Pengertian Model Pembelajaran Active Learning Menurut Para Ahli: Meledakkan Kegiatan Belajar-Mengajar!

Posted on

Ketika kita berbicara tentang model pembelajaran, memahami konsep active learning bisa menjadi terang benderang seperti sinar matahari di tengah padang pasir. Active learning tidak hanya sekadar mengejar poin-poin dalam rapot, tapi lebih menciptakan peluang bagi siswa untuk “meledakkan” kegiatan belajar-mengajar. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan model pembelajaran active learning ini? Mari kita lihat pengertian menurut para ahli!

Menurut Dr. John Dewey, seorang tokoh pendidikan Amerika yang terkenal pada era awal abad ke-20, active learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi dalam proses belajar-mengajar. Dalam pandangannya, siswa bukanlah hanya “konsumen” informasi yang ada, melainkan juga “produsen” pengetahuan. Dengan cara ini, siswa dapat membangun pemahaman mereka sendiri melalui pengalaman langsung, eksperimen, dan refleksi.

Sementara itu, Profesor Alison King, seorang ahli psikologi pendidikan dari Wilfrid Laurier University, menggambarkan active learning sebagai suatu pendekatan yang melibatkan siswa secara aktif dalam berbagai kegiatan yang memicu kognisi dan afeksi mereka. Dalam metodenya, siswa tidak hanya duduk di dalam kelas dan pasif mendengarkan penjelasan dari guru. Mereka terlibat dalam diskusi, latihan kelompok, studi kasus, dan berbagai simulasi yang mendorong daya pikir dan kreativitas mereka.

Satu lagi konsep menarik datang dari ahli teknologi pembelajaran, Profesor Charles Ackermann. Ia menjelaskan bahwa active learning melibatkan penggunaan teknologi dan media dalam proses pembelajaran. Dalam pandangannya, siswa dapat berinteraksi dengan aplikasi komputer atau perangkat lainnya, dan mereka tidak hanya mengonsumsi atau menerima informasi secara pasif. Dengan begitu, kolaborasi dan eksplorasi dalam pembelajaran dapat terjadi, membuat siswa semakin aktif terlibat dalam proses ini.

Dari uraian para ahli di atas, bisa kita simpulkan bahwa model pembelajaran active learning adalah pendekatan yang memaksa siswa untuk menjadi bagian aktif dari proses belajar-mengajar. Dalam metode ini, siswa diajak untuk berperan aktif dalam diskusi, mengeksplorasi, serta berkolaborasi dengan sesama teman. Mereka tidak sekadar menjadi penerima informasi, tetapi juga pencipta pengetahuan.

Dengan begitu, model pembelajaran active learning ini mampu mengatasi kebosanan dalam kelas, meningkatkan motivasi siswa, dan oleh karenanya mempercepat proses pencapaian tujuan pembelajaran. Kehadirannya tidak hanya menghias dinding ruang kelas, tetapi juga menghidupkan suasana belajar yang menyenangkan dan bermakna.

Sekarang, dengan pemahaman mengenai pengertian model pembelajaran active learning versi para ahli ini, mari kita jadikan pembelajaran sebagai ladang yang tak lagi kering, tetapi menjadi ladang yang subur dan siap menumbuhkan bibit-bibit unggul ke depannya!

Apa Itu Model Pembelajaran Active Learning?

Model pembelajaran Active Learning adalah pendekatan belajar mengajar yang mendorong siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Dalam model ini, siswa secara aktif terlibat dalam aktivitas belajar seperti diskusi, percobaan praktik, dan penyelesaian masalah. Tujuan dari model pembelajaran ini adalah untuk meningkatkan partisipasi siswa, meningkatkan pemahaman, dan memperkuat keterampilan kritis.

Cara Menerapkan Model Pembelajaran Active Learning

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menerapkan model pembelajaran Active Learning:

1. Diskusi Kelompok

Mengatur siswa dalam kelompok kecil untuk berdiskusi dan berbagi pengetahuan mereka. Dalam diskusi kelompok, siswa dapat saling bertukar pendapat, mencari solusi bersama, dan mengembangkan pemahaman yang lebih baik dalam suatu topik.

2. Tugas Proyek

Memberikan tugas proyek kepada siswa yang melibatkan pemecahan masalah atau pencarian dan pengumpulan informasi. Melalui tugas proyek, siswa dapat belajar secara aktif dengan menerapkan pengetahuan yang telah mereka pelajari dan mengembangkan keterampilan kolaborasi dan kreativitas.

3. Simulasi dan Permainan Peran

Menggunakan simulasi dan permainan peran untuk membuat pengalaman belajar yang menyenangkan dan interaktif. Dalam aktivitas ini, siswa dapat berperan sebagai karakter atau situasi tertentu, sehingga mereka dapat mempelajari topik dengan cara yang lebih praktis dan terlibat secara langsung.

4. Penggunaan Teknologi

Menggunakan teknologi seperti komputer, internet, dan multimedia sebagai alat bantu pembelajaran. Teknologi dapat digunakan untuk menyediakan akses ke sumber daya belajar tambahan, simulasi interaktif, dan media pembelajaran yang menarik.

5. Pendekatan Kolaboratif Guru-Siswa

Membangun kolaborasi dan komunikasi antara guru dan siswa. Guru dapat menjadi fasilitator pembelajaran yang mendorong siswa untuk bertanya, berdiskusi, dan berbagi pemikiran mereka. Dengan pendekatan ini, siswa merasa lebih terlibat dan memiliki tanggung jawab aktif dalam proses pembelajaran.

Tips Menerapkan Model Pembelajaran Active Learning

Untuk menerapkan model pembelajaran Active Learning secara efektif, berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:

1. Rencanakan Aktivitas yang Menarik

Pilih aktivitas yang menarik dan relevan dengan topik pembelajaran untuk memotivasi siswa terlibat secara aktif. Aktivitas yang menantang dan berhubungan dengan dunia nyata akan meningkatkan minat siswa dan melibatkan mereka secara lebih aktif dalam pembelajaran.

2. Kembangkan Keterampilan Kolaborasi

Berikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara tim atau dalam kelompok. Aktivitas kolaboratif akan membantu siswa mengembangkan keterampilan komunikasi, bekerja sama, dan pembagian tanggung jawab.

3. Berikan Umpan Balik Konstruktif

Berikan umpan balik kepada siswa secara teratur untuk membantu mereka memperbaiki pemahaman dan keterampilan. Umpan balik yang konstruktif akan membantu siswa melihat kekuatan dan kelemahan mereka, sehingga mereka dapat mengidentifikasi area yang perlu diperkuat.

4. Dukung Kemandirian Siswa

Berikan siswa dengan pemahaman yang jelas tentang tujuan belajar dan harapan yang jelas. Dukung kemandirian siswa dengan memberikan panduan yang cukup dan memungkinkan mereka untuk mengambil inisiatif dalam proses pembelajaran.

5. Evaluasi Secara Berkelanjutan

Lakukan evaluasi secara berkelanjutan untuk melihat perkembangan siswa dan keefektifan model pembelajaran Active Learning. Dengan evaluasi yang terus-menerus, Anda dapat menyesuaikan strategi pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan siswa dan mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Kelebihan Model Pembelajaran Active Learning

Terdapat beberapa kelebihan dalam menerapkan model pembelajaran Active Learning, di antaranya:

1. Meningkatkan Keterlibatan Siswa

Dalam model pembelajaran Active Learning, siswa menjadi pusat pembelajaran. Dengan melibatkan siswa secara aktif, model ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dan memotivasi mereka untuk belajar dengan lebih baik.

2. Meningkatkan Pemahaman dan Penyimpanan Informasi

Dalam model Active Learning, siswa berinteraksi langsung dengan materi pembelajaran melalui aktivitas-aktivitas seperti diskusi, percobaan praktik, dan penyelesaian masalah. Hal ini membantu siswa memperdalam pemahaman mereka dan menyimpan informasi dengan lebih baik.

3. Mendorong Keterampilan Berpikir Kritis

Dalam model Active Learning, siswa diajak untuk berpikir secara kritis dalam memecahkan masalah dan mencari solusi. Dengan melakukan pemikiran kritis, siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir yang lebih baik dan dapat menerapkan pemikiran ini ke dalam situasi kehidupan nyata.

4. Meningkatkan Keterampilan Kolaborasi

Melalui model Active Learning, siswa diajak untuk bekerja sama dalam kelompok atau tim. Melalui aktivitas kolaboratif, siswa dapat mengembangkan keterampilan kolaborasi, kreativitas, dan komunikasi yang penting dalam kehidupan sosial dan profesional.

5. Mempersiapkan Siswa untuk Dunia Nyata

Dalam dunia nyata, siswa diharapkan untuk aktif, kreatif, dan mampu memecahkan masalah. Model Active Learning membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan ini sehingga mereka siap menghadapi tantangan di dunia nyata setelah lulus.

Kekurangan Model Pembelajaran Active Learning

Namun, seperti model pembelajaran lainnya, model Active Learning juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan:

1. Dibutuhkan Waktu yang Lebih Lama

Dalam model Active Learning, proses pembelajaran akan menjadi lebih interaktif dan melibatkan lebih banyak aktivitas. Hal ini akan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Oleh karena itu, guru perlu mengatur waktu dengan baik agar semua materi pembelajaran dapat tercakup.

2. Membutuhkan Persiapan yang Lebih Matang

Model Active Learning akan memerlukan persiapan yang lebih matang dari guru. Guru perlu merencanakan dan mempersiapkan aktivitas-aktivitas yang menarik, relevan, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Persiapan yang kurang matang dapat mengurangi efektivitas dari model Active Learning.

3. Membutuhkan Keterampilan dan Pengalaman Guru yang Lebih

Guru dalam model Active Learning perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang topik pembelajaran dan juga keterampilan dalam mengatur dan memfasilitasi aktivitas pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Guru yang kurang berpengalaman atau kurang memiliki keterampilan tersebut dapat menghadapi kesulitan dalam menerapkan model Active Learning.

FAQ tentang Model Pembelajaran Active Learning

1. Apa perbedaan antara model Active Learning dengan model pembelajaran konvensional?

Model pembelajaran Active Learning lebih menekankan pada partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran, sedangkan model pembelajaran konvensional lebih cenderung pada pendekatan pengajaran langsung oleh guru kepada siswa.

2. Apa keuntungan menggunakan teknologi dalam model Active Learning?

Teknologi dapat menyediakan akses ke sumber daya belajar tambahan, simulasi interaktif, dan media pembelajaran yang menarik. Hal ini dapat memperkaya pengalaman belajar siswa dan memfasilitasi proses pembelajaran yang lebih aktif dan interaktif.

3. Bagaimana guru dapat memotivasi siswa untuk aktif terlibat dalam aktivitas pembelajaran?

Guru dapat memotivasi siswa dengan memilih aktivitas yang menarik dan relevan dengan topik pembelajaran. Menjaga suasana kelas yang positif dan memberikan pemahaman yang jelas tentang tujuan pembelajaran juga dapat membantu dalam memotivasi siswa.

4. Apa dampak dari menerapkan model Active Learning pada perkembangan siswa?

Menerapkan model Active Learning dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis, keterampilan kolaborasi, dan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat berdampak positif pada perkembangan siswa secara menyeluruh.

5. Bagaimana cara mengukur efektivitas penerapan model Active Learning?

Efektivitas penerapan model Active Learning dapat diukur melalui evaluasi yang melibatkan penilaian kinerja siswa, tes atau tugas yang melibatkan pemikiran kritis dan pemecahan masalah, serta tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

Kesimpulan

Model pembelajaran Active Learning adalah pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran melalui aktivitas-aktivitas seperti diskusi, percobaan praktik, dan penyelesaian masalah. Model ini memiliki kelebihan seperti meningkatkan keterlibatan siswa, memperdalam pemahaman, dan mengembangkan keterampilan kolaborasi. Namun, model ini juga memiliki kekurangan seperti membutuhkan waktu, persiapan, dan keterampilan guru yang lebih. Untuk menerapkan model Active Learning secara efektif, guru perlu memperhatikan beberapa tips yang telah disebutkan sebelumnya. Melalui model Active Learning, siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih mendalam dan siap menghadapi tantangan di dunia nyata.

Jika Anda ingin meningkatkan pembelajaran siswa, cobalah menerapkan model pembelajaran Active Learning dalam kelas Anda. Percayalah, Anda akan melihat perbedaan yang signifikan dalam minat dan pemahaman siswa. Selamat mencoba!

Abqariyyin
Guru dan penulis, dua identitas yang menyatu dalam satu perjalanan. Mari bersama-sama mengajar dan belajar melalui kata-kata yang membawa inspirasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *