Contents
Siapa yang pernah terdengar istilah larutan elektrolit dan non elektrolit? Ada ratusan kemungkinan jawabannya, tetapi bagi yang tertarik dengan ilmu kimia, dua istilah ini sudah jadi bain jurus andalan dalam menjelaskan aneka benda di dunia ini!
Mungkin sebagian dari kita masih bingung dengan arti istilah-istilah tersebut. Jangan khawatir, kita akan mengupas habis topik ini dalam artikel santai ini. Siapkan kopi atau teh kesukaanmu, dan mari kita mulai merambah dunia larutan!
Pertama-tama, apa sih sebenarnya larutan itu? Larutan adalah campuran bahan kimia yang homogen, artinya, kamu nggak bisa lihat bedanya antara bahan-bahan yang ada di dalamnya. Misalnya, kalau kita punya camilan bercitarasa aneka rasa, nah makanan tersebut adalah molekul-molekul yang bercampur dengan baik, dan itulah yang disebut sebagai larutan. Nah, ada dua tipe larutan yang menarik untuk kita bahas: larutan elektrolit dan non elektrolit.
Larutan elektrolit adalah benda-benda yang bisa menghantarkan listrik. Tapi, untuk jelasnya, mari kita bahas dengan contoh yang lebih santai. Kamu pernah mencicipi minuman manis cola favoritmu, kan? Nah, tahukah kamu bahwa cola itu adalah larutan elektrolit? Asyik, bukan?
Mengapa cola bisa dikategorikan sebagai larutan elektrolit? Karena cola yang kamu minum itu ternyata mengandung senyawa ion di dalamnya. Aduh, jangan mikirin ion tahiun dalam kimia itu bukanlah pulau di Indonesia, ya! Ion adalah partikel-partikel bermuatan listrik yang membuat kita jadi terhubung dengan larutan elektrolit.
Tapi, jangan buru-buru berpikir bahwa semua larutan elektrolit bisa kamu minum, ya. Ada juga yang berbentuk cairan pembersih atau yang lebih populer dengan istilah deterjen. Tapi, pada dasarnya, larutan elektrolit adalah benda-benda yang bisa bikin listrik mengalir.
Pindah ke larutan non elektrolit, yuk! Nggak seperti larutan elektrolit yang bisa bikin kita terhubung, larutan non elektrolit adalah kategori benda yang nggak punya ion di dalamnya. Artinya, jika kamu coba sambungkan dua sisi kabel listrik menggunakan larutan non elektrolit, maka cobaanmu akan sia-sia. Nggak akan ada aliran listrik yang terjadi. Sama seperti jodoh di dunia nyata: nggak serasi, nggak cocok!
Contohnya, kita punya kopi hitam kesukaanmu. Jika kamu giling dan seduh kopi tersebut, maka ini adalah salah satu contoh larutan non elektrolit. Ya, seduh kopi hasilnya adalah air kopi yang nggak bermuatan listrik. Nggak hancur semua rencana ngajak temanmu ngobrol dengan robotic barista, kan?
Nah, itulah gambaran singkat tentang larutan elektrolit dan non elektrolit. Mungkin terdengar rumit pada awalnya, tapi nggak perlu khawatir. Kamu masih bisa menikmati cola favoritmu atau minum kopi tanpa harus pusing memikirkan apakah itu elektrolit atau non elektrolit. Semoga penjelasan ini sedikit membantu dan menambah wawasanmu tentang dunia kimia yang menyenangkan!
Apa itu Makalah Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit?
Makalah larutan elektrolit dan non elektrolit menggambarkan jenis-jenis larutan berdasarkan kemampuannya menghantarkan arus listrik. Sebelum memahami apa itu larutan elektrolit dan non elektrolit, penting untuk memiliki pemahaman dasar tentang sifat-sifat larutan.
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari solven dan solut. Solven adalah komponen yang lebih banyak jumlahnya, sedangkan solut adalah komponen yang lebih sedikit jumlahnya. Ketika zat terlarut (solut) dilarutkan dalam zat pelarut (solven), larutan terbentuk.
Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang mengandung partikel bermuatan (ion) yang dapat menghantarkan arus listrik ketika larutan mengalami elektrolisis atau ketika diletakkan dalam medan listrik. Ion yang terbentuk dari larutan elektrolit adalah hasil dari pemisahan bermuatan dari molekul zat terlarut ketika dilarutkan dalam zat pelarut yang sesuai.
Larutan elektrolit dapat terbagi menjadi dua kelompok berdasarkan kemampuan menghantarkan arus listriknya:
- Larutan Elektrolit Kuat: Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang sepenuhnya terionisasi atau menghasilkan ion-ion dalam jumlah besar ketika dilarutkan dalam zat pelarut. Contoh larutan elektrolit kuat termasuk asam kuat, basa kuat, dan garam larut seperti natrium klorida (NaCl).
- Larutan Elektrolit Lemah: Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang hanya sebagian terionisasi atau menghasilkan ion-ion dalam jumlah kecil ketika dilarutkan dalam zat pelarut. Contoh larutan elektrolit lemah termasuk asam lemah, basa lemah, dan beberapa garam larut seperti asam asetat (CH3COOH) dan amonium hidroksida (NH4OH).
Larutan Non Elektrolit
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak mengandung partikel bermuatan (ion), sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik dalam kondisi apapun. Zat yang larut dalam larutan non elektrolit tetap berada dalam bentuk molekul dan tidak terionisasi menjadi ion ketika dilarutkan dalam zat pelarut.
Larutan non elektrolit dapat terdiri dari senyawa polar maupun non polar. Contoh umum larutan non elektrolit adalah gula (sukrosa), etanol, gliserol, dan senyawa-senyawa organik lainnya.
Cara Membedakan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Ada beberapa cara praktis untuk membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit:
1. Uji Keberhasilan Elektrolisis
Metode ini digunakan untuk menguji apakah suatu larutan adalah elektrolit atau non elektrolit. Larutan diuji dengan menggunakan larutan elektrolit kuat sebagai elektrolit patokan. Jika larutan yang diuji juga membentuk gelembung gas di elektroda positif dan negatif selama proses elektrolisis, maka larutan tersebut adalah elektrolit. Namun, jika tidak ada perubahan atau pembentukan gas, maka larutan tersebut adalah non elektrolit.
2. Konduktivitas Listrik
Metode ini melibatkan pengukuran konduktivitas listrik larutan menggunakan alat yang disebut konduktometer. Larutan elektrolit akan memiliki konduktivitas listrik yang tinggi, sedangkan larutan non elektrolit akan memiliki konduktivitas yang rendah atau bahkan nol.
3. Pengamatan Sifat Fisik
Metode ini melibatkan pengamatan sifat fisik larutan seperti titik beku, titik didih, dan tekanan osmotik. Larutan elektrolit akan memiliki titik beku yang lebih rendah, titik didih yang lebih tinggi, dan tekanan osmotik yang lebih tinggi dibandingkan dengan larutan non elektrolit dengan konsentrasi yang sama.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
Apa perbedaan antara larutan elektrolit dan non elektrolit?
Larutan elektrolit mengandung partikel bermuatan (ion) yang dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan non elektrolit tidak mengandung ion dan tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Bagaimana cara mengetahui apakah suatu larutan adalah elektrolit atau non elektrolit?
Ada beberapa cara untuk membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit, antara lain dengan uji keberhasilan elektrolisis, pengukuran konduktivitas listrik, dan pengamatan sifat fisik larutan.
Apa contoh dari larutan elektrolit dan non elektrolit?
Contoh larutan elektrolit meliputi asam, basa, dan garam larut seperti natrium klorida. Sedangkan contoh larutan non elektrolit meliputi gula, etanol, dan gliserol.
Kesimpulan
Dalam makalah ini, telah dijelaskan tentang larutan elektrolit dan non elektrolit serta cara membedakannya. Larutan elektrolit adalah larutan yang mengandung ion dan dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan non elektrolit tidak mengandung ion dan tidak dapat menghantarkan arus listrik. Ada beberapa cara untuk membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit, yaitu dengan melakukan uji keberhasilan elektrolisis, pengukuran konduktivitas listrik, dan pengamatan sifat fisik larutan. Penting bagi kita untuk memahami perbedaan ini karena dapat membantu kita dalam memahami sifat-sifat larutan dan aplikasinya dalam berbagai bidang, seperti kimia, biologi, dan fisika. Dengan memahami perbedaan antara larutan elektrolit dan non elektrolit, kita dapat membuat keputusan yang tepat dalam memilih jenis larutan yang sesuai untuk keperluan kita.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai larutan elektrolit dan non elektrolit, jangan ragu untuk menghubungi kami. Kami siap membantu Anda.