Contents
- 1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Jigsaw
- 2 Apa itu Model Pembelajaran Jigsaw?
- 3 Cara Melakukan Model Pembelajaran Jigsaw
- 4 Tips dalam Melakukan Model Pembelajaran Jigsaw
- 5 Kelebihan Model Pembelajaran Jigsaw
- 6 Kekurangan Model Pembelajaran Jigsaw
- 7 FAQ (Frequently Asked Questions)
- 7.1 1. Apakah model pembelajaran jigsaw hanya bisa digunakan di tingkat pendidikan tertentu?
- 7.2 2. Apakah model pembelajaran jigsaw hanya bisa digunakan dalam mata pelajaran tertentu?
- 7.3 3. Apakah setiap anggota kelompok harus memiliki peran yang berbeda?
- 7.4 4. Berapa lama waktu yang ideal untuk melaksanakan model pembelajaran jigsaw?
- 7.5 5. Bisakah model pembelajaran jigsaw digunakan secara online?
- 8 Kesimpulan
Jika kamu ingin tahu bagaimana cara membuat pembelajaran di dalam kelas menjadi lebih seru dan menyenangkan, ada satu model pembelajaran yang bisa kamu coba yaitu model jigsaw. Model pembelajaran ini tidak hanya membuat siswa lebih aktif dan bersemangat saat belajar, tetapi juga memberi mereka kesempatan untuk berkolaborasi dan menciptakan suasana belajar yang berbeda dari biasanya.
Langkah-Langkah Model Pembelajaran Jigsaw
Model pembelajaran jigsaw dibagi menjadi beberapa langkah yang sederhana namun efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam kelas. Simak langkah-langkahnya di bawah ini:
1. Membagi Siswa menjadi Kelompok Kecil
Pertama-tama, bagi siswa-siswa dalam kelas menjadi kelompok kecil yang terdiri dari sekitar 4-5 orang. Kelompok ini akan bekerja sama untuk memahami dan mempelajari topik yang diberikan.
2. Menugaskan Topik kepada Setiap Anggota Kelompok
Dalam setiap kelompok, tentukan satu topik yang akan menjadi tanggung jawab masing-masing anggota kelompok. Sebaiknya, topik yang dipilih saling berkaitan dan bisa membantu siswa untuk memahami secara menyeluruh.
3. Belajar di Kelompok Ahli
Setelah anggota kelompok memahami topik yang telah ditugaskan, mereka akan meninggalkan kelompok awal untuk bergabung dengan kelompok ahli yang terdiri dari anggota dari kelompok-kelompok yang berbeda. Di kelompok ini, setiap anggota akan membagikan pengetahuan mereka tentang topik yang telah dipelajari sebelumnya.
4. Kembali ke Kelompok Asal dan Mengajarkan
Setelah belajar di kelompok ahli, siswa kembali ke kelompok awalnya. Di sini, setiap anggota kelompok akan mengajarkan informasi yang telah mereka pelajari kepada anggota kelompok lainnya. Dengan berbagi pengetahuan, mereka akan memperkuat pemahaman mereka terhadap topik yang telah dipelajari.
5. Mengadakan Diskusi Kelompok
Setelah semua anggota kelompok telah mengajarkan informasi yang mereka miliki, mereka akan diberi kesempatan untuk berdiskusi secara bersama-sama. Diskusi ini akan membantu siswa untuk memperluas wawasan mereka, mengklarifikasi pendapat, dan mencari pemahaman lebih dalam tentang topik yang sedang mereka pelajari.
6. Menyimpulkan dan Mengevaluasi
Langkah terakhir dalam model pembelajaran jigsaw adalah merangkum informasi yang telah dipelajari dan mengevaluasi pemahaman siswa. Guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan pembelajaran mereka dan memberikan umpan balik yang konstruktif untuk meningkatkan proses pembelajaran.
Nah, itulah langkah-langkah dalam model pembelajaran jigsaw yang bisa kamu coba di dalam kelas. Dengan cara ini, pembelajaran bukan lagi aktivitas yang monoton, tetapi menjadi wahana untuk bersama-sama belajar dan menciptakan suasana yang menyenangkan. Semoga artikel ini bisa membantu untuk memperbaiki suasana pembelajaran di dalam kelas. Selamat mencoba!
Apa itu Model Pembelajaran Jigsaw?
