Contents
- 1 Apa Itu RPP Model Pembelajaran Jigsaw Kurikulum 2013?
- 2 FAQ (Frequently Asked Questions)
- 2.1 1. Apa perbedaan antara RPP Model Pembelajaran Jigsaw dan model pembelajaran lainnya?
- 2.2 2. Bagaimana cara mengevaluasi pembelajaran menggunakan RPP Model Pembelajaran Jigsaw?
- 2.3 3. Bisakah RPP Model Pembelajaran Jigsaw digunakan untuk semua mata pelajaran?
- 2.4 4. Bagaimana jika ada siswa yang tidak aktif atau tidak berpartisipasi dalam kelompok?
- 2.5 5. Apakah ada alternatif lain yang dapat digunakan selain RPP Model Pembelajaran Jigsaw?
- 3 Kesimpulan
Menjadi seorang guru bukanlah pekerjaan yang mudah. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah salah satu tugas yang menjadi tanggung jawab seorang pendidik. Di tengah derasnya arus informasi dan perkembangan teknologi, tentu penting bagi guru untuk mengadaptasi model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Salah satu model yang tidak hanya menarik, tetapi juga efektif untuk diterapkan adalah model pembelajaran jigsaw dalam kurikulum 2013.
Tiada yang abadi dalam dunia pendidikan, termasuk dalam kurikulum. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan Kurikulum 2013 sebagai upaya untuk memperbaiki kurikulum sebelumnya. Salah satu perubahan signifikan dalam kurikulum ini adalah penerapan model pembelajaran koperatif, di mana siswa diajak untuk bekerja sama dan saling membantu dalam proses belajar mengajar.
Dalam model pembelajaran koperatif, model jigsaw hadir sebagai salah satu alternatif yang menarik minat banyak guru. Jigsaw bukanlah teka-teki atau permainan puzzle seperti yang sering kita temui di taman bermain. Jigsaw merupakan singkatan dari “Join Independence Group of Students Working Together”.
Dalam model jigsaw, kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, dengan masing-masing anggota kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari bagian dari materi pelajaran yang sama. Setelah itu, anggota kelompok yang memiliki pembelajaran yang sama berkumpul dan berdiskusi untuk saling bertukar informasi. Dalam diskusi ini, setiap anggota kelompok berperan sebagai ahli dalam bidang yang telah mereka pelajari. Mereka bertugas untuk memastikan bahwa setiap anggota kelompok mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang materi pelajaran tersebut.
Keseruan model jigsaw adalah bahwa siswa akan merasa seperti detektif kecil yang sedang memecahkan suatu misteri. Mereka berusaha mempelajari sesuatu dengan penuh semangat agar dapat memberikan kontribusi yang berharga dalam diskusi kelompok. Dalam hal ini, peran guru bukanlah sebagai sumber utama informasi, tetapi sebagai fasilitator yang membantu siswa untuk belajar dari satu sama lain.
Tentunya, model pembelajaran jigsaw ini memiliki beberapa keuntungan. Pertama, model ini mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Mereka belajar dengan cara berdiskusi, saling bekerja sama, dan berbagi informasi dengan teman sekelas. Kedua, model ini membangun rasa saling percaya dan saling bergantung satu sama lain dalam kelompok. Hal ini dapat mempererat hubungan antar siswa dan meningkatkan kemampuan mereka dalam bekerja dalam tim. Ketiga, model jigsaw membantu siswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi pelajaran, karena mereka tidak hanya belajar dari perspektif guru, tetapi juga perspektif teman sekelas yang lain.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi telah memberikan dampak yang signifikan pada dunia pendidikan. Namun, terkadang kita perlu mengingatkan diri kita sendiri bahwa pendidikan sejatinya adalah tentang hubungan antara guru dan siswa serta interaksi antar siswa di dalam kelas. Model pembelajaran jigsaw dalam kurikulum 2013 adalah salah satu cara untuk menciptakan suasana belajar yang kolaboratif, menyenangkan, dan efektif. Jadi, jangan ragu untuk mencoba model ini di kelas Anda!
Apa Itu RPP Model Pembelajaran Jigsaw Kurikulum 2013?
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Model Pembelajaran Jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran yang diterapkan dalam Kurikulum 2013. Model pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dan interaksi antar siswa, serta mendorong pemahaman yang lebih mendalam tentang materi pembelajaran. Dalam model ini, siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan setiap anggota kelompok bertanggung jawab terhadap bagian-bagian tertentu dalam pembelajaran. Setelah mempelajari materi tersebut, siswa kemudian akan kembali ke kelompok asalnya dan saling berbagi informasi.
Cara Mengimplementasikan RPP Model Pembelajaran Jigsaw Kurikulum 2013:
Mengimplementasikan RPP Model Pembelajaran Jigsaw dalam Kurikulum 2013 memerlukan beberapa langkah dan proses yang diperhatikan. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengimplementasikan RPP Model Pembelajaran Jigsaw:
- 1. Membagi Siswa ke dalam Kelompok-Kelompok Kecil
- 2. Menentukan Materi Pembelajaran dan Bagian-Bagian yang Dibahas
- 3. Memberikan Materi Pembelajaran Kepada Setiap Anggota Kelompok
- 4. Diskusi dalam Kelompok Ahli
- 5. Berbagi Informasi dalam Kelompok Gabungan
- 6. Evaluasi dan Refleksi Pembelajaran
Pertama, bagi siswa ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 4-6 orang. Pastikan setiap kelompok memiliki keberagaman dan keberimbangan siswa berdasarkan kemampuan, kecerdasan, atau karakteristik lainnya.
Tentukan materi pembelajaran yang akan dijelaskan oleh siswa. Bagilah materi tersebut menjadi beberapa bagian yang sesuai dengan jumlah anggota dalam kelompok.
Setiap anggota kelompok akan mendapatkan bagian tertentu dari materi pembelajaran yang harus mereka pelajari sendiri. Bisa dalam bentuk teks, video, atau materi lain yang relevan.
Setelah mempelajari materi masing-masing, siswa akan kembali ke kelompok asalnya dengan anggota yang memiliki bagian materi yang sama. Mereka akan membentuk kelompok ahli, dimana setiap anggota akan mempresentasikan bagian materinya kepada anggota kelompok yang lain.
Setelah setiap anggota kelompok ahli mempresentasikan bagian materinya, siswa akan kembali ke kelompok gabungan. Di sini, setiap anggota kelompok akan berbagi informasi dan saling mengklarifikasi pemahaman tentang materi tersebut.
Setelah proses berbagi informasi selesai, guru akan melakukan evaluasi terhadap pemahaman siswa. Selain itu, guru juga akan memberikan waktu bagi siswa untuk merenungkan tentang pembelajaran yang telah dilakukan dan proses kerja sama dalam kelompok.
Tips Mengimplementasikan RPP Model Pembelajaran Jigsaw Kurikulum 2013:
Agar implementasi RPP Model Pembelajaran Jigsaw dalam Kurikulum 2013 berjalan dengan baik, berikut adalah beberapa tips yang dapat diperhatikan:
- 1. Pilihlah materi pembelajaran yang cocok dan dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang sesuai dengan jumlah anggota kelompok.
- 2. Berikan panduan yang jelas kepada setiap anggota kelompok mengenai tanggung jawab dan tugas yang harus mereka kerjakan.
- 3. Berikan kesempatan kepada setiap anggota kelompok untuk mengajukan pertanyaan atau klarifikasi mengenai materi yang mereka pelajari.
- 4. Dorong siswa untuk saling membantu dan bekerjasama dalam memecahkan masalah atau kesulitan yang muncul.
- 5. Berikan umpan balik positif kepada siswa setelah proses berbagi informasi dan diskusi dalam kelompok selesai.
Kelebihan RPP Model Pembelajaran Jigsaw Kurikulum 2013:
Implementasi RPP Model Pembelajaran Jigsaw dalam Kurikulum 2013 memiliki beberapa kelebihan yang dapat dirasakan baik oleh guru maupun siswa. Berikut adalah beberapa kelebihan dari model pembelajaran ini:
- 1. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
- 2. Membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan kerjasama.
- 3. Memperluas dan memperdalam pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
- 4. Mendorong pemecahan masalah dan pemikiran kritis siswa.
- 5. Mendorong pemberdayaan siswa dalam pembelajaran.
