Contents
Rencana anggaran biaya (RAB) adalah dokumen finansial yang berisi tentang rencana pengeluaran juga pemasukan yang sering terjadi dan akan terjadi di dalam bisnis, mulai dari perusahaan berskala kecil hingga besar. RAB bisa dibuat dalam jangka waktu yang berbeda-beda. Perusahaan besar biasanya membuat RAB dalam jangan setahun, sedangkan perusahaan dalam skala kecil dan baru biasanya membuat RAB untuk sebulan atau dua bulan kedepan dikarenakan pemasukan dan pengeluaran yang belum stabil. Untuk mengetahui RAB lebih jelas lagi, ada baiknya kamu mengetahui apa saja komponen, tujuan dan keuntungan membuat RAB. Berikut ini adalah penjelasan masing-masingnya.
Komponen
Dalam membuat RAB, kamu tentunya harus mengetahui apa saja pemasukan yang akan kamu terima dan pengeluaran apa saja yang akan dibutuhkan. Pemasukan perusahaan bisa berasal dari modal perusahaan, hasil penjualan, pendapatan investasi, dan pinjaman. Sedangkan pengeluaran bisa kamu kategorikan ke dalam 3 kategori, yaitu fixed costs, variable costs dan semi-variable costs, serta one-time spends.
Fixed costs, yaitu pengeluaran yang mempunyai harga sama setiap bulannya, seperti harga sewa, biaya internet, dan asuransi. Variable costs, yaitu pengeluaran yang bisa berubah harganya sewaktu-waktu, seperti bahan baku, inventaris, dan transportasi. Sedangkan, semi-variable costs, yaitu pengeluaran yang bersifat tetap (fixed costs) namun bisa berubah menjadi variable karena dipengaruhi oleh volume dari bisnis tersebut, seperti gaji, telekomunikasi, dan periklanan. Kemudian, one-time spends, yaitu peralatan yang dibutuhkan kantor dan sifatnya hanya dibeli satu kali, seperti komputer, furnitur, dan software.
Tujuan
Membuat RAB mempunyai 4 tujuan utama untuk perusahaan baru, penjelasannya sebagai berikut. Pertama, perusahaan baru membutuhkan rancangan bisnis. Di setiap rancangan bisnis (business plan) pasti terdapat RAB. Kamu perlu tahu hal-hal apa saja yang akan perlukan untuk bisnis baru ini. Kamu bisa melakukannya dengan membuat daftar dan mengkategorikannya ke dalam komponen RAB seperti mengkategorikan ke dalam kategori fixed costs, variable costs dan semi-variable costs, serta one-time spends.
Kedua, tidak menutup kemungkinan sebuah perushaan baru memerlukan pinjaman. Dengan menunjukkan RAB, kamu bisa meyakinkan kepada pemberi pinjaman dengan menunjukkan seberapa baik arus keuangan perusahaan tersebut. Selanjutnya, perusahaan perlu merencanakan pengeluaran apa saja yang harus dipriotitaskan dan pengeluaran apa saja yang dapat ditunda sehubungan dengan keuangan perusahaan.
Terakhir, dengan membuat RAB, kamu bisa mengira-ngira berapa total pengeluaran yang akan kamu butuhkan. Jadi, dengan hal tersebut kamu juga dapat mengira-ngira untung yang harus kamu dapatkan dalam jangka waktu tertentu. Misalnya keperluan perusahaan mencapai 10 juta pertahun, berarti dalam setahun perusahaan harus bisa mencapai target lebih dari 10 juta agar dapat menutup biaya pengeluaran dan mendapatkan profit.
Keuntungan
Sebenarnya apa sih keuntungan membuat RAB? Dengan membuat RAB, Kamu bisa memprediksi apakah kamu kekuarangan modal atau tidak. Dengan demikian, kamu bisa mempersiapkan untuk pinjam atau memikirkan cara lain untuk mengatasi kekurangan ini. Kamu juga bisa merencanakan pengeluaran dalam jumlah besar, dibandingkan kamu harus menanggung bebas pengeluaran yang besar dengan tidak adanya persiapan.
Selain itu, kamu bisa mengurangi beban bunga dengan cara merencanakan keuangan terlebih dahulu. RAB juga bisa menjadi kontrol arus keuangan dan menjadi salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan. Apakah diakhir periode RAB tersebut perusahaan masih di dalam jalur yang sudah direncanakan atau tidak. Kalau tidak, kamu bisa mengevalusi apa yang salah dari RAB sebelumnya.
Setelah membaca penjelasan di atas, tentunya kamu sudah mengerti kan mengapa RAB penting untuk dibuat dalam setiap perusahaan, apalagi untuk perusahaan baru? Setelah dibuat, jangan lupa selalu melihat RAB kembali untuk memastikan perusahaan kamu masih berada di jalur yang sudah direncanakan ya. Selamat mencoba!