Model pembelajaran jigsaw adalah suatu metode pembelajaran yang melibatkan kerja sama antara siswa dalam sebuah kelompok untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik terhadap materi yang sedang dipelajari. Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Elliot Aronson pada tahun 1970-an dan sering digunakan dalam konteks pendidikan.
Cara Melakukan Model Pembelajaran Jigsaw
Ada beberapa langkah yang harus diikuti dalam melaksanakan model pembelajaran jigsaw, antara lain:
1. Pembagian Kelompok
Mulailah dengan membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil yang beranggotakan 4-6 siswa. Pastikan setiap kelompok memiliki anggota yang heterogen, yaitu anggota dengan kemampuan dan latar belakang yang berbeda-beda.
2. Pembagian Materi
Setiap kelompok akan diberikan bagian-bagian tertentu dari materi pembelajaran. Misalnya, jika topik yang sedang dipelajari adalah tentang sistem tata surya, maka setiap kelompok akan diberikan informasi tentang planet-planet tertentu.
3. Penyelidikan Individu
Setiap anggota kelompok akan melakukan penyelidikan individu terhadap bagian materi yang telah diberikan. Mereka dapat menggunakan buku, internet, atau sumber lainnya untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat.
4. Diskusi Kelompok
Setelah menyelidiki bagian materi masing-masing, anggota kelompok akan berkumpul untuk berdiskusi dan berbagi informasi. Mereka akan saling mengajar dan bertukar pikiran, sehingga setiap anggota kelompok memahami materi dengan lebih baik.
5. Presentasi Kelompok
Setelah diskusi kelompok, masing-masing anggota akan kembali ke kelompok asalnya dan berbagi informasi yang telah dipelajari. Setiap kelompok akan mempresentasikan hasil belajar mereka kepada seluruh kelas.
Tips dalam Melakukan Model Pembelajaran Jigsaw
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam menggunakan model pembelajaran jigsaw, ada beberapa tips yang bisa diikuti, antara lain:
1. Pilih Kelompok dengan Bijaksana
Pastikan setiap kelompok terdiri dari anggota yang berbeda kemampuan dan gaya belajar. Beberapa siswa yang lebih mampu dalam bidang tertentu dapat menjadi tutor bagi siswa lainnya.
2. Berikan Waktu yang Cukup
Jangan terlalu terburu-buru dalam melaksanakan model pembelajaran jigsaw. Setiap tahap, seperti penyelidikan individu dan diskusi kelompok, membutuhkan waktu yang cukup untuk menyelami materi dengan baik.
3. Aktifkan Siswa
Di dalam kelompok, berikan kesempatan kepada setiap anggota untuk berperan aktif. Misalnya, dalam diskusi kelompok, setiap anggota harus berkontribusi dengan memberikan pendapat atau pertanyaan.
4. Evaluasi Hasil Belajar
Setelah presentasi kelompok, lakukanlah evaluasi terhadap hasil belajar siswa. Anda dapat memberikan tes atau tugas yang mengukur pemahaman mereka terhadap materi yang telah dipelajari.
5. Lanjutkan Dengan Kegiatan Berikutnya
Apabila model pembelajaran jigsaw ini memberikan hasil yang baik, Anda dapat melanjutkan dengan kegiatan berikutnya yang melibatkan keterampilan kolaboratif dan pemecahan masalah siswa.
Kelebihan Model Pembelajaran Jigsaw
Model pembelajaran jigsaw memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya menjadi metode yang efektif, antara lain:
1. Meningkatkan Kemampuan Sosial
Dalam kelompok jigsaw, siswa dituntut untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan baik. Mereka belajar untuk mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain, sehingga kemampuan sosial mereka meningkat.
2. Meningkatkan Pemahaman Siswa
Dengan adanya diskusi dalam kelompok, siswa dapat saling mengajarkan dan melengkapi informasi yang mereka miliki. Hal ini membuat pemahaman mereka terhadap materi menjadi lebih mendalam.
3. Mendorong Aktivitas Siswa
Dalam model pembelajaran jigsaw, siswa diaktifkan secara aktif dalam proses pembelajaran. Mereka menjadi peneliti, guru, dan peserta diskusi, sehingga mereka lebih terlibat dan bersemangat dalam mempelajari materi.