Kekurangan RPP Model Pembelajaran Jigsaw Kurikulum 2013:
Selain memiliki kelebihan, RPP Model Pembelajaran Jigsaw dalam Kurikulum 2013 juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa kekurangan dari model pembelajaran ini:
- 1. Memerlukan waktu dan persiapan yang lebih intensif bagi guru.
- 2. Tidak semua siswa bisa belajar dengan model ini, terutama bagi siswa yang kurang aktif atau memiliki kesulitan belajar secara mandiri.
- 3. Memerlukan keterampilan dan kemampuan guru dalam mengelola kelompok dan memfasilitasi diskusi.
- 4. Ada kemungkinan kesenjangan pemahaman antar siswa yang dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran.
- 5. Mungkin sulit untuk menerapkan model ini dalam pembelajaran yang membutuhkan praktik atau eksperimen langsung.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apa perbedaan antara RPP Model Pembelajaran Jigsaw dan model pembelajaran lainnya?
RPP Model Pembelajaran Jigsaw memiliki perbedaan dengan model pembelajaran lainnya dalam hal penekanan pada kerjasama dan interaksi siswa. Dalam model ini, siswa harus bekerja sama dalam mempelajari dan memahami materi pembelajaran. Sedangkan, model pembelajaran lainnya mungkin lebih menekankan pada instruksi guru secara langsung atau kerja individu siswa.
2. Bagaimana cara mengevaluasi pembelajaran menggunakan RPP Model Pembelajaran Jigsaw?
Untuk mengevaluasi pembelajaran menggunakan RPP Model Pembelajaran Jigsaw, guru dapat menggunakan berbagai metode evaluasi seperti tes individu, observasi diskusi kelompok, atau penugasan kelompok. Selain itu, feedback dari siswa dan refleksi diri juga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki proses pembelajaran di masa depan.
3. Bisakah RPP Model Pembelajaran Jigsaw digunakan untuk semua mata pelajaran?
Idealnya, RPP Model Pembelajaran Jigsaw dapat diterapkan dalam semua mata pelajaran. Namun, efektivitas model ini dapat berbeda-beda tergantung pada tujuan pembelajaran dan konteks pembelajaran yang spesifik.
4. Bagaimana jika ada siswa yang tidak aktif atau tidak berpartisipasi dalam kelompok?
Sebagai guru, penting untuk memberikan perhatian dan dukungan tambahan kepada siswa yang tidak aktif atau tidak berpartisipasi dalam kelompok. Mungkin ada alasan tertentu mengapa siswa tersebut tidak aktif, seperti kurangnya kepercayaan diri atau kesulitan dalam memahami tugas yang diberikan. Dengan memberikan dukungan tambahan, guru dapat membantu siswa untuk terlibat lebih aktif dalam pembelajaran.
5. Apakah ada alternatif lain yang dapat digunakan selain RPP Model Pembelajaran Jigsaw?
Tentu, ada banyak model pembelajaran yang dapat digunakan selain RPP Model Pembelajaran Jigsaw. Beberapa alternatif yang populer antara lain model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran discovery, dan model pembelajaran problem-based learning. Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan tergantung pada tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa.
Kesimpulan
Dalam implementasi Kurikulum 2013, RPP Model Pembelajaran Jigsaw menjadi salah satu alternatif yang menarik untuk meningkatkan kerjasama dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Dengan membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil dan memberikan tanggung jawab kepada setiap anggota kelompok, siswa akan dapat mengembangkan keterampilan sosial, kerjasama, dan pemecahan masalah. Meskipun memiliki kekurangan dan persiapan yang intensif, model pembelajaran ini memberikan banyak kelebihan dalam mendorong pembelajaran yang aktif dan partisipatif. Oleh karena itu, sebagai guru, penting untuk mengenal dan memahami RPP Model Pembelajaran Jigsaw serta tips-tips yang dapat meningkatkan efektivitas implementasinya.
Sekarang, tindak lanjuti artikel ini dengan menerapkan RPP Model Pembelajaran Jigsaw dalam pembelajaran Anda. Lihatlah bagaimana siswa berkolaborasi, berdiskusi, dan saling berbagi informasi serta pemahaman mereka. Jangan lupa untuk senantiasa mendukung siswa dalam proses pembelajaran dan memberikan kesempatan untuk refleksi. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda dan siswa-siswa Anda dalam menghadirkan pembelajaran yang lebih interaktif dan bermakna.