Contents
Bismillah…
Surat Al Baqarah merupakan salah satu surat yang dimuat dalam Kitab Suci Islam, Al-Qur’an. Dalam surat yang mengandung 286 ayat ini, terdapat serangkaian pesan kehidupan yang diungkapkan secara indah dan berkesan. Salah satu bagian yang menjadikan hati tenang dan jiwa tertenteram adalah ayat 111-120. Mari kita telusuri keajaiban pesan santun yang tersembunyi di dalamnya.
Ayat 111 Allah berfirman, “Dan mereka berkata, ‘Tidak akan masuk surga kecuali orang-orang Yahudi atau Nashrani.’ Demikianlah angan-angan mereka. Katakanlah (Muhammad), ‘Berikanlah bukti jika kamu adalah benar’.”
Oh, betapa menariknya sekali ayat ini! Allah menegaskan bahwa surga bukanlah hak eksklusif bagi suatu kelompok tertentu. Jangan sekali-kali kita mengklaim bahwa hanya orang Yahudi atau Nashrani yang berhak masuk surga. Di sini Allah mengajarkan kita untuk tidak berprasangka buruk dan membiarkan niat buruk orang lain meruntuhkan kewibawaan agama kita.
Ayat 112 melanjutkan, “Sebenarnya, barangsiapa yang berserah diri kepada Allah dan mengerjakan kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Rabb-nya; mereka tidak takut dan tidak (pula) bersedih hati.”
AH, betapa indahnya pesan ini! Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang tidak memandang suku, agama, atau ras. Yang Ia harapkan dari kita adalah menjunjung tinggi kebajikan dan berserah diri sepenuh hati kepada-Nya. Dalam keikhlasan inilah kita akan menemukan ketenangan dan kebahagiaan sejati, yang tidak akan tergantikan oleh rasa takut atau keputusasaan.
Ayat 113 menyampaikan, “Orang-orang Yahudi berkata, ‘Orang Nasrani tidak berpegang pada dasar agama yang benar’, demikian pula orang Nasrani berkata tentang orang Yahudi. Dan keduanya membaca Kitab (Taurat dan Injil), begitu (pula apa Yang diterima oleh Nabi). Maka sesungguhnya orang yang tidak berilmu akan mengatakan mitos semata.”
Ini adalah pelajaran penting bagi kita semua. Allah menegaskan bahwa saling menghina dan merendahkan keyakinan agama orang lain adalah tindakan yang tidak bijaksana. Mari kita jaga keharmonisan antar umat beragama dengan saling menghormati satu sama lain. Kita belajar dari surat ini bahwa kebencian dan prasangka hanya akan memupuk mitos tanpa dasar, yang jauh dari kebenaran.
Semuanya semakin menarik pada ayat 115, “Dan bagi Allah kerajaan langit dan bumi, dan apa yang ada di antara keduanya. Dan kepunyaan-Nyalah akhirat. Maka kembalilah kepada Allah dengan penuh rasa takut dan harapan. Dan berjihadlah dengan harta dan jiwa mu di jalan Allah. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Subhanallah! Ayat ini memperkuat keyakinan kita bahwa segalanya adalah milik Allah yang Maha Kuasa. Kepada-Nya-lah kita akan kembali, dan di akhirat-lah kita akan memetik pahala atas amal perbuatan kita. Dalam menghadapi cobaan hidup, kita diingatkan untuk selalu berjuang dengan sepenuh hati, baik secara material maupun spiritual. Melakukan kebaikan adalah langkah nyata menuju kebahagiaan sejati.
Pesan yang diungkapkan pada ayat 116, “Orang-orang yang tidak beriman tidaklah diperkenankan terhadap mereka penuh keuntungan harta pusaka mereka dan tidak (pula menerima) sebaliknya mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”
Ingatlah, hidup ini bukanlah semata-mata tentang harta dan kekayaan. Bagi mereka yang tidak mempercayai keberadaan Allah dan mengabaikan pesan-Nya, mereka akan kehilangan keuntungan besar di akhirat. Neraka adalah tempat kekal bagi mereka yang meyakini dunia ini hanya sebatas hidup dan mati. Semua ini merupakan prediksi yang mengingatkan kita untuk tidak mempertaruhkan akhirat dengan hanya mengejar kelucuan dunia semata.
Ayat 119 memuat kata-kata yang memicu keinsyafan diri, “Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran, sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. Dan kamu tidak akan diminta (pertanggungjawaban) tentang penghuni-penghuni neraka.”
