Contents
Sebagai seorang jurnalis, tentu kita tidak asing dengan berbagai istilah yang digunakan untuk menyebut hubungan antara orang Kristen dan Tuhan mereka. Salah satu istilah yang sering digunakan adalah “keluarga Allah”. Tapi, apa sebenarnya yang membuat keluarga Kristen begitu spesial sehingga mereka disebut sebagai keluarga Allah?
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa penggunaan istilah “keluarga Allah” bukanlah semata-mata untuk menunjukkan kesempurnaan mereka. Sebaliknya, istilah ini lebih menekankan hubungan erat antara orang Kristen dan Tuhan mereka serta kebersamaan yang terjalin di antara mereka.
Di dalam Alkitab, ayat-ayat seperti Romawi 8:14-17 dan Yohanes 1:12-13 menyatakan bahwa mereka yang mempercayai Kristus dan hidup dalam kehendak-Nya, diadopsi menjadi anak-anak Allah dan memiliki hak untuk menyebut-Nya sebagai Bapa. Dalam keluarga Allah, kita semua adalah anak-anak yang dikasihi, dengan Kristus sebagai saudara yang tercinta.
Ketika kita mempercayai Kristus, kita juga menjadi bagian dari gereja – keluarga yang lebih besar yang terdiri dari orang-orang yang memiliki iman yang serupa. Gereja adalah tempat di mana kita saling mendukung, menguatkan, dan tumbuh dalam iman bersama-sama. Melalui gereja, Allah memperlihatkan kasih dan kehadiran-Nya yang nyata.
Namun, menjadi keluarga Allah tidak semata-mata tentang ikatan darah atau keturunan. Ia adalah tentang ikatan rohani yang saling menghubungkan antara manusia dengan Tuhan dan sesama. Ketika kita memilih untuk hidup sebagai keluarga Allah, itu berarti kita juga memilih untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai-Nya, mengasihi dan melayani orang lain seperti Kristus telah melakukannya.
Melalui kasih-Nya yang tiada henti, Tuhan mengundang semua orang untuk menjadi bagian dari keluarga-Nya. Ia mengasihi kita seperti seorang ayah yang penuh kasih yang merindukan hubungan yang akrab dengan anak-anak-Nya. Ia memberikan kita identitas dan tujuan yang luar biasa sebagai anggota keluarga-Nya.
Dalam keluarga Allah, tidak ada yang sempurna. Kita semua adalah pribadi yang rentan melakukan kesalahan dan memiliki kekurangan. Tetapi, kasih dan anugerah Tuhan tetap mengalir, memulihkan, dan mengubah kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Jadi, ketika kita menggunakan istilah “keluarga Allah” untuk menggambarkan hubungan antara orang Kristen dan Tuhan mereka, janganlah melihatnya sebagai keangkuhan atau klaim eksklusif. Lebih dari itu, itu adalah pengakuan tentang kehidupan bersama yang Tuhan tawarkan kepada siapa pun yang mau menerima-Nya dalam kehidupan mereka.
Jadi, berikutnya jika Anda mendengar atau menggunakan istilah “keluarga Allah”, ingat bahwa itu adalah peringatan bahwa kita semua adalah bagian dari satu keluarga iman. Mari kita hidup dalam solidaritas, saling mengasihi dan melayani satu sama lain, dengan mengembangkan hubungan yang semakin dalam dengan Tuhan kita yang mengasihi kita sebagai anak-anak-Nya yang dikasihi.
Apa itu Keluarga Kristen?
Keluarga Kristen merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut kelompok orang-orang yang mempercayai dan mengikuti ajaran agama Kristen. Secara umum, keluarga Kristen terdiri dari orang-orang yang telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi mereka.
Keluarga Kristen bukan hanya sekadar ikatan darah atau hubungan keluarga secara biologis, tetapi juga merupakan ikatan rohani yang menghubungkan setiap anggota keluarga tersebut dengan Allah. Keluarga Kristen menjadi keluarga Allah karena berbagi ikatan iman dan kasih yang mempersatukan mereka dalam Kristus.
Mengapa Keluarga Kristen Disebut sebagai Keluarga Allah?
Keluarga Kristen disebut sebagai keluarga Allah karena mereka memiliki hubungan yang dekat dan intim dengan-Nya. Hubungan ini didasarkan pada iman dan pengharapan mereka kepada Yesus Kristus sebagai Anak Allah dan Penebus dosa umat manusia.
Sebagai keluarga Allah, anggota keluarga Kristen percaya bahwa mereka adalah anak-anak Allah yang diadopsi dan memiliki hak waris dengan Yesus Kristus. Mereka mempercayai bahwa melalui pengorbanan dan kebangkitan-Nya, mereka dapat menerima kasih karunia Allah dan hidup abadi bersama-Nya.
