Pengertian Metode Jigsaw Menurut Para Ahli: Mengupas Teknik Belajar yang Seru dan Efektif

Posted on

Metode Jigsaw merupakan salah satu teknik belajar yang seru dan efektif yang dilakukan dalam kelompok. Metode ini dirancang untuk mempromosikan kerjasama, saling ketergantungan, dan keaktifan peserta didik. Dalam artikel ini, kita akan mengupas pengertian metode Jigsaw menurut para ahli.

Menurut Robert Slavin, seorang ahli pendidikan dari Johns Hopkins University, metode Jigsaw adalah metode cooperative learning atau pembelajaran kooperatif yang berfokus pada keterlibatan aktif peserta didik dalam proses belajar. Peserta didik bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan orang-orang yang berbeda, dimana setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab untuk mempelajari bagian tertentu dari materi yang akan dipresentasikan secara keseluruhan.

Teknik Jigsaw pertama kali diperkenalkan oleh ahli psikologi sosial Amerika, Elliot Aronson. Ia mengusulkan metode ini pada tahun 1971 untuk mengurangi konflik antar kelompok dan meningkatkan hubungan sosial di dalam kelas. Salah satu prinsip penting dalam metode ini adalah terciptanya rasa tanggung jawab kolektif dan diseminasi informasi antar anggota kelompok sehingga setiap individu harus berperan aktif.

Selain itu, menurut David W. Johnson dan Roger T. Johnson, para ahli pendidikan dari University of Minnesota, komunikasi antar anggota kelompok dalam metode Jigsaw sangatlah penting. Mereka menekankan kerjasama dan saling ketergantungan antara peserta didik yang sangat mendorong penerimaan dan persatuan sosial di dalam kelas. Metode ini dapat meningkatkan pemahaman konsep, keterampilan kerjasama, sikap saling menghargai, dan motivasi belajar.

Dalam metode Jigsaw, peserta didik menjadi aktor langsung dalam proses belajar. Mereka akan berbagi pengetahuan dan menguasai materi secara mandiri dengan bantuan anggota kelompoknya. Melalui kolaborasi aktif, setiap peserta didik belajar untuk menghargai pendapat orang lain, mendengarkan dengan baik, dan bekerja sama secara efektif. Dalam hal ini, metode Jigsaw memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan terlibat pada tingkat yang lebih dalam.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode Jigsaw merupakan teknik pembelajaran dalam kelompok dengan kolaborasi aktif antar peserta didik. Dalam metode ini, peserta didik bertanggung jawab untuk mempelajari bagian tertentu dari materi dan kemudian berbagi pengetahuan dengan anggota kelompok yang lain. Metode ini telah terbukti meningkatkan pemahaman konsep, keterampilan kerjasama, dan motivasi belajar. Dengan segala keuntungan tersebut, tidaklah heran jika metode Jigsaw menjadi populer di kalangan pendidik dan peserta didik di berbagai belahan dunia.

Apa Itu Metode Jigsaw?

Metode Jigsaw adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif yang diadaptasi dari teori sosial yang dikemukakan oleh Elliot Aronson pada tahun 1971. Metode ini menggunakan pendekatan kolaboratif dalam pembelajaran, di mana peserta didik bekerja sama dalam kelompok kecil untuk saling membantu dan belajar satu sama lain.

Pada metode Jigsaw, kelompok terdiri dari beberapa anggota yang masing-masing memiliki peran dan tugas spesifik. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari bagian tertentu dari materi yang akan dipelajari. Selanjutnya, anggota kelompok tersebut akan mengajarkan atau berbagi pengetahuan mereka kepada anggota kelompok lain yang bertugas mempelajari bagian lain dari materi tersebut.

Cara Melakukan Metode Jigsaw

1. Pembagian Kelompok: Bagi peserta didik menjadi kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri dari beberapa anggota, dengan setiap anggota memiliki peran dan tugas yang berbeda.