Tak dapat dipungkiri, Rasulullah Muhammad adalah utusan Allah yang membawa kabar gembira dan peringatan tentang kehidupan yang akan datang. Ayat ini mengajak kita untuk memperhatikan pesan-pesannya dan mentaati petunjuk-Nya. Kita diingatkan bahwa kita akan dimintai pertanggungjawaban atas amal perbuatan kita sendiri. Begitu pentingnya penghargaan terhadap pesan dan kebenaran yang telah disampaikan oleh Nabi kita.
Akhirnya, pada ayat 120, Allah berfirman, “Dan kamu tidak akan menerima kasih-Nya sehingga kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa yang kamu nafkahkan itu, Allah mengetahui.”
Inilah yang disebut sebagai ‘clean as you go’, tidak ada rasa rugi untuk melakukan sedekah. Ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya berbagi dengan mereka yang kurang beruntung. Hidup adalah tentang memberi, dan hanya dengan memberikan apa yang kita cintai, kita akan merasakan kasih sayang Allah yang tak terhingga. Allah Maha Mengetahui dan menghargai setiap sedekah yang kita berikan.
Demikianlah pesan-pesan mulia dari surat Al Baqarah ayat 111-120. Melalui gaya penulisan santai ini, semoga kita dapat memahami dan merasakan keindahan pesan langit ini dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita menjauhi perselisihan dan bersama-sama mengangkat nilai-nilai kebaikan serta saling menghormati. Dirikanlah hidup kita dengan prinsip-prinsip Al-Qur’an dan ikuti jejak Rasulullah. Inilah jalan menuju kehidupan yang penuh berkah dan kedamaian.
Wallahu a’lam bishawab.
Apa Itu Surat Al-Baqarah Ayat 111-120?
Surat Al-Baqarah adalah surat kedua dalam Al-Quran, yang terdiri dari 286 ayat. Surat ini diturunkan di Madinah dan merupakan salah satu surat terpanjang dalam Al-Quran. Ayat 111-120 dari Surat Al-Baqarah mengandung beberapa hukum dan perintah Allah SWT yang ditujukan kepada umat Islam.
Ayat 111
Di dalam ayat 111, Allah SWT memberikan teguran kepada Bani Israil (keturunan Nabi Ya’qub AS) karena mereka meminta tanda-tanda khas dari Allah SWT. Allah SWT mengingatkan mereka bahwa tanda-tanda itu telah diberikan kepada mereka sebelumnya, tetapi mereka berpaling dan tidak menghargainya. Ayat ini juga mengajarkan bahwa tanda-tanda kekuasaan Allah SWT telah diberikan kepada umat manusia melalui Al-Quran.
Ayat 112
Pada ayat 112, Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang yang menyandarkan kebahagiaan atau keselamatan mereka kepada agama, yaitu Islam, akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Mereka tidak perlu takut atau bersedih karena mereka selalu berserah diri kepada Allah SWT dan meyakini janji-Nya. Ayat ini memberikan dorongan agar umat Islam tidak tergoyahkan oleh fitnah dan tidak takut pada segala ancaman.
Ayat 113
Ayat 113 berbicara tentang orang-orang Yahudi dan Nasrani yang mengklaim bahwa merekalah satu-satunya yang mendapatkan hidayah atau jalan yang benar. Allah SWT menegaskan bahwa sebenarnya semua orang- baik dari Bani Israil, Nasrani, maupun Muslimin akan diuji pada hari kiamat, dan hanya orang-orang yang sesuai dengan petunjuk Allah SWT yang akan diberikan balasan yang pantas.
Ayat 114
Di dalam ayat ini, Allah SWT menegaskan bahwa setiap orang akan memperoleh balasan yang sesuai dengan perbuatannya. Orang yang membuat kerusakan di muka bumi dan berusaha merusak agama akan memperoleh siksaan yang pedih. Ayat ini memberikan peringatan bagi orang-orang yang melanggar perintah Allah SWT dan melakukan perbuatan jahat.
Ayat 115
Ayat 115 mengingatkan bahwa setiap agama memiliki pengikutnya sendiri. Oleh karena itu, Allah SWT menegaskan bahwa umat Islam harus berpegang teguh pada agama mereka dan tidak berpaling kepada agama-agama lain yang menyimpang dari ajaran Allah SWT. Ayat ini mengajarkan tentang pentingnya mempertahankan keyakinan dan melindungi agama dari pengaruh negatif.
Ayat 116
Pada ayat ini, Allah SWT menyatakan bahwa hanya Dia-lah Tuhan yang sejati dan tidak ada yang layak disembah selain Dia. Menyembah selain Allah SWT adalah perbuatan yang salah dan menyimpang dari ajaran Islam. Ayat ini mengajarkan tentang pentingnya mengesakan Allah SWT dan menghindari penyembahan berhala atau dewa-dewa palsu.
Ayat 117
Di dalam ayat 117, Allah SWT mengingatkan umat Islam tentang pengikut-pengikut setan yang selalu mengajak kepada kejahatan dan kesesatan. Umat Islam diperintahkan untuk menjauhi setan dan segala tipu daya serta godaannya. Ayat ini memberikan peringatan agar umat Islam selalu berhati-hati dan berpegang pada ajaran-ajaran Islam yang benar.
Ayat 118
Ayat 118 berbicara tentang orang-orang Yahudi yang sering menyebarkan dusta dan melakukan manipulasi terhadap kitab-kitab suci mereka. Allah SWT menegaskan bahwa orang-orang seperti itu tidak akan mendapatkan keridhaan-Nya dan akan memperoleh siksaan di dunia dan akhirat. Ayat ini mengajarkan tentang pentingnya jujur dan tidak menyimpang dari petunjuk Allah SWT.
Ayat 119
Pada ayat ini, Allah SWT menyatakan bahwa umat Islam harus melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Allah SWT juga memerintahkan umat Islam untuk berpegang teguh pada Kitab Suci-Nya dan menjaga serta menghormatinya. Ayat ini mengajarkan tentang pentingnya mentaati ajaran Islam dan menjalankan perintah-perintah Allah SWT dengan baik.
Ayat 120
Di dalam ayat ini, Allah SWT mengingatkan umat Islam agar tidak mewarisi kebiasaan-kebiasaan buruk yang dilakukan oleh umat terdahulu yang telah mendapatkan keridhaan Allah SWT. Umat Islam diperintahkan untuk menjaga kebersihan hati dan menjauhi tindakan yang mencemarkan jiwa dan iman. Ayat ini memberikan pengajaran agar umat Islam selalu memperbaiki diri dan tidak terjebak dalam kesesatan yang dilakukan oleh umat sebelumnya.
FAQ:
1. Apa yang dimaksud dengan Bani Israil?
Bani Israil adalah keturunan Nabi Ya’qub AS atau seperti yang dikenal dalam Alkitab sebagai suku Israel atau bangsa Israel. Mereka adalah keturunan dari dua belas putra Nabi Ya’qub AS yang dijanjikan oleh Allah SWT sebagai hamba-hamba-Nya yang dipilih.
2. Apa saja hukum dan perintah Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 111-120?
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 111-120, Allah SWT memberikan teguran, peringatan, dan perintah kepada umat Islam. Beberapa hukum dan perintah yang terkandung di antaranya adalah berpegang teguh pada agama Islam, menjauhi setan, menjaga keaslian kitab suci, menghindari perbuatan jahat, mengesakan Allah, dan tidak mewarisi kebiasaan buruk dari umat terdahulu.
3. Apa yang dimaksud dengan tipu daya dan godaan setan?
Tipu daya dan godaan setan mengacu pada upaya setan untuk menggoda manusia dan membawanya kepada kesesatan. Setan menggunakan berbagai cara seperti pikiran buruk, godaan materi, kelicikan, dan pengaruh negatif lainnya untuk menghalangi manusia dari jalan yang benar. Umat Islam diperintahkan untuk selalu waspada dan menjauhi setan serta segala godaannya.
Kesimpulan
Surat Al-Baqarah ayat 111-120 memberikan pelajaran dan peringatan yang penting bagi umat Islam. Allah SWT mengingatkan tentang pentingnya berpegang teguh pada ajaran Islam, menjauhi setan dan godaannya, serta menjaga keaslian kitab suci. Umat Islam juga diajarkan tentang pentingnya mengesakan Allah dan menjalankan perintah-Nya dengan baik. Dengan memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran ini, umat Islam dapat hidup sesuai dengan kehendak Allah SWT dan dihindarkan dari kesesatan.
Oleh karena itu, sebagai umat Muslim, penting bagi kita untuk memperdalam pemahaman tentang Surat Al-Baqarah ayat 111-120 dan mengaplikasikan pelajaran yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengamalkannya, kita dapat tumbuh dan berkembang sebagai individu yang lebih baik, serta berkontribusi dalam membangun masyarakat yang penuh dengan kebaikan dan keberkahan.
Ayo, mari kita tingkatkan pemahaman kita tentang ajaran Islam dan berkomitmen untuk menjalankan perintah-perintah Allah SWT. Dengan demikian, kita dapat memperoleh kebahagiaan, keselamatan, dan pahala dari Allah SWT. Jangan lupa untuk selalu berpegang teguh pada ajaran-ajaran Al-Quran dan menjadikannya sebagai pedoman hidup kita.