RPP K13: Model Pembelajaran Talking Stick untuk Meningkatkan Interaksi di Sekolah Dasar

Posted on

Model pembelajaran Talking Stick telah menjadi tren di kalangan guru-guru SD yang ingin menciptakan suasana kelas yang interaktif dan menyenangkan. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran ini tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga belajar menumbuhkan rasa saling menghargai antar siswa.

Dalam Konteks Kurikulum 2013 (K13), RPP memiliki peran penting dalam membantu guru merencanakan pembelajaran yang efektif. Salah satu model yang dapat digunakan dalam menyusun RPP adalah model pembelajaran Talking Stick. Model pembelajaran ini telah terbukti mampu meningkatkan interaksi antar siswa di dalam kelas.

Tentu saja, model pembelajaran Talking Stick tidak hanya sebatas mengenalkan mereka dengan benda yang terlihat seperti tongkat berwarna-warni. Ide dasar di balik model pembelajaran ini adalah memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk berbicara dan mendengarkan dengan penuh perhatian.

Dalam model ini, seorang siswa akan memegang tongkat tersebut sebagai simbol bahwa dirinya adalah ‘pemegang’ berikutnya dalam sesi berbagi. Siswa yang memegang tongkat akan diberi waktu untuk berbicara tanpa gangguan dari siswa lain. Sementara itu, siswa lain dituntut untuk memberikan perhatian sepenuhnya.

Model pembelajaran Talking Stick memungkinkan setiap siswa untuk merasa dihargai dan memiliki kesempatan untuk berbicara. Siswa yang biasanya penurut atau pendiam sekalipun dapat merasa lebih nyaman untuk memberikan pendapat dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

Dalam RPP K13 dengan model pembelajaran Talking Stick, tujuan pembelajaran harus jelas dituliskan. Guru perlu memaparkan materi pelajaran dengan cara yang mengundang diskusi dan interaksi. Setiap materi harus disajikan dengan konteks yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa.

Selain itu, dalam RPP ini juga harus dituliskan teknik-teknik pembelajaran yang akan digunakan untuk memaksimalkan interaksi siswa. Misalnya, guru bisa menggunakan strategi seperti membagikan pertanyaan-pertanyaan terbuka kepada siswa, mengadakan diskusi kelompok kecil, atau mengajak siswa untuk saling bertukar pendapat.

Dalam model pembelajaran Talking Stick, penilaian harus mencakup aspek-aspek interaksi siswa. Guru harus mampu mengamati sejauh mana setiap siswa dapat berpartisipasi dan memberikan kontribusi dalam diskusi kelas. Evaluasi dalam bentuk penugasan atau tes harus didesain untuk menguji pemahaman siswa atas materi pelajaran dan kemampuan mereka dalam berkomunikasi.

Dalam era yang semakin modern ini, guru perlu menggabungkan teknologi dalam RPP K13 dengan model pembelajaran Talking Stick. Misalnya, guru dapat menggunakan media presentasi atau video pendek untuk memperkaya materi pelajaran, sehingga membuat siswa semakin tertarik dan antusias terhadap pembelajaran yang dilakukan.

Dengan RPP K13 yang menggunakan model pembelajaran Talking Stick, diharapkan proses pembelajaran di sekolah dasar dapat lebih menyenangkan dan interaktif. Siswa akan lebih berani berbicara dan berpendapat, sehingga menghasilkan komunikasi yang lebih baik antara sesama siswa dan guru.

Jadi, jika Anda seorang guru SD yang sedang mencari cara untuk meningkatkan interaksi di kelas, pertimbangkanlah untuk menggunakan RPP K13 dengan model pembelajaran Talking Stick. Ini adalah metode yang efektif dan menyenangkan untuk mengajarkan pelajaran-pelajaran yang tidak hanya menyeimbangkan antara teori dan praktek, tetapi juga antara guru dan siswa dalam suasana yang penuh keakraban.

Apa Itu RPP K13 Model Pembelajaran Talking Stick SD?

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) K13 Model Pembelajaran Talking Stick SD adalah sebuah perangkat pembelajaran yang dirancang berdasarkan Kurikulum 2013 untuk jenjang Sekolah Dasar (SD). Dalam model pembelajaran ini, para siswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran melalui interaksi dengan guru dan teman sekelas melalui penggunaan “talking stick”. Talking stick adalah sebuah alat berupa tongkat yang digunakan sebagai simbol pemberian giliran kepada siswa yang berhak berbicara dan berbagi pendapat.

Cara Melakukan RPP K13 Model Pembelajaran Talking Stick SD

Untuk melakukan RPP K13 Model Pembelajaran Talking Stick SD, terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan:

  1. Persiapan awal: Guru perlu mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan, seperti talking stick, serta memilih topik pembelajaran yang relevan.
  2. Penjelasan konsep: Guru akan memberikan penjelasan singkat mengenai konsep pembelajaran kepada siswa.
  3. Pemberian giliran: Guru memberikan talking stick kepada salah satu siswa dan siswa tersebut berhak untuk berbicara dan menyampaikan pendapatnya.
  4. Pertanyaan dan diskusi: Setelah siswa pertama selesai berbicara, guru akan memberikan pertanyaan terkait topik pembelajaran kepada siswa lainnya dan memfasilitasi diskusi kelompok.
  5. Rotasi talking stick: Setelah beberapa siswa berbagi pendapat, guru akan memutar talking stick ke siswa lainnya agar setiap siswa memiliki kesempatan berbicara dan berbagi pendapat.
  6. Penutup: Guru akan menyimpulkan pembelajaran dan mengajukan pertanyaan reflektif kepada siswa mengenai pembelajaran yang telah dilakukan.

