencapai Tujuan dengan Kerelaan
Terakhir, cerita ini mengajarkan bahwa untuk meraih kebahagiaan dan kesuksesan sejati, kita harus mampu meninggalkan zona nyaman kita dan siap untuk berkorban. Seperti si gembala yang meninggalkan yang lain demi mencari yang hilang, kadang-kadang kita juga harus berani melakukan hal yang di luar kebiasaan untuk mencapai tujuan hidup yang lebih besar.
Konklusi
Dalam kisah Lukas 15:3-7, kita diajak untuk melihat bahwa kehilangan bukanlah akhir dari segalanya. Bahkan, dalam kehilangan, kita bisa menemukan kebahagiaan, menjangkau kesuksesan yang sesungguhnya, dan menguatkan ikatan dengan orang-orang di sekitar kita. Mari kita terus berjuang dan percaya bahwa setiap kehilangan membawa berkah yang tak terduga.
Apa Itu Lukas 15:3-7?
Lukas 15:3-7 adalah salah satu bagian dari Injil Lukas dalam Perjanjian Baru Alkitab. Bagian ini termasuk dalam kisah yang diceritakan oleh Yesus untuk menggambarkan kasih Allah dan kerinduan-Nya untuk menyelamatkan orang yang hilang.
Konteks dan Latar Belakang
Sebelum menceritakan perumpamaan tentang domba yang hilang, Yesus berada di tengah-tengah orang banyak, termasuk pemungut pajak dan orang berdosa. Orang-orang Farisi dan ahli Taurat menyumpahi Yesus karena menerima mereka dan memakan bersama mereka. Melihat kekhawatiran mereka, Yesus mulai menceritakan tiga perumpamaan: perumpamaan tentang domba yang hilang, koin yang hilang, dan anak yang hilang.
Penjelasan Lukas 15:3-7
Lukas 15:3-7 secara khusus menceritakan perumpamaan tentang domba yang hilang. Yesus mengatakan, “Supaya kamu semua tahu, Aku berkata kepadamu, yang ini: Jika seseorang di antara kamu mempunyai seratus ekor domba dan kehilangan seekor dari padanya, tidakkah ia akan meninggalkan sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang hilang itu sampai ia menemukannya? Dan jika ia telah menemukannya, ia gembira karena ia membawanya kembali, dan dengan sukacita ia meletakkannya di atas pundaknya. Ketika ia pulang, ia memanggil teman-temannya dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka, Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab aku telah menemukan domba yang hilang itu.” (Lukas 15:4-6)
Makna dan Pesan
Perumpamaan ini menggambarkan kasih Allah yang tidak terbatas dan kerinduan-Nya untuk menyelamatkan orang yang hilang. Yesus ingin menyampaikan pesan bahwa setiap orang yang hilang, seperti domba yang tersesat, sangat berharga bagi Allah. Allah tidak ingin kehilangan satu orang pun, dan Ia akan mencari dan menyelamatkan mereka.
Desakan Yesus untuk mencari yang hilang adalah panggilan kepada setiap orang percaya untuk menunjukkan kasih dan belas kasihan kepada mereka yang belum mengenal Yesus dan jauh dari hadirat-Nya. Kita sebagai orang Kristen dipanggil untuk menjadi teladan kasih Allah yang aktif mencari dan menyelamatkan jiwa yang tersesat.
Cara Lukas 15:3-7 Dijalankan
Bagaimana kita dapat menerapkan dan menjalankan ajaran Lukas 15:3-7 dalam kehidupan sehari-hari?
1. Menampilkan Kasih dan Belas Kasihan
Kita dapat menampilkan kasih dan belas kasihan kepada mereka yang tersesat dan belum mengenal Yesus melalui sikap dan tindakan kita sehari-hari. Berikan bantuan dan dukungan kepada mereka yang membutuhkan, serta berbagi Firman Allah dengan rendah hati dan penuh kasih.
2. Berdoa untuk Mereka yang Hilang
Kita dapat berdoa untuk mereka yang masih jauh dari hadirat-Nya, memohon pertolongan dan pemulihan bagi mereka. Ajaklah gereja dan komunitas iman lainnya untuk bergabung dalam doa bersama untuk menyelamatkan jiwa yang hilang.
3. Mengajak Seseorang Kembali Kepada Allah
Jika kita melihat seseorang yang sudah pernah mengenal Yesus tetapi menjauh, kita dapat mengajak mereka untuk kembali kepada Allah. Berbicaralah dengan lembut dan penuh kasih, sampaikan kasih Allah dan kesempatan mendapatkan keselamatan yang ada dalam hubungan dengan-Nya.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apakah perumpamaan ini hanya berlaku untuk orang-orang Kristen?
Tidak, perumpamaan ini berlaku untuk semua orang, baik mereka yang sudah mengenal Yesus maupun yang belum. Pesan utama dari perumpamaan ini adalah kasih dan kerinduan Allah untuk menyelamatkan orang yang hilang.
2. Bagaimana jika orang yang hilang tidak ingin ditemukan?
Sangat penting untuk menghormati keputusan dan kehendak orang yang hilang. Tetaplah mendoakan mereka dan menunjukkan kasih Allah dalam segala tindakan dan perkataan, sambil bersedia mengajarkan mereka tentang kebenaran dan keselamatan dalam Yesus Kristus saat ada kesempatan.
3. Apakah kita harus menjadi sempurna dalam menjalankan perintah ini?
Tidak, tidak ada orang yang sempurna. Tetapi sebagai orang percaya, kita diajak untuk terus bertumbuh dan menunjukkan kasih yang aktif. Ketika kita berusaha mengikut Yesus dan menampilkan kasih-Nya, Allah akan memberikan kelimpahan kasih dan belas kasihan-Nya melalui kita.
Kesimpulan
Lukas 15:3-7 mengajarkan kita tentang kasih dan kerinduan Allah untuk menyelamatkan mereka yang hilang. Dalam perumpamaan tentang domba yang hilang, Yesus mengajak kita untuk menampilkan kasih dan belas kasihan, berdoa, dan mengajak orang kembali kepada Allah. Setiap jiwa yang tersesat sangat berharga bagi Allah, dan kita dipanggil untuk menjadi alat dalam tangan-Nya untuk menyelamatkan jiwa yang hilang. Mari kita bertindak dengan kasih dan mengikuti teladan Yesus dalam mencari dan menyelamatkan mereka yang hilang.
Apakah Anda siap untuk mengambil tindakan dan menjadi perpanjangan kasih Allah bagi mereka yang hilang? Mari bersama-sama menjadi saksi kasih Allah dalam kehidupan sehari-hari dan berperan aktif dalam membawa mereka kepada-Nya.