Contents
- 1 Apa Itu Metode Jigsaw?
- 2 Cara Menggunakan Metode Jigsaw
- 3 Tips Menggunakan Metode Jigsaw
- 4 Kelebihan Metode Jigsaw
- 5 Kekurangan Metode Jigsaw
- 6 FAQ tentang Metode Jigsaw
- 6.1 1. Bagaimana Metode Jigsaw dapat meningkatkan komunikasi antar siswa?
- 6.2 2. Apa yang harus dilakukan jika ada anggota kelompok yang tidak mau berpartisipasi dalam metode Jigsaw?
- 6.3 3. Apakah metode Jigsaw hanya dapat digunakan di dalam kelas?
- 6.4 4. Apa keuntungan siswa dalam menggunakan metode Jigsaw?
- 6.5 5. Apa perbedaan antara metode Jigsaw dengan pembelajaran individu?
- 7 Kesimpulan
- 8 Sumber:
Pernahkah Anda penasaran tentang metode jigsaw? Tidak, ini bukanlah nama teka-teki yang bisa membuat kepala Anda pening. Metode jigsaw adalah salah satu teknik yang banyak digunakan dalam dunia pendidikan. Dalam artikel ini, kami akan mengupas tuntas metode ini berdasarkan penelitian para ahli.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Dr. Elliot Aronson dari Universitas California menemukan bahwa metode jigsaw sangat efektif dalam meningkatkan pembelajaran siswa. Metode ini melibatkan kolaborasi antara siswa dalam memecahkan tugas atau masalah yang kompleks.
Dr. Aronson menjelaskan bahwa dengan metode jigsaw, siswa akan belajar lebih aktif dan saling bergantung satu sama lain. Mereka dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari anggota-anggota yang memiliki tugas atau informasi yang berbeda. Setelah itu, setiap anggota kelompok akan mempelajari informasi mereka dengan saksama.
Kunci dari metode jigsaw adalah siswa saling berbagi pengetahuan dengan anggota kelompok yang lain. Mereka akan saling mengajarkan informasi mereka kepada anggota lain dalam kelompok yang memiliki informasi yang berbeda. Dengan cara ini, mereka menjadi sangat bergantung satu sama lain untuk memperoleh keseluruhan gambaran yang lengkap.
Dr. Elizabeth Cohen, seorang profesor pendidikan dari Universitas Stanford, juga menemukan efektivitas metode jigsaw dalam meningkatkan kemampuan sosial siswa. Dalam penelitiannya, ia menemukan bahwa metode ini mendorong kolaborasi, saling percaya, dan penghargaan terhadap perbedaan pendapat di antara siswa.
Tentu saja, implementasi metode jigsaw tidak selalu mudah. Tapi tidak ada yang instan dan luar biasa sekaligus, bukan? Dibutuhkan pembelajaran yang sistematis dan instruksi yang jelas agar siswa dapat mengerti dan menguasai metode ini.
Jadi, jika Anda ingin meningkatkan daya serap dan kerjasama siswa, cobalah menggunakan metode jigsaw dalam proses pembelajaran. Pisahkan mereka ke dalam kelompok-kelompok kecil dan berikan tugas yang membutuhkan kerjasama untuk menyelesaikannya. Anda akan terkejut melihat betapa efektifnya metode ini dalam mengubah dinamika belajar di dalam kelas.
Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, penelitian para ahli seperti Dr. Aronson dan Dr. Cohen menjadi landasan penting dalam memilih metode pembelajaran yang berkualitas. Metode jigsaw telah teruji dan terbukti memberikan hasil yang baik dalam meningkatkan pembelajaran dan keterlibatan siswa.
Tak perlu ragu lagi untuk mencoba metode jigsaw ini. Mari kita ubah rutinitas belajar yang membosankan menjadi petualangan kolaboratif yang menarik. Dengan metode ini, para siswa akan belajar lebih banyak daripada sekadar fakta-fakta di buku pelajaran mereka, mereka akan belajar menjadi individu yang terlibat dan saling peduli dalam lingkungan belajar mereka.
Apa Itu Metode Jigsaw?
Metode Jigsaw adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh ahli pendidikan Amerika Serikat, Elliot Aronson. Metode ini dirancang untuk meningkatkan kerjasama dan pemahaman antar siswa melalui kolaborasi dalam pemecahan masalah atau penyelesaian tugas tertentu. Dalam metode Jigsaw, siswa bekerja dalam kelompok yang terdiri dari anggota-anggota dengan peran yang berbeda, dimana setiap anggota memberikan kontribusi untuk mencapai tujuan bersama.
Cara Menggunakan Metode Jigsaw
Metode Jigsaw dapat digunakan dalam berbagai konteks pendidikan, baik di kelas maupun dalam situasi pembelajaran online. Berikut adalah langkah-langkah penggunaan metode Jigsaw:
1. Pembagian Kelompok
Bagi siswa ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari anggota dengan peran yang berbeda. Misalnya, jika topik yang akan dipelajari adalah sistem pencernaan, kelompok dapat terdiri dari anggota yang bertugas mempelajari mulut, kerongkongan, lambung, usus kecil, dan usus besar.
2. Pemahaman Materi
Masing-masing anggota kelompok belajar secara mandiri tentang topik yang menjadi tanggung jawabnya. Mereka harus memahami dengan baik informasi yang diperlukan agar dapat memberikan penjelasan kepada anggota kelompok lainnya.
3. Diskusi Kelompok Ahli
Anggota-anggota dengan peran yang sama dari setiap kelompok berkumpul dalam kelompok ahli. Mereka berdiskusi dan berbagi pengetahuan serta pemahaman tentang topik yang menjadi tanggung jawabnya. Diskusi ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan memastikan bahwa setiap anggota menguasai materi dengan baik.
4. Pembentukan Kelompok Gabungan
Setelah diskusi kelompok ahli selesai, anggota dari setiap kelompok ahli bergabung dengan anggota dari kelompok ahli yang lain. Sekarang, tiap anggota harus memberikan penjelasan kepada anggota kelompok lainnya tentang topik yang menjadi tanggung jawabnya. Komunikasi yang efektif dan kolaborasi yang baik akan memastikan setiap anggota kelompok mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang seluruh topik.
5. Diskusi Kelompok Utuh
Setelah setiap anggota kelompok mendapatkan penjelasan dari anggota kelompok lainnya, seluruh kelompok berkumpul untuk berdiskusi bersama. Mereka dapat saling bertanya, memberikan umpan balik, dan menyusun gagasan-gagasan baru dari pemahaman yang telah mereka terima.
Tips Menggunakan Metode Jigsaw
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu dalam penggunaan metode Jigsaw:
1. Tentukan Tugas yang Jelas
Sebelum memulai metode Jigsaw, tentukan tugas yang jelas untuk setiap anggota kelompok. Setiap anggota harus memiliki tanggung jawab yang spesifik agar dapat mempelajari materi dengan baik.
2. Berikan Waktu yang Cukup
Pastikan setiap anggota kelompok memiliki waktu yang cukup untuk mempelajari materi dan memahami dengan baik. Jangan terburu-buru dalam melaksanakan langkah-langkah metode Jigsaw.
3. Promosikan Kolaborasi
Perhatikan interaksi antar anggota kelompok, pastikan mereka saling mendukung dan membantu satu sama lain. Promosikan kerjasama dan kolaborasi dalam pembelajaran yang terjadi.
4. Evaluasi Proses dan Hasil
Evaluasi proses dan hasil metode Jigsaw secara berkala. Dengan melakukan evaluasi, Anda dapat mengetahui efektivitas metode ini dalam meningkatkan pemahaman siswa.
Kelebihan Metode Jigsaw
Metode Jigsaw memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya efektif dalam pembelajaran, antara lain:
1. Meningkatkan Partisipasi Siswa
Dengan menerapkan metode Jigsaw, setiap siswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Mereka memiliki peran dan tanggung jawab yang spesifik, sehingga partisipasi siswa dalam pembelajaran menjadi lebih aktif.
2. Meningkatkan Pemahaman yang Mendalam
Melalui diskusi dan kolaborasi dengan anggota kelompok lainnya, siswa dapat memperluas pemahaman mereka tentang berbagai aspek topik yang dipelajari. Mereka memiliki kesempatan untuk saling bertanya, berbagi pengetahuan, dan memperdalam pemahaman mereka tentang topik tersebut.
3. Mendorong Tanggung Jawab Individual
Setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab pribadi untuk mempelajari materi dengan baik. Mereka harus dapat memahami materi dan memberikan penjelasan yang jelas kepada anggota kelompok lainnya. Hal ini mendorong tanggung jawab individual siswa dalam pembelajaran.
4. Membangun Keterampilan Sosial
Melalui kolaborasi dalam kelompok, siswa dapat membangun keterampilan sosial seperti kemampuan berkomunikasi, mendengarkan, dan bekerja sama dengan anggota kelompok lainnya. Hal ini penting untuk mengembangkan keterampilan sosial yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kekurangan Metode Jigsaw
Metode Jigsaw juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Membutuhkan Waktu yang Lebih Lama
Melakukan langkah-langkah metode Jigsaw membutuhkan waktu yang lebih lama daripada metode pembelajaran konvensional. Hal ini dapat menjadi kendala jika terbatasnya waktu pembelajaran yang tersedia.
2. Membutuhkan Fasilitator yang Efektif
Metode Jigsaw membutuhkan fasilitator yang efektif untuk memandu dan mengarahkan proses pembelajaran. Fasilitator harus memastikan setiap anggota kelompok terlibat secara aktif dan mendapatkan pemahaman yang baik tentang materi.
3. Tidak Cocok untuk Semua Konteks Pembelajaran
Tidak semua materi pelajaran cocok untuk metode Jigsaw. Metode ini lebih efektif jika digunakan untuk mengajarkan konsep yang kompleks dengan berbagai aspek yang dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
FAQ tentang Metode Jigsaw
1. Bagaimana Metode Jigsaw dapat meningkatkan komunikasi antar siswa?
Dengan bekerja dalam kelompok, siswa diajarkan untuk saling mendengarkan, memberikan umpan balik, dan berbagi pengetahuan. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan komunikasi antar siswa.
2. Apa yang harus dilakukan jika ada anggota kelompok yang tidak mau berpartisipasi dalam metode Jigsaw?
Jika ada anggota kelompok yang tidak aktif dalam metode Jigsaw, fasilitator dapat mengambil langkah-langkah seperti memberikan motivasi tambahan atau memberikan peran yang lebih mudah agar anggota kelompok tersebut dapat berpartisipasi lebih aktif.
3. Apakah metode Jigsaw hanya dapat digunakan di dalam kelas?
Tidak, metode Jigsaw juga dapat digunakan dalam situasi pembelajaran online. Selama ada platform yang memungkinkan siswa untuk berkomunikasi dan bekerja sama secara online, metode Jigsaw dapat diimplementasikan dengan baik.
4. Apa keuntungan siswa dalam menggunakan metode Jigsaw?
Siswa akan mendapatkan keuntungan dalam meningkatkan pemahaman mereka tentang materi pelajaran, mengembangkan keterampilan sosial, dan meningkatkan partisipasi dalam pembelajaran.
5. Apa perbedaan antara metode Jigsaw dengan pembelajaran individu?
Pada metode Jigsaw, siswa bekerja dalam kelompok dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan pada pembelajaran individu, siswa bekerja sendiri untuk mempelajari dan memahami materi.
Kesimpulan
Metode Jigsaw adalah metode pembelajaran kooperatif yang efektif untuk meningkatkan kerjasama dan pemahaman antar siswa. Melalui kerjasama dalam kelompok dan berbagi pengetahuan, siswa dapat memperluas pemahaman mereka tentang materi pelajaran. Metode Jigsaw memiliki kelebihan seperti meningkatkan partisipasi siswa dan membangun keterampilan sosial, namun juga memiliki kekurangan seperti membutuhkan waktu yang lebih lama. Dengan memperhatikan langkah-langkah penggunaan yang benar dan memperhatikan tips-tips yang diberikan, metode Jigsaw dapat menjadi salah satu alternatif metode pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.
Sumber:
– Aronson, E., Bridgeman, D., & Geffner, R. (1978). The jigsaw classroom. Beverly Hills, CA: Sage Publications.
– Johnson, D.W., Johnson, R.T., & Smith, K.A. (1991). Cooperative Learning: Increasing College Faculty Instructional Productivity. ASHE-ERIC Higher Education Reports,24(3).
– Slavin, R.E. (1990). Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.