2. Pemahaman Individu: Setiap anggota kelompok bertugas mempelajari bagian tertentu dari materi. Mereka harus memahami secara mendalam materi yang menjadi tanggung jawabnya.

3. Diskusi Kelompok: Setelah mempelajari materi, anggota kelompok dengan tanggung jawab yang sama berkumpul untuk berdiskusi dan memastikan pemahaman mereka tentang materi tersebut.

4. Pengajaran Antar Kelompok: Setelah diskusi kelompok, anggota kelompok yang bertanggung jawab mempelajari bagian yang berbeda bertemu dengan anggota kelompok lain yang memiliki tanggung jawab yang sama. Pada pertemuan ini, mereka akan saling mengajar satu sama lain tentang materi yang telah dipelajari.

5. Sintesis dan Rekapitulasi: Setelah melakukan pengajaran antar kelompok, setiap anggota kelompok kembali ke kelompok asalnya dan berbagi pengetahuan yang baru mereka dapatkan dengan anggota kelompok lain. Mereka harus dapat menyampaikan materi dengan jelas dan ringkas.

Tips Menggunakan Metode Jigsaw di Kelas

1. Tentukan Materi yang Cocok: Pilihlah materi yang kompleks dan dapat dipilah-pilah menjadi bagian-bagian. Pastikan setiap bagian dapat dipahami secara mandiri.

2. Peran dan Tugas yang Jelas: Tetapkan peran dan tugas setiap anggota kelompok dengan jelas. Berikan petunjuk yang detail tentang apa yang mereka harus pelajari dan bagaimana mereka harus mengajarkannya kepada anggota kelompok lain.

3. Berikan Waktu yang Cukup: Pastikan waktu yang diberikan untuk setiap tahap dalam metode Jigsaw mencukupi. Peserta didik membutuhkan waktu untuk memahami materi, berdiskusi, mengajar, dan berbagi pengetahuan mereka.

4. Monitoring dan Bimbingan: Pantau kelompok-kelompok saat bekerja dan sediakan bimbingan jika diperlukan. Pastikan setiap anggota kelompok benar-benar memahami materi dan dapat mengajarkannya dengan baik.

5. Evaluasi Kolaboratif: Ajak peserta didik untuk saling memberi umpan balik setelah setiap tahap dalam metode Jigsaw. Evaluasi ini dapat membantu mereka memperbaiki pemahaman mereka dan meningkatkan kualitas pengajaran mereka kepada kelompok lain.

Kelebihan Metode Jigsaw

1. Meningkatkan Keterampilan Sosial: Metode Jigsaw dapat meningkatkan keterampilan sosial peserta didik, seperti kemampuan berkomunikasi, kerjasama, dan saling menghargai.

2. Meningkatkan Pemahaman: Dengan bekerja secara kooperatif, peserta didik memiliki kesempatan untuk mendengar sudut pandang dan penjelasan yang berbeda-beda. Hal ini dapat memperdalam pemahaman mereka tentang materi yang dipelajari.

3. Memperkuat Kemampuan Mengajar: Dalam metode Jigsaw, peserta didik memiliki kesempatan untuk menguji kemampuan mereka dalam mengajar dan berbagi pengetahuan kepada kelompok lain. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menyampaikan informasi dengan cara yang jelas dan terstruktur.

4. Mendorong Rasa Empati: Karena peserta didik harus mendengarkan dan memahami sudut pandang anggota kelompok lain, metode Jigsaw dapat membangun rasa empati dan pengertian terhadap orang lain.

5. Menumbuhkan Rasa Kebersamaan: Kolaborasi yang terjadi dalam metode Jigsaw dapat memperkuat rasa kebersamaan dan persatuan di antara peserta didik.

Kekurangan Metode Jigsaw

1. Waktu yang Dibutuhkan: Metode Jigsaw membutuhkan waktu yang lebih lama daripada metode pembelajaran konvensional. Setiap tahap, seperti pemahaman individu, diskusi kelompok, dan pengajaran antar kelompok, membutuhkan waktu untuk dilakukan dengan baik.

2. Memerlukan Kerjasama yang Baik: Metode Jigsaw hanya berhasil jika peserta didik dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompok. Jika ada konflik atau ketidakharmonisan di antara anggota kelompok, maka metode ini tidak efektif.

3. Tidak Cocok untuk Semua Materi: Metode Jigsaw lebih cocok untuk materi yang kompleks dan dapat dipilah-pilah menjadi bagian-bagian yang mandiri. Jika materi terlalu sederhana atau terlalu rumit, metode ini mungkin tidak efektif.

4. Memerlukan Peran Guru yang Aktif: Guru harus aktif dalam memonitor dan membimbing setiap tahap metode Jigsaw. Jika guru tidak memberikan bimbingan yang cukup, peserta didik mungkin kesulitan dalam memahami materi dan mengajar kelompok lain.

5. Evaluasi yang Menantang: Evaluasi dalam metode Jigsaw dapat menjadi tantangan karena setiap anggota kelompok bertanggung jawab dalam memahami keseluruhan materi. Guru harus memastikan bahwa semua anggota kelompok benar-benar memahami materi yang dipelajari.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apakah Metode Jigsaw Efektif untuk Semua Tingkat Pendidikan?

Tidak ada batasan yang ketat dalam penggunaan metode Jigsaw. Namun, tergantung pada tingkat penyampaian materi dan kemampuan siswa, metode ini mungkin lebih efektif diterapkan untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi seperti SMP, SMA, atau perguruan tinggi.

2. Berapa Lama Waktu yang Diperlukan untuk Setiap Tahap dalam Metode Jigsaw?

Waktu yang diperlukan untuk setiap tahap metode Jigsaw dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas materi dan kemampuan peserta didik. Namun, sebagai acuan, setiap tahap dapat memakan waktu sekitar 20-30 menit.

3. Bagaimana Jika Ada Anggota Kelompok yang Tidak Mengikutsertakan atau Tidak Bertanggung Jawab?

Sebagai pengajar, penting untuk memonitor kelompok-kelompok dan memastikan bahwa setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif. Jika ada anggota kelompok yang tidak mengikutsertakan diri, berikan bimbingan khusus atau bicarakan masalah ini dengan peserta yang bersangkutan.

4. Apakah Metode Jigsaw Hanya Cocok untuk Pembelajaran Kelompok?

Metode Jigsaw cenderung memberikan hasil yang lebih efektif dalam pembelajaran kelompok, tetapi dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kelas. Misalnya, metode ini dapat digunakan dalam bentuk proyek kolaboratif atau presentasi kelompok.

5. Apakah Metode Jigsaw Membantu dalam Mengembangkan Keterampilan Komunikasi?

Tentu, metode Jigsaw dapat membantu mengembangkan keterampilan komunikasi peserta didik. Dalam metode ini, mereka harus mengajarkan dan berbagi pengetahuan dengan anggota kelompok lain, sehingga melatih kemampuan komunikasi mereka dan penguasaan materi lebih baik.

Kesimpulan:

Metode Jigsaw merupakan metode pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan keterampilan sosial, pemahaman, kemampuan mengajar, rasa empati, dan rasa kebersamaan peserta didik. Meskipun membutuhkan waktu yang lebih lama dan kerjasama yang baik antara anggota kelompok, metode ini memberikan pengalaman pembelajaran yang unik dan bermanfaat.

Jika Anda ingin mencoba metode Jigsaw dalam pembelajaran, pastikan untuk mempersiapkan materi yang sesuai, menetapkan peran dan tugas yang jelas, memberikan waktu yang cukup, memberikan monitoring dan bimbingan yang diperlukan, serta melakukan evaluasi yang memadai.

Dengan melakukan ini, Anda dapat mengoptimalkan manfaat metode Jigsaw dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang kolaboratif dan efektif.

Hamal
Selamat datang di dunia ilmu dan inspirasi. Saya adalah guru yang suka menulis. Bersama, mari kita merajut pemahaman dan menebar inspirasi melalui kata-kata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *