Contents
- 1 Think: Berpikir Sejenak
- 2 Pair: Berdiskusi Bertandem
- 3 Share: Berbagi dengan Kelas
- 4 Kelebihan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)
- 5 Apa Itu Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)?
- 6 FAQ tentang Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)
- 6.1 1. Apakah model pembelajaran Think Pair Share (TPS) hanya cocok untuk mata pelajaran tertentu?
- 6.2 2. Apakah model pembelajaran Think Pair Share (TPS) cocok untuk semua tingkatan sekolah?
- 6.3 3. Berapa lama waktu yang ideal untuk menerapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS)?
- 6.4 4. Apakah setiap siswa harus melakukan sharing setelah diskusi berpasangan dalam model pembelajaran Think Pair Share (TPS)?
- 6.5 5. Apa yang harus dilakukan jika ada siswa yang merasa tidak nyaman berdiskusi dengan pasangannya dalam model pembelajaran Think Pair Share (TPS)?
- 7 Kesimpulan
Membahas tentang model pembelajaran dapat terdengar membosankan bagi sebagian orang, namun siapa bilang belajar harus selalu serius dan membosankan? Untuk mengatasi hal tersebut, pendidik telah mengembangkan berbagai model pembelajaran yang menarik dan interaktif, salah satunya adalah model pembelajaran Think Pair Share (TPS).
Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) merupakan salah satu teknik pembelajaran yang dirancang untuk memfasilitasi diskusi dan kolaborasi antara siswa dalam proses belajar. Dalam model ini, siswa akan terlibat aktif dalam berbagi, berfikir, dan berdiskusi bersama teman sekelasnya.
Bagaimana model pembelajaran Think Pair Share (TPS) ini berlangsung? Mari kita simak secara lebih mendalam:
Think: Berpikir Sejenak
Langkah pertama dalam model pembelajaran Think Pair Share (TPS) adalah berpikir sejenak. Pada tahap ini, guru memberikan pertanyaan atau masalah kepada siswa untuk dipikirkan secara individu. Siswa diminta untuk merenung dan menghasilkan jawaban atau pendapat pribadi mereka.
Tahap berpikir ini penting untuk melatih kemampuan berfikir kritis dan analitis siswa. Dengan memberikan waktu yang cukup, siswa dapat mengeksplorasi berbagai kemungkinan jawaban dan melatih ketajaman pikirannya.
Pair: Berdiskusi Bertandem
Setelah siswa selesai berpikir, langkah selanjutnya adalah berdiskusi bertandem atau dengan pasangan. Siswa akan berdiskusi dan berbagi pendapat atau jawaban yang telah mereka buat dalam tahap berpikir sebelumnya. Tujuannya adalah untuk saling memperkaya pemahaman dan melihat sudut pandang lain.
Dengan adanya diskusi bertandem, siswa dapat belajar dari pendapat teman sekelasnya yang mungkin memiliki sudut pandang dan pemahaman yang berbeda. Selain itu, mereka juga dapat melatih keterampilan komunikasi dan kerja sama dalam kelompok kecil.
Setelah berdiskusi dengan pasangan, saatnya untuk berbagi dengan seluruh kelas. Pada tahap ini, setiap pasangan mempresentasikan hasil diskusi mereka kepada seluruh kelas. Guru juga dapat memoderasi diskusi ini untuk memastikan pemahaman yang konsisten dan mendalam.
Presentasi dan diskusi ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk berlatih berbicara di depan umum dan mendengarkan pendapat dari siswa lain. Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga dari teman sebayanya.
Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya populer di kalangan pendidik, antara lain:
- Menciptakan pembelajaran yang interaktif dan menarik
- Melatih keterampilan komunikasi dan kerja sama siswa
- Memperkaya pemahaman dengan mendengarkan sudut pandang teman sekelas
- Melatih kemampuan berfikir kritis dan analitis
- Mengaktifkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran
Tak heran jika model pembelajaran ini sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman dan keaktifan siswa dalam proses belajar. Selain itu, model pembelajaran Think Pair Share (TPS) juga dapat mendorong siswa untuk lebih berani berpendapat dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
Jadi, jangan ragu untuk menerapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) di dalam kelas Anda. Bersiaplah untuk melihat pembelajaran yang menyenangkan, interaktif, dan efektif!
Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) adalah suatu metode pembelajaran yang dirancang untuk melibatkan aktifitas berpikir siswa, berinteraksi dengan teman sejawatnya, dan berbagi pemahaman mengenai suatu topik pembelajaran.
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menjalankan model pembelajaran Think Pair Share (TPS). Berikut ini adalah cara-cara melakukannya:
Untuk dapat mengoptimalkan penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS), berikut ini adalah beberapa tips yang bisa diikuti:
Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:
Meskipun memiliki banyak kelebihan, model pembelajaran Think Pair Share (TPS) juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
Tidak, model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat diterapkan di berbagai mata pelajaran.
Iya, model pembelajaran Think Pair Share (TPS) cocok untuk semua tingkatan sekolah, mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.
Waktu yang ideal untuk menerapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) adalah sekitar 10-15 menit dalam satu sesi pembelajaran.
Tidak, tidak semua siswa harus melakukan sharing setelah diskusi berpasangan. Sharing dapat dilakukan secara selektif.
Jika ada siswa yang merasa tidak nyaman berdiskusi dengan pasangannya, sebaiknya guru memberikan waktu dan bimbingan tambahan untuk membantu siswa tersebut merasa lebih nyaman.
Kesimpulan
Dalam menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS), siswa akan lebih aktif berpikir, berinteraksi dengan teman sejawatnya, dan berbagi pemahaman. Model ini cocok untuk berbagai mata pelajaran dan tingkatan sekolah. Meskipun demikian, seperti halnya model pembelajaran lainnya, TPS juga memiliki kekurangan. Namun, dengan menerapkan tips-tips yang telah disebutkan di atas, kekurangan tersebut dapat diminimalkan. Oleh karena itu, mari kita terapkan model pembelajaran TPS dalam kegiatan pembelajaran kita dan lihat bagaimana model ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.