4. Menumbuhkan Keterampilan Kolaboratif
Kerjasama dalam kelompok jigsaw mengembangkan keterampilan kolaboratif siswa. Mereka belajar untuk saling menghargai dan menghormati perbedaan pendapat, serta bekerja menuju tujuan yang sama.
5. Menyiapkan Siswa untuk Dunia Nyata
Model pembelajaran jigsaw mencerminkan situasi yang sering dijumpai di dunia nyata, yaitu kerja kelompok dalam menyelesaikan tugas atau masalah. Dengan melibatkan siswa dalam model pembelajaran ini, mereka akan siap menghadapi tantangan di dunia kerja kelak.
Kekurangan Model Pembelajaran Jigsaw
Walaupun memiliki banyak kelebihan, model pembelajaran jigsaw juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Membutuhkan Waktu yang Lebih Lama
Model pembelajaran jigsaw membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional. Proses penyelidikan individu dan diskusi kelompok membutuhkan waktu yang cukup untuk mencapai pemahaman yang baik.
2. Membutuhkan Tenaga Pengajar yang Terampil
Pengajar harus mampu mengelola kelompok dengan baik dan memastikan setiap anggota kelompok terlibat secara aktif. Hal ini membutuhkan keterampilan pengelolaan kelas yang baik.
3. Tidak Cocok untuk Semua Materi
Model pembelajaran jigsaw lebih cocok digunakan pada materi yang cukup besar dan kompleks. Untuk materi-materi yang lebih sederhana, metode pembelajaran lain mungkin lebih efektif.
4. Tidak Bisa Digunakan Secara Individual
Model pembelajaran jigsaw hanya bisa dilakukan dalam bentuk kelompok, sehingga tidak cocok untuk siswa yang lebih suka belajar secara individual atau yang memiliki kesulitan dalam bekerja kelompok.
5. Membutuhkan Pemilihan Kelompok yang Bijaksana
Pemilihan kelompok harus dilakukan dengan bijaksana agar setiap anggota memiliki peran yang sesuai dengan kemampuannya. Jika tidak, ada kemungkinan terjadi kesenjangan dalam pemahaman siswa.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apakah model pembelajaran jigsaw hanya bisa digunakan di tingkat pendidikan tertentu?
Tidak, model pembelajaran jigsaw dapat digunakan di berbagai tingkat pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga tingkat tinggi. Prinsip dasar dari model ini tetap sama, yaitu melibatkan siswa dalam kerja kelompok untuk mencapai pemahaman yang lebih baik.
2. Apakah model pembelajaran jigsaw hanya bisa digunakan dalam mata pelajaran tertentu?
Tidak, model pembelajaran jigsaw dapat diterapkan dalam berbagai mata pelajaran. Sejauh ada materi yang bisa dibagi menjadi bagian-bagian kecil, model ini dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa.
3. Apakah setiap anggota kelompok harus memiliki peran yang berbeda?
Idealnya, setiap anggota kelompok memiliki peran yang berbeda untuk memaksimalkan hasil pembelajaran. Namun, dalam beberapa kasus, terutama jika jumlah anggota kelompok sedikit, peran bisa tidak terlalu kaku dan fleksibel.
4. Berapa lama waktu yang ideal untuk melaksanakan model pembelajaran jigsaw?
Tidak ada waktu yang spesifik untuk melaksanakan model pembelajaran jigsaw. Namun, dianjurkan agar setiap tahap, seperti penyelidikan individu dan diskusi kelompok, diberikan waktu yang cukup agar siswa dapat memahami materi secara menyeluruh.
5. Bisakah model pembelajaran jigsaw digunakan secara online?
Ya, model pembelajaran jigsaw dapat dengan mudah diadaptasi ke dalam format pembelajaran online. Siswa dapat berkomunikasi dan berkolaborasi melalui platform e-learning dan bertukar informasi melalui teknologi yang ada.
Kesimpulan
Model pembelajaran jigsaw adalah metode pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa. Dengan melibatkan siswa dalam kerja kelompok, model ini tidak hanya meningkatkan kemampuan akademik mereka, tetapi juga kemampuan sosial, kolaborasi, dan pemecahan masalah.
Jika Anda ingin meningkatkan efektivitas pembelajaran di kelas Anda, cobalah mengimplementasikan model pembelajaran jigsaw. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, Anda akan melihat perbedaan yang signifikan dalam pemahaman siswa. Selamat mencoba!