Perbandingan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Problem Solving: Apa Bedanya?

Posted on

Contents

Dalam dunia pendidikan, terdapat beragam model pembelajaran yang digunakan untuk memfasilitasi proses belajar mengajar. Dua model pembelajaran yang sering diperbincangkan dan menjadi sorotan saat ini adalah problem based learning (PBL) dan problem solving. Meski terdengar mirip, sebenarnya ada perbedaan mendasar antara kedua model ini.

Pertama, mari kita lihat tentang model pembelajaran problem based learning (PBL). Model ini merupakan pendekatan yang menekankan pada pemecahan masalah secara kooperatif. Dalam PBL, siswa diberikan sebuah masalah yang nyata dan kompleks untuk diselesaikan sebagai pusat dari proses pembelajaran. Mereka kemudian dituntut untuk berkolaborasi dengan teman sekelas dalam mencari solusi terbaik secara mandiri. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa dalam mengatasi tantangan yang muncul.

Sementara itu, model pembelajaran problem solving juga mengutamakan pemecahan masalah, tetapi pendekatannya lebih terstruktur. Dalam problem solving, siswa diajarkan langkah-langkah atau strategi khusus untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah. Guru berperan aktif dalam memberikan pengetahuan dan metode yang tepat kepada siswa. Proses belajar mengajar menjadi lebih terarah dan terukur.

Jika ditinjau dari segi aplikasinya, PBL lebih sering digunakan pada mata pelajaran yang kompleks dan membutuhkan pemecahan masalah praktis, seperti ilmu sosial, ilmu alam, dan matematika. Sedangkan problem solving sering digunakan dalam mata pelajaran yang lebih spesifik dan memerlukan keterampilan teknis, misalnya fisika, kimia, atau bahasa pemrograman.

Dalam hal perkembangan keterampilan siswa, PBL memfokuskan pada pengembangan keterampilan berpikir kritis dan analitis. Siswa diajarkan untuk mendefinisikan masalah, mengumpulkan dan menganalisis data, serta membuat kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang ada. Sebaliknya, problem solving lebih menekankan pada keterampilan pemecahan masalah yang lebih teknis dan sistematis, seperti mengidentifikasi hambatan, menerapkan strategi yang tepat, dan mengevaluasi solusi yang dihasilkan.

Jadi, meski problem based learning dan problem solving memiliki tujuan yang sama, yaitu mengajarkan siswa untuk menjadi pembelajar yang mandiri dan efektif, kedua model tersebut memiliki pendekatan yang berbeda. Sebagai pendidik, penting untuk memahami karakteristik dan kebutuhan siswa agar dapat memilih model yang paling sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Apa Itu Model Pembelajaran Problem Based Learning?

Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pemecahan masalah dengan melibatkan aktifitas pemecahan masalah nyata. Pada model pembelajaran ini, siswa diberikan sebuah situasi nyata yang menantang dan meminta mereka untuk mencari solusi secara mandiri. PBL mengacu pada pembelajaran yang berpusat pada siswa dan menekankan pada pemecahan masalah, kolaborasi, dan pemikiran kritis.

Cara Mengimplementasikan Model Pembelajaran Problem Based Learning

Untuk mengimplementasikan model pembelajaran Problem Based Learning, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti:

1. Menentukan masalah yang menarik dan relevan

Langkah pertama adalah menentukan masalah atau situasi nyata yang menarik dan relevan bagi siswa. Masalah ini haruslah mengaktifkan berpikir kritis siswa dan membutuhkan pemecahan masalah yang mendalam.

2. Menyusun tim atau kelompok siswa

Setelah masalah ditentukan, siswa harus dibagi menjadi kelompok kecil. Setiap kelompok akan bekerja sama untuk mencari solusi atas masalah yang diberikan.

3. Mencari dan menganalisis informasi

Setelah kelompok terbentuk, siswa perlu melakukan penelitian dan mencari informasi yang diperlukan untuk memahami masalah dengan lebih baik. Mereka dapat menggunakan berbagai sumber seperti buku, jurnal, internet, dan wawancara dengan ahli terkait.

4. Merancang solusi

Setelah memahami masalah dengan baik, siswa perlu merancang solusi yang kreatif dan inovatif. Mereka harus mempertimbangkan berbagai faktor yang relevan dan mengidentifikasi langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut.

5. Melakukan presentasi solusi

Setelah solusi dirancang, setiap kelompok siswa harus melakukan presentasi untuk mengkomunikasikan solusi mereka kepada siswa lainnya dan guru. Presentasi ini harus berfokus pada menjelaskan solusi dengan jelas dan meyakinkan serta mendiskusikan pendekatan yang diambil dan langkah-langkah yang direncanakan.