Tips Menggunakan RPP K13 Model Pembelajaran Talking Stick SD

Agar RPP K13 Model Pembelajaran Talking Stick SD dapat dilakukan dengan efektif, terdapat beberapa tips yang perlu diperhatikan:

  • Pilih topik yang menarik dan relevan agar siswa lebih tertarik untuk berpartisipasi.
  • Buat aturan yang jelas mengenai penggunaan talking stick dan urutan giliran berbicara.
  • Berikan waktu yang cukup untuk setiap siswa dalam berbicara dan berbagi pendapat.
  • Fasilitasi diskusi kelompok dengan memberikan pertanyaan terkait topik pembelajaran.
  • Berikan umpan balik yang konstruktif dan dorong siswa untuk saling mendengarkan dan menghargai pendapat satu sama lain.

Kelebihan RPP K13 Model Pembelajaran Talking Stick SD

RPP K13 Model Pembelajaran Talking Stick SD memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

  • Mendorong partisipasi aktif: Model pembelajaran ini mendorong siswa untuk aktif berbicara dan berbagi pendapat, sehingga meningkatkan interaksi dan partisipasi mereka dalam proses pembelajaran.
  • Meningkatkan keterampilan komunikasi: Dengan berbicara di depan teman sekelas, siswa akan terlatih dalam keterampilan komunikasi dan rasa percaya diri mereka.
  • Mengembangkan pemikiran kritis: Melalui diskusi kelompok, siswa akan terbiasa dengan berbagai pendapat yang berbeda dan diajak untuk berpikir kritis dalam mengemukakan argumen mereka.
  • Mengurangi dominasi guru: Dengan menggunakan talking stick, model pembelajaran ini mengurangi dominasi guru dalam proses pembelajaran sehingga lebih mengedepankan peran siswa sebagai subjek pembelajaran.

Kekurangan RPP K13 Model Pembelajaran Talking Stick SD

Meskipun memiliki kelebihan, RPP K13 Model Pembelajaran Talking Stick SD juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan:

  • Membutuhkan waktu lebih lama: Model pembelajaran ini membutuhkan waktu yang lebih lama karena setiap siswa diberikan kesempatan untuk berbicara dan berbagi pendapat.
  • Meminimalisir keberagaman metode pembelajaran: Talking stick hanya satu dari berbagai metode pembelajaran yang efektif. Penggunaan eksklusif talking stick dapat meminimalisir variasi dan keberagaman dalam metode pembelajaran yang digunakan.
  • Persiapan dan pengaturan yang rumit: Memerlukan persiapan dan pengaturan yang cermat agar model pembelajaran ini berjalan dengan baik. Guru perlu memastikan aturan dan giliran berbicara terlaksana dengan baik.

FAQ tentang RPP K13 Model Pembelajaran Talking Stick SD

1. Apa saja kebutuhan peralatan dalam RPP K13 Model Pembelajaran Talking Stick SD?

Untuk melaksanakan RPP K13 Model Pembelajaran Talking Stick SD, Anda membutuhkan talking stick, whiteboard atau alat tulis, dan bahan pembelajaran yang relevan dengan topik yang dipilih.

2. Apakah RPP K13 Model Pembelajaran Talking Stick SD hanya cocok untuk SD?

RPP K13 Model Pembelajaran Talking Stick SD memang dirancang khusus untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), namun konsep pembelajaran yang digunakan dapat disesuaikan dengan jenjang pendidikan lainnya.

3. Apakah talking stick merupakan alat yang wajib digunakan dalam RPP K13 Model Pembelajaran Talking Stick SD?

Talking stick bukanlah alat yang wajib digunakan, namun penggunaannya dapat membantu mengatur giliran berbicara dan memberikan simbolisasi pada siswa yang berhak berbicara dalam proses pembelajaran.

4. Apakah model pembelajaran ini efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa?

Tentu, RPP K13 Model Pembelajaran Talking Stick SD dapat efektif dalam mengembangkan keterampilan sosial siswa karena memungkinkan mereka untuk berinteraksi, berbicara di depan orang lain, serta mendengarkan dan menghargai pendapat teman sekelasnya.

5. Bagaimana cara mengatasi kesulitan dalam mengatur giliran berbicara dengan menggunakan RPP K13 Model Pembelajaran Talking Stick SD?

Untuk mengatasi kesulitan dalam mengatur giliran berbicara, guru dapat menggunakan timer atau batasan waktu untuk setiap siswa dalam menyampaikan pendapat. Selain itu, peraturan yang jelas mengenai giliran berbicara juga dapat membantu mengatasi masalah ini.

Kesimpulan

Dengan menggunakan RPP K13 Model Pembelajaran Talking Stick SD, siswa dapat aktif berpartisipasi dalam pembelajaran, mengembangkan keterampilan komunikasi, dan berpikir kritis. Meskipun membutuhkan persiapan dan pengaturan yang cermat, model pembelajaran ini dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Jadi, jangan ragu untuk mencoba RPP K13 Model Pembelajaran Talking Stick SD dalam praktik pembelajaran Anda.

Ayo mulai terapkan RPP K13 Model Pembelajaran Talking Stick SD dan rasakan perbedaannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan partisipasi siswa!

Duhaamis
Guru dengan hasrat menulis. Di sini, saya merangkai ilmu dan pemikiran dalam kata-kata yang bermakna. Mari bersama-sama memahami dunia melalui tulisan-tulisan ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *