Contents
- 1 Apa itu PPM?
- 2 Rumus Menghitung PPM
- 3 Contoh Penerapan Rumus PPM Biarkan kita menerapkan rumus ini dalam sebuah contoh nyata. Misalnya kamu ingin mengukur konsentrasi oksigen dalam air. Kamu mengambil sampel air dan memperoleh bahwa terdapat 500 partikel oksigen dalam 1000 partikel air. Sekarang, kita plug-in angka-angkanya ke rumus PPM: PPM = (500 / 1000) x 1.000.000 PPM = 0,5 x 1.000.000 PPM = 500.000 Dengan demikian, kamu dapat menyimpulkan bahwa konsentrasi oksigen dalam air kamu adalah 500.000 ppm. Sungguh menakjubkan, bukan? Kesimpulan
- 4 Apa Itu Rumus Menghitung PPM?
- 5 Cara Menghitung PPM dengan Rumus
- 6 FAQ
- 7 Kesimpulan
Apa kabar, para penasaran dengan segala yang berhubungan dengan pengukuran dan konsentrasi? Mari kita bahas tentang rumus menghitung ppm, yang pastinya akan membuatmu menganggap matematika sebagai teman yang menyenangkan. Jadi, siap-siap mempelajari rumus yang bikin Bayu (angin, bukan teman kita) berteriak hore!
Apa itu PPM?
Sebelum kita melangkah lebih jauh, ada baiknya kita pahami dulu apa itu PPM. Singkatan PPM ini merupakan kepanjangan dari Parts Per Million, yang dalam bahasa Indonesia berarti Bagian Per Juta. Biasanya rumus ini digunakan dalam kimia, biologi, dan bidang ilmu lainnya untuk mengukur konsentrasi suatu zat terlarut dalam larutan atau gas.
Rumus Menghitung PPM
Sekarang, saatnya kita beralih ke rumusnya. Jangan takut, rumus ini gak se-“mengerikan” yang kamu kira! Rumus PPM sangat sederhana, yakni:
PPM = (Jumlah partikel yang diukur / Jumlah total partikel) x 1.000.000
Nah, mari kita bedah satu per satu. Anggap saja kamu sedang mengukur konsentrasi partikel x dalam suatu cairan. Pertama, kamu perlu tahu berapa jumlah partikel x yang berhasil kamu ukur. Kedua, kamu juga perlu menghitung total jumlah partikel dalam cairan tersebut. Setelah itu, bagi jumlah partikel yang kamu ukur dengan total partikel, lalu hasilnya dikalikan dengan 1.000.000. Voila, kamu telah berhasil mendapatkan nilai PPM!