Ayat 83 dari surat Al-Baqarah memaparkan sebuah bagi-bagi warisan yang sering dipertanyakan dalam tubuh umat Islam. Tetapi tahukah kamu bahwa ayat tersebut juga mengajarkan pentingnya penggunaan tajwid dalam membaca Al-Quran?
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali membagi-bagikan warisan kepada orang-orang tercinta untuk memastikan bahwa mereka tidak terlupakan. Namun, dalam warisan yang diuraikan dalam ayat ini, Allah memberikan penekanan khusus pada penggunaan tajwid dalam membaca Al-Quran.
Bagi sebagian orang, tajwid mungkin terdengar seperti istilah kuno dan rumit. Namun, sebenarnya tajwid adalah teknik membaca Al-Quran yang memiliki keindahan tersendiri. Dengan mengaplikasikan tajwid, kita dapat memperkaya makna bacaan Al-Quran serta memancarkan kekhusukan tersendiri dalam melafalkan ayat-ayat suci.
Tajwid berasal dari kata “joud” yang artinya keindahan. Sebagai ilmu yang mempelajari teknik membaca Al-Quran dengan benar, tajwid memberikan pemahaman tentang cara melafalkan tiap huruf, kata-kata, dan ayat dengan tepat sesuai dengan aturannya. Dengan begitu, bacaan Al-Quran akan lebih betul dan lebih mendalam sesuai dengan yang dikehendaki oleh Allah.
Dalam ayat 83 surat Al-Baqarah, Allah menyampaikan keinginannya agar umat Islam “Aqimussalata wa atuzzakata” yang artinya hendaklah mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Dalam kata “Aqimussalata” saja, terdapat beberapa aturan tajwid yang perlu diperhatikan agar makna yang terkandung dalam ayat tersebut bisa disampaikan secara optimal.
Dikarenakan adanya teknik tajwid, kita dipandu untuk melafalkan kata dengan benar. Salah satu contohnya adalah mengenai hukum lam ta’rif (hukum membaca “a” dan “i” pada huruf lam) dalam membaca “Aqimussalata”. Dengan menerapkan tajwid, kita diingatkan untuk membaca “A” (lam ta’rif) yang benar, bukan “I” yang seringkali keliru terucap.
Itulah mengapa tajwid memiliki peran penting dalam menjaga keaslian makna Al-Quran tanpa terdistorsi saat dibaca. Melalui pengaplikasian tajwid yang tepat, umat Islam dapat menyampaikan pesan-pesan Allah secara lebih baik dan mendalam. Bukan hanya sekadar membaca, tetapi juga menjadikan bacaan kita sebagai doa dan perwujudan rasa syukur kepada Sang Pencipta.
Dalam menjalankan ibadah membaca Al-Quran, tajwid adalah ilmu yang tidak boleh diabaikan. Jadi, mari kita belajar dan mengaplikasikan tajwid dengan baik agar setiap bacaan kita menjadi lebih berkesan, penuh makna, dan mendekatkan diri kita kepada Allah.
Apa Itu Tajwid Al Baqarah Ayat 83?
Tajwid al Baqarah ayat 83 adalah ilmu yang mempelajari tata cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Ayat 83 dari Surah Al-Baqarah merupakan salah satu ayat yang memiliki hukum-hukum tajwid yang perlu diperhatikan dalam pembacaannya.
Cara Tajwid Al Baqarah Ayat 83
Dalam membaca ayat 83 dari Surah Al Baqarah, terdapat beberapa aturan tajwid yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Nun Sukun dan Tanwin Bertemu Ba
Jika ada nun sukun atau tanwin bertemu huruf Ba (ب) pada kata yang sama, maka nun sukun atau tanwin akan berubah menjadi nun mati (نْ). Contohnya dalam kata “min suguli” dalam ayat 83 Surah Al Baqarah, nun sukun pada kata “min” akan berubah menjadi nun mati.
2. Ikhfa Haqiqi
Jika huruf “ba” diikuti oleh huruf yang memiliki sifat ikhfa seperti “ya” atau “wow” dengan tasydid, maka bacaan “ba” akan dimatikan dan diikuti dengan bunyi huruf ikhfa. Contohnya dalam kata “min suguli” dalam ayat 83 Surah Al Baqarah, huruf “ba” akan dimatikan dan diikuti oleh bunyi huruf ikhfa “sa”.
3. Iqlab
Jika huruf “ba” diikuti oleh huruf “meem” dengan harakat fathah, maka bacaan “ba” akan berubah menjadi bunyi huruf “mim”. Contohnya dalam kata “min suguli” dalam ayat 83 Surah Al Baqarah, huruf “ba” akan berubah menjadi bunyi huruf “mim”.
4. Idgham Bighunnah
Jika huruf “ba” diikuti oleh huruf “ya” atau “wow” dengan harakat sukun atau tanwin, maka bacaan “ba” akan digabungkan dengan huruf berikutnya. Contohnya dalam kata “min suguli” dalam ayat 83 Surah Al Baqarah, huruf “ba” akan digabungkan dengan huruf “ya” menjadi bacaan “bya”.
FAQ
Apa Saja Contoh Surah Al Baqarah Ayat 83?
Contoh surah Al Baqarah ayat 83 adalah Surah An-Nasr ayat 3, Surah Al-Araf ayat 59, dan Surah Al Qamar ayat 54.
Apa Bedanya Tajwid dengan Makhraj?
Tajwid adalah ilmu yang mempelajari tata cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, sedangkan makhraj adalah tempat keluarnya suara huruf-huruf dalam pelafalan Al-Qur’an. Tajwid menekankan pada pengucapan dan pengaturan suara, sedangkan makhraj berkaitan dengan posisi dan aliran suara dalam melafalkan huruf.
Berapa Jumlah Hukum Tajwid dalam Pembacaan Al-Qur’an?
Terdapat 10 hukum tajwid dalam pembacaan Al-Qur’an, yaitu hukum nun mati/tanwin, idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, ikhfa syafawi, iqlab, i’rab, idzhar, ikhfa, qalqalah, dan mad.
Kesimpulan
Dalam membaca ayat 83 dari Surah Al Baqarah, tajwid memiliki peranan penting dalam memastikan pembacaan Al-Qur’an yang baik dan benar. Dengan memperhatikan aturan-aturan tajwid seperti nun sukun dan tanwin bertemu huruf Ba, ikhfa haqiqi, iqlab, dan idgham bighunnah, kita dapat membaca ayat tersebut dengan lancar dan benar. Selalu ingat untuk belajar dan berlatih tajwid secara rutin agar dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Mari galakkan kegiatan membaca Al-Qur’an dan mempraktikkan tajwid untuk meningkatkan keimanan dan kualitas membaca kita.