6. Refleksi dan evaluasi

Setelah presentasi, siswa perlu merefleksikan proses pembelajaran yang mereka jalani dan mengidentifikasi apa yang mereka pelajari selama proses ini. Evaluasi juga harus dilakukan untuk menilai pemahaman dan pencapaian siswa terhadap tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Tips Mengimplementasikan Model Pembelajaran Problem Based Learning

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu dalam mengimplementasikan model pembelajaran Problem Based Learning:

1. Pilih masalah yang relevan dengan kehidupan nyata

Pilihlah masalah yang relevan dengan kehidupan nyata siswa. Hal ini akan memotivasi mereka untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

2. Berikan panduan yang jelas

Meskipun model PBL mengutamakan pembelajaran mandiri, tetapi guru perlu memberikan panduan yang jelas kepada siswa untuk memastikan mereka memahami tugas dan harapan yang dikehendaki.

3. Bantu siswa dalam mencari sumber informasi

Bantu siswa dalam mencari sumber informasi yang dibutuhkan untuk memahami masalah dengan lebih baik. Berikan mereka bimbingan dan petunjuk tentang cara mencari sumber informasi yang dapat dipercaya dan relevan.

4. Dukung komunikasi dan kolaborasi antar siswa

Model PBL mendorong siswa untuk berkolaborasi dan berkomunikasi satu sama lain. Dukunglah komunikasi dan kolaborasi ini dengan memberi waktu bagi siswa untuk berdiskusi, menyelesaikan masalah bersama, dan memberikan umpan balik yang konstruktif.

5. Evaluasi proses dan hasil pembelajaran

Evaluasi baik terhadap proses maupun hasil pembelajaran penting dilakukan untuk mengukur pemahaman dan pencapaian siswa. Gunakan berbagai metode evaluasi seperti penilaian proyek, penilaian rubrik, atau evaluasi peer untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif.

Kelebihan Model Pembelajaran Problem Based Learning

Model pembelajaran Problem Based Learning memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:

1. Meningkatkan pemahaman konsep

Model PBL melibatkan siswa dalam pemecahan masalah dunia nyata yang membutuhkan pemahaman yang mendalam terhadap konsep yang dipelajari. Hal ini dapat membantu siswa untuk lebih memahami konsep tersebut dengan lebih baik.

2. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis

PBL mendorong siswa untuk berpikir secara kritis dalam mencari solusi atas masalah yang diberikan. Mereka harus menganalisis dan mengevaluasi informasi untuk menghasilkan solusi yang baik.

3. Meningkatkan kemampuan bekerja dalam tim

Siswa bekerja dalam kelompok kecil dalam PBL, sehingga mereka memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemampuan bekerja dalam tim. Mereka belajar untuk berbagi ide, mendengarkan orang lain, dan menghargai kontribusi setiap anggota kelompok.

4. Memotivasi siswa menjadi aktif

Model PBL memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Dengan memberikan tantangan dan masalah yang menarik, siswa merasa terlibat dan ingin mencari solusi yang baik.

5. Menghubungkan pembelajaran dengan dunia nyata

PBL menghubungkan pembelajaran dengan situasi nyata dalam kehidupan siswa. Hal ini membuat pembelajaran lebih relevan dan siswa dapat melihat bagaimana konsep yang dipelajari dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.

Kekurangan Model Pembelajaran Problem Based Learning

Model pembelajaran Problem Based Learning juga memiliki beberapa kekurangan sebagai berikut:

1. Memerlukan waktu yang lebih lama

PBL membutuhkan waktu yang lebih lama daripada metode pembelajaran tradisional karena melibatkan proses penelitian, diskusi, dan presentasi solusi. Hal ini bisa menjadi tantangan jika terdapat batasan waktu pembelajaran yang ketat.

2. Tidak semua siswa cocok dengan pendekatan ini

Beberapa siswa mungkin merasa tidak nyaman dengan pendekatan pembelajaran yang mandiri dan mencari solusi sendiri. Mereka mungkin lebih biasa dengan pendekatan pembelajaran yang lebih terstruktur.

3. Memerlukan guru yang terlatih

Guru perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang metode PBL dan keterampilan fasilitasi kelompok. Mereka juga harus mampu memberikan bimbingan dan dorongan yang tepat kepada siswa selama proses pembelajaran.

4. Tidak semua masalah mudah ditemukan

Tidak semua masalah yang relevan dan menarik mudah ditemukan. Guru harus kreatif dan teliti dalam memilih masalah yang dapat memotivasi siswa dan melibatkan mereka dalam proses pembelajaran.