Keluarga Kristen juga disebut keluarga Allah karena mereka memiliki saling mengasihi dan peduli satu sama lain. Mereka diilhami oleh ajaran Yesus Kristus untuk saling mengasihi, merawat, membantu, dan mengasihi sesama seperti mereka mengasihi diri sendiri. Mereka berbagi kehidupan yang terikat oleh kasih Allah, dengan saling mendukung, mendoakan, dan menjaga satu sama lain dalam kebaikan.
1. Apa yang membedakan Keluarga Kristen dengan keluarga lain?
Keluarga Kristen dibedakan dengan keluarga lain oleh iman dan pengharapan mereka kepada Yesus Kristus sebagai Penebus dan Juruselamat mereka. Mereka mempercayai bahwa hanya melalui Yesus Kristus, manusia dapat berhubungan secara dekat dan intim dengan Allah dan menerima hidup yang kekal.
Sebagai keluarga Allah, anggota keluarga Kristen juga berkomitmen untuk hidup sesuai dengan ajaran dan tuntunan Alkitab. Mereka mempraktikkan prinsip-prinsip moral dan etika yang diajarkan oleh Yesus Kristus, seperti kasih, kerendahan hati, pengampunan, dan lain sebagainya.
Keluarga Kristen juga memiliki fokus kekal dalam hidup mereka. Mereka tidak hanya memikirkan kehidupan dunia ini, tetapi juga hidup yang akan datang bersama Allah. Mereka hidup dengan harapan dan mengasihi sesama manusia, karena mereka percaya bahwa setiap orang adalah ciptaan Allah dan berharga di hadapan-Nya.
2. Apa peran utama anggota keluarga Kristen dalam keluarga Allah?
Setiap anggota keluarga Kristen memiliki peran penting dalam keluarga Allah. Mereka dipanggil untuk hidup sesuai dengan standar moral dan etika yang diajarkan dalam Alkitab. Mereka harus saling mengasihi, melayani, dan membantu satu sama lain dalam situasi kehidupan sehari-hari.
Anggota keluarga Kristen juga dipanggil untuk menjadi saksi Kristus di dunia ini. Mereka harus menjadi contoh yang baik dalam tindakan dan perkataan mereka, sehingga orang lain dapat melihat kasih dan kebenaran Allah melalui hidup mereka.
Selain itu, anggota keluarga Kristen juga memiliki tanggung jawab untuk mendoakan satu sama lain. Mereka harus berdoa bersama, mempersembahkan permohonan dan kebutuhan mereka kepada Allah, serta meminta pertolongan dan panduan-Nya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bagaimana cara menjadi anggota keluarga Allah?
Untuk menjadi anggota keluarga Allah, seseorang harus percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi mereka. Mereka harus percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang mati dan bangkit sebagai korban penghapus dosa manusia.
Langkah pertama adalah dengan mengakui bahwa manusia adalah berdosa dan membutuhkan keselamatan. Kemudian, seseorang harus bertobat dari dosa-dosanya dan meminta pertolongan dan pengampunan kepada Allah. Selanjutnya, seseorang harus percaya bahwa hanya melalui iman kepada Yesus Kristus, mereka dapat menerima anugerah keselamatan dan hidup yang kekal bersama Allah.
Setelah seseorang memutuskan untuk percaya kepada Yesus Kristus, mereka harus membaptis dan mengikuti ajaran-ajaran Yesus dalam kehidupan sehari-hari. Mereka harus terus memperdalam iman dan pengetahuan mereka tentang Alkitab, bersekutu dengan gereja, dan melaksanakan tugas-tugas Kristiani seperti melayani, berbagi, dan memberitakan kabar baik kepada orang lain.
Kesimpulan
Menjadi anggota keluarga Allah merupakan pilihan hidup yang penting dan berpengaruh bagi setiap individu. Keluarga Kristen disebut keluarga Allah karena hubungan yang dekat dan intim dengan-Nya. Melalui iman dan pengharapan kepada Yesus Kristus, manusia dapat memperoleh kasih karunia, anugerah hidup kekal, serta saling mengasihi dan merawat sesama sebagai bagian dari keluarga Allah.
Jika Anda belum menjadi anggota keluarga Allah, pertimbangkanlah untuk mempercayai dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi Anda. Jangan ragu untuk mencari pertolongan dan bimbingan dari gereja atau pelayan rohani untuk memperdalam iman dan menjalani hidup sebagai anggota keluarga Allah dengan penuh sukacita dan pengharapan.
Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang mengapa keluarga Kristen disebut keluarga Allah, serta memberikan inspirasi dan motivasi untuk hidup sesuai dengan panggilan dan tuntunan-Nya dalam kehidupan sehari-hari.