Contents
- 1 Apa itu Model Pembelajaran Jigsaw?
- 2 Cara Melakukan Model Pembelajaran Jigsaw
- 3 Tips Sukses dalam Model Pembelajaran Jigsaw
- 4 Kelebihan Model Pembelajaran Jigsaw
- 5 Kekurangan Model Pembelajaran Jigsaw
- 6 FAQ (Frequently Asked Questions)
- 6.1 1. Bagaimana cara mengatur kelompok dalam model pembelajaran Jigsaw?
- 6.2 2. Apakah model pembelajaran Jigsaw hanya cocok untuk tingkat pendidikan tertentu?
- 6.3 3. Berapa lama durasi sesi dalam model pembelajaran Jigsaw?
- 6.4 4. Apa perbedaan antara model pembelajaran Jigsaw dengan pembelajaran individu?
- 6.5 5. Bagaimana cara mengatasi perbedaan kemampuan antar anggota kelompok dalam model pembelajaran Jigsaw?
- 7 Kesimpulan
Mesin pencari yang hebat dan sahabat setia para pelajar, Google, hadir kembali dengan artikel seru seputar dunia pendidikan. Kali ini, kita akan membahas tentang pengertian model pembelajaran jigsaw menurut para ahli. Namun, jangan khawatir, kita akan menjelajahi topik ini dengan gaya jurnalistik yang santai, agar kamu tetap semangat membacanya!
Siapkan dirimu untuk terlibat dalam petualangan belajar yang seru dan mengasyikkan bersama model pembelajaran jigsaw. Model pembelajaran yang satu ini mengusung konsep belajar kooperatif, yang membuat belajar menjadi lebih menyenangkan dan berkualitas. Penasaran? Yuk, kita mulai!
Secara sederhana, model pembelajaran jigsaw adalah suatu pendekatan di mana para siswa secara aktif terlibat dalam proses belajar, dengan memecahkan masalah bersama dalam kelompok kecil. Konsepnya mirip dengan memecahkan teka-teki dalam game seru yang bisa kamu mainkan di smartphone kamu!
Menurut para ahli, model pembelajaran jigsaw dikembangkan oleh seorang psikolog pendidikan bernama Elliot Aronson pada tahun 1971. Ia menciptakan model ini dengan tujuan utama untuk mempromosikan kerjasama dan saling membantu di dalam kelas. Sejak itu, jigsaw telah menjadi sebuah perangkat pembelajaran yang populer di berbagai bidang pendidikan, dari sekolah hingga kuliah. Wow, fantastis sekali!
Tahukah kamu, mengapa model pembelajaran ini disebut “jigsaw”? Nama tersebut berasal dari mainan puzzle yang terdiri dari banyak potongan yang harus disusun menjadi satu gambar utuh. Begitu juga dengan model pembelajaran ini, siswa akan “mengumpulkan” potongan ilmu dari pembelajaran mereka masing-masing, dan kemudian menyusunnya bersama anggota kelompok lain hingga menyusun sebuah pemahaman yang menyeluruh. Serasa menjadi arkeolog yang menemukan potongan-potongan berharga dan menyusunnya menjadi karya yang epik!
Dalam model pembelajaran jigsaw, pendidik akan membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari siswa-siswa dengan keahlian, kemampuan, atau minat yang beragam. Setiap anggota kelompok kemudian akan mempelajari bagian tertentu dari materi yang akan diajarkan, kemudian berbagi dan mengajar teman-temannya di kelompok yang berbeda. Wow, bukan hanya belajar, tapi juga mengajar! Menyenangkan sekali, bukan?
Melalui model pembelajaran jigsaw, para siswa akan belajar menjadi lebih bertanggung jawab dalam pembelajaran mereka. Mereka tidak hanya memahami materi yang dipelajari oleh kelompoknya, tetapi juga harus mampu menjelaskan dan mengajarkan kepada kelompok lainnya. Wow, seakan menjadi guru yang menyenangkan!
Dengan pendekatan ini, siswa akan merasakan keuntungan dari belajar bersama. Luar biasa, bukan? Mereka akan belajar menghargai perbedaan, mengembangkan kemampuan sosial, dan belajar bekerja sama sebagai sebuah tim. Di dunia nyata dalam jurnal kehidupan, kemampuan ini akan sangat berguna. Terlebih lagi, siswa juga dapat memperdalam pemahaman mereka melalui dialog dan diskusi dengan teman-teman mereka. Seru sekali!
Nah, itulah pengertian model pembelajaran jigsaw menurut para ahli. Jadi, jika kamu ingin belajar secara seru dan mengasyikkan, model pembelajaran ini bisa menjadi pilihanmu. Belajar sambil bersenang-senang, seakan kamu sedang memecahkan teka-teki yang sulit? Seru sekali, bukan? Selamat mencoba dan semoga belajarmu semakin menyenangkan!
Apa itu Model Pembelajaran Jigsaw?
Model pembelajaran Jigsaw adalah suatu metode pembelajaran kooperatif yang diperkenalkan oleh Elliot Aronson pada tahun 1971. Model ini membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari beberapa anggota. Setiap anggota dari kelompok akan menjadi ahli pada suatu topik tertentu dan bertanggung jawab untuk mempelajari topik tersebut secara mendalam. Nantinya, anggota-anggota kelompok akan kembali ke kelompok awal mereka untuk saling berbagi pengetahuan dan informasi yang telah mereka pelajari.
Cara Melakukan Model Pembelajaran Jigsaw
Model pembelajaran Jigsaw dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membagi Kelas
Bagi kelasmu menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 hingga 6 anggota. Pastikan setiap kelompok memiliki anggota dengan latar belakang yang berbeda-beda.
2. Memberikan Tugas
Tentukan topik yang akan dipelajari dan berikan tugas kepada setiap anggota kelompok untuk menjadi ahli pada topik tertentu. Setiap anggota harus bertanggung jawab untuk mempelajari topik tersebut secara mendalam.
3. Mempelajari Topik
Masing-masing anggota kelompok harus mempelajari topik yang telah ditugaskan. Mereka dapat menggunakan berbagai sumber informasi seperti buku, artikel, atau sumber online untuk memahami topik tersebut.
4. Berbagi Pengetahuan
Setelah setiap anggota telah mempelajari topiknya masing-masing, mereka kembali ke kelompok awal dan berbagi pengetahuan yang telah mereka pelajari. Hal ini dilakukan agar setiap anggota kelompok dapat memahami topik dari sudut pandang yang berbeda-beda.
5. Diskusi
Setelah berbagi pengetahuan, anggota kelompok akan melanjutkan dengan diskusi tentang topik tersebut. Mereka dapat membahas perbedaan sudut pandang, mengajukan pertanyaan, atau berbagi pendapat mengenai topik tersebut.
6. Evaluasi
Pada tahap ini, setiap anggota kelompok akan melakukan evaluasi terhadap pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka pelajari. Hal ini dilakukan agar mereka dapat memahami sejauh mana mereka telah memahami topik tersebut.
Tips Sukses dalam Model Pembelajaran Jigsaw
Untuk mencapai hasil yang optimal dalam model pembelajaran Jigsaw, berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:
1. Menentukan Topik yang Menarik
Pilihlah topik yang menarik bagi siswa sehingga mereka merasa termotivasi untuk mempelajarinya. Topik yang menarik akan meningkatkan minat dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
2. Jelasnya Peran dan Tanggung Jawab
Setiap anggota kelompok harus memiliki peran dan tanggung jawab yang jelas. Hal ini akan membantu masing-masing anggota fokus dalam mempelajari topik yang telah ditugaskan.
3. Memberikan Waktu yang Cukup
Pastikan setiap anggota kelompok diberikan waktu yang cukup untuk mempelajari topik yang ditugaskan. Hal ini penting agar setiap anggota dapat memahami topik secara mendalam.
4. Fasilitasi Diskusi yang Efektif
Sebagai pengajar, kamu perlu menjadi fasilitator dalam diskusi kelompok. Pastikan diskusi berjalan dengan efektif, memberikan ruang bagi setiap anggota untuk berpendapat, dan menjaga suasana yang kondusif.
5. Memberikan Umpan Balik
Setelah model pembelajaran Jigsaw selesai, berikan umpan balik kepada setiap anggota kelompok mengenai penampilannya dalam mempelajari topik dan berpartisipasi dalam diskusi. Hal ini dapat membantu siswa dalam meningkatkan kualitas belajar mereka di masa depan.
Kelebihan Model Pembelajaran Jigsaw
Model pembelajaran Jigsaw memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
1. Meningkatkan Kerja Sama
Dalam model ini, setiap anggota kelompok harus saling bekerja sama untuk mempelajari topik dan berbagi pengetahuan. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berkolaborasi dengan orang lain.
2. Meningkatkan Pemahaman
Dengan mempelajari topik dari sudut pandang yang berbeda-beda, siswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai topik tersebut.
3. Meningkatkan Keterlibatan Siswa
Keterlibatan siswa dalam model pembelajaran Jigsaw sangat tinggi karena setiap anggota kelompok memiliki peran dan tanggung jawab dalam mempelajari topik tertentu.
4. Mengurangi Persaingan
Dalam model ini, siswa bekerja bersama dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini mengurangi adanya persaingan yang berlebihan di antara siswa.
5. Mengembangkan Keterampilan Sosial
Siswa akan berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota kelompok yang memiliki latar belakang dan sudut pandang berbeda. Hal ini dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial dan kemampuan beradaptasi dalam lingkungan yang beragam.
Kekurangan Model Pembelajaran Jigsaw
Model pembelajaran Jigsaw juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
1. Memakan Waktu yang Lebih Lama
Proses pembelajaran dalam model Jigsaw memakan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional. Hal ini dikarenakan setiap anggota kelompok harus mempelajari topik secara mendalam sebelum berbagi pengetahuan.
2. Membutuhkan Keterampilan Fasilitator yang Baik
Pengajar harus menjadi fasilitator yang baik dalam model ini. Mereka harus mampu mengatur dan mengarahkan diskusi kelompok, serta memberikan bimbingan yang dibutuhkan oleh siswa.
3. Tidak Cocok untuk Semua Materi Pembelajaran
Tidak semua materi pembelajaran cocok untuk diterapkan dalam model pembelajaran Jigsaw. Model ini lebih efektif digunakan pada topik yang kompleks dan memerlukan sudut pandang yang beragam.
4. Memerlukan Kerjasama Antar Kelompok
Untuk mencapai hasil yang optimal, setiap kelompok harus saling berbagi pengetahuan dan bekerja sama. Namun, terkadang kerjasama antar kelompok bisa menjadi kendala jika terdapat perbedaan kemampuan atau ketertarikan antar kelompok.
5. Membutuhkan Fokus dan Keterlibatan Siswa yang Tinggi
Mengingat dalam model Jigsaw setiap anggota kelompok memiliki peran dan tanggung jawab yang jelas, maka dibutuhkan fokus dan keterlibatan siswa yang tinggi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
FAQ (Frequently Asked Questions)
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan mengenai model pembelajaran Jigsaw:
1. Bagaimana cara mengatur kelompok dalam model pembelajaran Jigsaw?
Untuk mengatur kelompok dalam model Jigsaw, kamu dapat mempertimbangkan latar belakang, kemampuan, dan minat siswa agar setiap kelompok memiliki keberagaman yang cukup.
2. Apakah model pembelajaran Jigsaw hanya cocok untuk tingkat pendidikan tertentu?
Tidak, model pembelajaran Jigsaw dapat diterapkan pada berbagai tingkat pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
3. Berapa lama durasi sesi dalam model pembelajaran Jigsaw?
Durasi sesi dalam model pembelajaran Jigsaw dapat disesuaikan dengan kompleksitas topik yang dipelajari. Namun, disarankan untuk memberikan waktu yang cukup bagi setiap anggota kelompok untuk mempelajari topik masing-masing sebelum berbagi pengetahuan.
4. Apa perbedaan antara model pembelajaran Jigsaw dengan pembelajaran individu?
Pada pembelajaran individu, siswa mempelajari topik secara mandiri tanpa adanya interaksi dengan orang lain. Sedangkan dalam model Jigsaw, siswa bekerja sama dalam kelompok untuk mempelajari topik dan berbagi pengetahuan.
5. Bagaimana cara mengatasi perbedaan kemampuan antar anggota kelompok dalam model pembelajaran Jigsaw?
Untuk mengatasi perbedaan kemampuan antar anggota kelompok, kamu dapat menerapkan sistem saling mengajar di antara anggota kelompok. Hal ini akan membantu siswa yang memiliki kemampuan lebih tinggi untuk membantu siswa yang memiliki kemampuan lebih rendah.
Kesimpulan
Model pembelajaran Jigsaw adalah metode pembelajaran kooperatif yang efektif untuk meningkatkan kerja sama, pemahaman, dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Dengan memanfaatkan keahlian individu dan berbagi pengetahuan dalam diskusi kelompok, siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai topik yang dipelajari. Meskipun model ini memiliki kekurangan, seperti memakan waktu yang lebih lama dan membutuhkan keterampilan fasilitator yang baik, manfaatnya dalam mengembangkan kemampuan sosial dan kemampuan berpikir kritis siswa sangatlah berharga. Oleh karena itu, sebagai pengajar, penting untuk mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran Jigsaw dalam proses pembelajaran yang melibatkan partisipasi aktif siswa.
Jika kamu tertarik untuk mengimplementasikan model pembelajaran Jigsaw dalam kelas, cobalah terlebih dahulu dengan topik yang sederhana dan amati dampaknya terhadap kemampuan kolaborasi dan pemahaman siswa. Dengan memberikan ruang bagi setiap siswa untuk berkontribusi, membuka kesempatan untuk belajar dari sudut pandang yang berbeda, dan memberikan umpan balik yang membangun, proses pembelajaran menjadi lebih bermakna dan hasilnya lebih memuaskan. Jadilah pengajar yang memfasilitasi pembelajaran yang bermakna dan melibatkan siswa secara aktif!