5. Membutuhkan sumber daya yang memadai

PBL membutuhkan sumber daya yang memadai seperti buku, jurnal, akses internet, dan peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk penelitian dan presentasi solusi. Hal ini bisa menjadi masalah jika sumber daya terbatas.

Perbandingan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Problem Solving

Model pembelajaran Problem Based Learning dan Problem Solving memiliki beberapa perbedaan utama sebagai berikut:

1. Fokus Pembelajaran

PBL fokus pada pemecahan masalah nyata dan keterlibatan siswa dalam mencari solusi secara mandiri. Sedangkan, problem solving fokus pada kemampuan siswa untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis informasi, dan mencari solusi.

2. Sumber Masalah

PBL menggunakan masalah nyata dari dunia nyata sebagai fokus pembelajaran. Problem solving dapat menggunakan masalah yang disediakan oleh guru atau masalah yang muncul dalam konteks pembelajaran.

3. Tingkat Keterlibatan

PBL mengharuskan siswa terlibat secara aktif dalam seluruh proses pembelajaran, mulai dari mencari informasi, merancang solusi, hingga melakukan presentasi solusi. Problem solving lebih terfokus pada menyelesaikan masalah secara logis dan analitis.

4. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran PBL adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kerjasama antar siswa. Tujuan pembelajaran problem solving adalah untuk mengembangkan kemampuan analitis, logis, dan keterampilan pemecahan masalah.

5. Hasil Pembelajaran

Pada PBL, siswa tidak hanya mencari solusi atas masalah yang diberikan, tetapi juga merespons dan merefleksikan proses pembelajaran. Problem solving lebih fokus pada hasil akhir dan solusi yang ditemukan.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa perbedaan antara PBL dan problem solving?

Perbedaan antara PBL dan problem solving ada pada fokus pembelajaran, sumber masalah, tingkat keterlibatan siswa, tujuan pembelajaran, dan hasil pembelajaran yang diharapkan.

2. Mengapa PBL penting dalam pendidikan?

PBL penting dalam pendidikan karena dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kerjasama, dan pemecahan masalah siswa.

3. Apakah setiap guru dapat menggunakan PBL?

Iya, setiap guru dapat menggunakan PBL asalkan memiliki pemahaman yang mendalam tentang metode ini dan memiliki keterampilan dalam mengelola proses pembelajaran.

4. Apakah PBL hanya cocok untuk mata pelajaran tertentu?

Tidak, PBL dapat diterapkan dalam berbagai mata pelajaran untuk mengembangkan pemahaman siswa terhadap konsep yang dipelajari dan menghubungkannya dengan kehidupan nyata.

5. Bagaimana mengukur pencapaian siswa dalam PBL?

Pencapaian siswa dalam PBL dapat diukur melalui berbagai metode evaluasi seperti penilaian proyek, penilaian rubrik, atau evaluasi peer yang melihat proses pembelajaran dan hasil yang diperoleh.

Kesimpulan

Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan metode pembelajaran yang berfokus pada pemecahan masalah nyata dan mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Implementasi PBL membutuhkan pemilihan masalah yang menarik, kelompok siswa, penelitian dan analisis informasi, perancangan solusi, presentasi, serta refleksi dan evaluasi. Model ini memiliki kelebihan seperti meningkatkan pemahaman konsep, mengembangkan berpikir kritis, kemampuan kerja dalam tim, motivasi siswa, serta menghubungkan pembelajaran dengan dunia nyata. Namun, PBL juga memiliki kekurangan seperti waktu yang lebih lama, keterbatasan siswa tertentu, dan persyaratan sumber daya yang memadai.

Dalam perbandingan dengan model pembelajaran Problem Solving, PBL memiliki perbedaan dalam fokus pembelajaran, sumber masalah, tingkat keterlibatan siswa, tujuan pembelajaran, dan hasil pembelajaran yang diharapkan. PBL juga memiliki beberapa FAQ yang menjelaskan perbedaan, pentingnya PBL dalam pendidikan, penerapan oleh guru, kesesuaian dengan mata pelajaran, dan metode evaluasi yang dapat digunakan.

Dalam kesimpulan, PBL merupakan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis, kreativitas, kerjasama, dan pemecahan masalah. Guru perlu memahami metode ini dengan baik dan mampu mengelola proses pembelajaran untuk mencapai hasil yang optimal. Dengan mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan menghadapi masalah nyata, PBL dapat mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan nyata dan lebih siap dalam menghadapi perubahan yang terjadi di dunia sekarang dan di masa depan.

Ghaziya
Guru yang tak hanya mengajar, tetapi juga menulis. Di sini, kita membangun ilmu dan merajut pemahaman melalui tulisan-tulisan yang memberikan wawasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *