Contents
- 1 Apa Itu Matius 6:31-34?
- 2 Penjelasan Matius 6:31-34
- 3 Cara Menerapkan Ajaran Matius 6:31-34
- 4 Pertanyaan Umum tentang Matius 6:31-34
- 5 Kesimpulan
- 6 FAQ
- 6.1 1. Apa yang dimaksud dengan Kerajaan Allah dalam Matius 6:31-34? Kerajaan Allah dalam Matius 6:31-34 mengacu pada kekuasaan dan pemerintahan Allah atas dunia ini. Mencari Kerajaan Allah berarti mencari hubungan yang erat dengan Allah dan hidup dalam ketaatan kepada-Nya. Hal ini melibatkan mengutamakan kehendak Allah dalam segala hal dan menempatkan-Nya sebagai sumber kekuatan dan kehidupan kita. 2. Bagaimana cara menghindari kekhawatiran dan kecemasan dalam kehidupan sehari-hari?
- 6.2 3. Bagaimana cara menumbuhkan kepercayaan dan ketergantungan kepada Allah?
- 6.3 Share this:
- 6.4 Related posts:
Apakah Anda pernah merasa cemas tentang masa depan? Terjebak dalam kekhawatiran dan ketakutan, terlalu banyak memikirkan apa yang akan datang dan kehilangan momen-momen indah yang sedang terjadi di hadapan mata? Kemungkinan besar, kita semua pernah merasakan hal ini. Namun, ternyata ada sebuah petunjuk bijak yang tersembunyi dalam ayat Matius 6:31-34 yang mampu membantu kita mengatasi kecemasan itu.
Matius, salah satu rasul Yesus, dalam ayat-ayat ini mengingatkan kita untuk tidak terlalu khawatir tentang hal-hal dunia yang seringkali tak terkendali oleh kita. Ia mengatakan, “Janganlah kamu kuatir, katanya, apa yang akan kami pakai? Apa yang akan kami makan? Apa yang akan kami minum? Apa yang akan kami pakai? Apa yang akan kami sepatu? Pada dasarnya, tidak ada kebutuhan yang lebih penting daripada hidup itu sendiri. Karena itu, matius mengajak kita untuk mengesampingkan rasa cemas yang mengganggu pikiran kita.
Dalam gaya penulisan jurnalistik yang santai, kita bisa menyimpulkan bahwa Matius sedang memberikan nasihat yang menenangkan dan lembut kepada kita. Ia mengingatkan kita untuk hidup dalam momen sekarang dan mempercayakan segala kekhawatiran kita kepada Tuhan, karena Dia yang telah menciptakan kita dan mengenal kita dengan baik.
“Lihatlah burung-burung di udara, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan dalam lumbung, namun diberi Tuhan akan segala sesuatu yang mereka butuhkan”. Begitulah kata-kata Matius yang mengingatkan kita akan kebaikan Allah yang senantiasa menyediakan segala kebutuhan hidup kita. Kita tak perlu khawatir, karena Tuhan telah mengambil alih setiap hal.
Tapi tentu saja itu tidak berarti kita bisa berdiam diri dan tidak berupaya mencapai tujuan hidup kita. Matius juga mengingatkan kita untuk terus bekerja, berusaha mencapai impian dan tujuan yang kita miliki tetapi dengan mengandalkan Tuhan sebagai pengatur akhir dari setiap langkah kita.
Jadi, jika Anda sedang merasa khawatir tentang masa depan, jangan biarkan kecemasan itu membuat Anda melupakan keindahan hidup saat ini. Percayalah bahwa Tuhan tahu apa yang terbaik bagi kita dan Dia akan memeluk kita dalam setiap langkah perjalanan kita. Sebagai penutup, katakanlah bersama Matius, “Jangan kecemasan tentang hari esok, karena esok itu akan merasa khawatir tentang dirinya sendiri. Setiap hari memiliki cukup kesulitan itu.” Jadi, nikmatilah setiap hari sebagai karunia dari Tuhan dan percayalah bahwa Dia akan memandu langkah-langkah kita menuju masa depan yang cerah.
Apa Itu Matius 6:31-34?
Matius 6:31-34 adalah bagian dari kitab Injil Matius dalam Alkitab Kristen. Bagian ini merupakan bagian dari khotbah Yesus di Bukit dalam empat Injil. Matius 6:31-34 berisi ajaran Yesus Kristus tentang kekhawatiran dan kecemasan tentang kebutuhan hidup sehari-hari.
Penjelasan Matius 6:31-34
Teks Matius 6:31-34 berbunyi:
“Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apa gerangan yang akan kami makan? atau: Apa gerangan yang akan kami minum? atau: Apa gerangan yang akan kami pakai? Sebab semua itu dicari-cari oleh bangsa-bangsa bukan percaya akan Allahmu. Karena Bapamu surga mengetahui, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan hari itu sudah cukup untuk hari itu.”
Penjelasannya adalah sebagai berikut:
Tak Perlu Kuatir Tentang Kebutuhan Hidup
Dalam bagian ini, Yesus mengajarkan kepada para murid-Nya bahwa mereka tidak perlu khawatir tentang kebutuhan hidup sehari-hari seperti makanan, minuman, atau pakaian. Yesus mengatakan bahwa kebutuhan-kebutuhan ini sudah diketahui oleh Bapak surga mereka.
Pencarian Pertama Adalah Kerajaan Allah
Sementara manusia cenderung mencari dan berkutat dengan kebutuhan materi dan hidup duniawi, Yesus mengajarkan agar para murid-Nya mencari terlebih dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya. Yesus menekankan pentingnya memprioritaskan hubungan dengan Allah dan hidup dalam ketaatan kepada-Nya.
Keberlanjutan Ajaran Yesus tentang Kekhawatiran
Matius 6:31-34 merupakan kelanjutan dari ajaran Yesus tentang kekhawatiran dan kecemasan. Yesus menegaskan agar para murid-Nya tidak kuatir akan hari esok, karena setiap hari memiliki kesusahannya sendiri. Yesus mengajarkan agar manusia hidup dalam ketergantungan dan kepercayaan kepada Allah, yang akan menyediakan segala kebutuhan mereka.
Cara Menerapkan Ajaran Matius 6:31-34
Bagaimana cara kita menerapkan ajaran Matius 6:31-34 dalam kehidupan sehari-hari? Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Percaya dan Mengandalkan Allah
Langkah pertama adalah memiliki keyakinan dan kepercayaan yang kuat kepada Allah. Kita perlu meyakini bahwa Allah adalah Bapak surga yang mengetahui segala kebutuhan kita. Dengan memiliki kepercayaan ini, kita dapat menjalani hidup dengan penuh ketenangan dan keyakinan bahwa Allah akan menyediakan segala yang kita butuhkan.
2. Mencari Kerajaan Allah dan Kebenarannya
Mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya berarti kita memprioritaskan hubungan dan ketaatan kepada Allah di atas segala-galanya. Dengan fokus pada hal ini, kita dapat menghindari keserakahan dan kecemasan yang seringkali menyita perhatian kita. Mencari Kerajaan Allah berarti hidup dengan tujuan yang tinggi dan mengikuti kehendak Allah dalam segala hal.
3. Hidup dengan Ketergantungan kepada Allah
Yesus mengajarkan kita untuk hidup dalam ketergantungan penuh kepada Allah. Ini berarti mengakui bahwa segala yang kita miliki berasal dari Allah dan kita adalah manusia yang lemah dan rentan. Dengan hidup dalam ketergantungan kepada Allah, kita akan mengalami beban yang ringan dan memiliki tumpuan yang kuat di tengah-tengah tantangan hidup.
Pertanyaan Umum tentang Matius 6:31-34
1. Apa dampak kekhawatiran dan kecemasan terhadap kehidupan kita?
Kekhawatiran dan kecemasan dapat memiliki dampak yang negatif terhadap kehidupan kita. Mereka dapat menyebabkan stres, gangguan kesehatan mental, dan menghambat kita dalam mencapai potensi dan tujuan hidup. Selain itu, kekhawatiran dan kecemasan juga dapat membuat kita kurang mampu bersyukur dan hidup dalam keberlimpahan kasih Allah.
2. Apa yang dimaksud dengan mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya?
Mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya berarti kita memprioritaskan hubungan dengan Allah dan hidup dalam ketaatan kepada-Nya. Ini berarti menjadikan Allah sebagai pusat kehidupan kita, mengikuti ajaran-Nya, dan berusaha hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Mencari Kerajaan Allah berarti mengutamakan hal-hal yang abadi dan kekal daripada yang fana dan sementara.
3. Apa artinya hidup dalam ketergantungan kepada Allah?
Hidup dalam ketergantungan kepada Allah berarti mengakui bahwa Allah adalah sumber segala yang kita miliki, baik materi maupun spiritual. Ini berarti kita mengandalkan Allah untuk memenuhi kebutuhan kita, mengarahkan langkah-langkah kita, dan memberikan kekuatan dan hikmat yang diperlukan dalam hidup ini. Hidup dalam ketergantungan kepada Allah juga berarti kita menyadari bahwa kita tidak dapat mengatasi semua tantangan hidup dengan kekuatan kita sendiri.
Kesimpulan
Matius 6:31-34 mengajarkan kita untuk tidak khawatir tentang kebutuhan hidup sehari-hari, melainkan untuk mencari terlebih dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya. Dalam mengaplikasikan ajaran ini dalam kehidupan sehari-hari, penting untuk memiliki kepercayaan dan ketergantungan yang kuat kepada Allah, mencari Kerajaan Allah dengan sungguh-sungguh, dan hidup dalam ketergantungan penuh kepada Allah. Dengan melakukannya, kita dapat mengalami damai sejahtera dan berlimpah dalam hidup, sambil menghindari kekhawatiran dan kecemasan yang menghambat kita untuk hidup dalam kebenaran dan rencana Allah.