Langkah-Langkah yang Harus Dilakukan untuk Mendapatkan Investor dalam Memulai Bisnis

Langkah-Langkah yang Harus Dilakukan untuk Mendapatkan Investor dalam Memulai Bisnis

Posted on

Memiliki sebuah bisnis memang cara menggiurkan bagi seseorang untuk mendapatkan keuntungan. Dalam memulai usaha yang diinginkan, tentunya kamu perlu beberapa modal agar kegiatan bisnis tersebut dapat terfasilitasi dan berjalan dengan baik. Hal ini sangat erat kaitannya dengan investor, karena menurut Sukirno dalam buku  “Pengantar  Teori  Mikro Ekonomi” investor merupakan pihak perorangan maupun lembaga yang melakukan suatu investasi penanaman modal baik dalam jangka pendek ataupun panjang. Berikut adalah hal-hal yang perlu dipahami dalam mencari seorang investor:

Perhatikan business plan yang baik

Sebelum memulai sebuah bisnis, setiap orang perlu memiliki business plan atau perencanaan bisnis yang baik. Menurut Luigi Carlo De Micco, seorang konsultan investor kelahiran Monte Carlo, business plan yang baik harus merefleksikan strategi dari bisnis yang akan dibangun. Artinya, business plan tersebut tidak boleh hanya dibuat untuk dipresentasikan kepada investor, tetapi juga sebagai landasan bergerak untuk berbagai keputusan dan kemungkinan di masa yang akan datang seperti perubahan target pasar, persentase keuntungan, dan sebagainya. Luigi Carlo De Micco mengatakan sebuah business plan yang baik antara lain adalah sebagai berikut:

  • Mendeskripsikan status quo bisnis dengan jelas

Status quo adalah keadaan tetap sebagaimana saat ini dan seterusnya. Jadi, sebuah bisnis harus memiliki sektor usaha, badan usaha, serta status kepemilikan yang jelas. Hal ini dilakukan agar identitas bisnis tersebut dapat dikenali secara jelas.

  • Menjelaskan implementasi dari strategi yang akan dilakukan

Sebuah bisnis harus menjelaskan secara detail mengenai langkah-langkah yang akan diterapkan dalam pelaksanaan strategi. Misalnya, kamu memiliki bisnis perkebunan kopi dan menargetkan kedai kopi di Jakarta sebagai target penjualan. Kamu harus memikirkan implementasinya, antara lain cara distribusi, jumlah kedai kopi di Jakarta yang harus dicapai, cara menjual hasil kopi tersebut kepada pemilik kedai, dan sebagainya.

  • Memiliki pengukuran yang jelas

Segala bentuk perhitungan di dalam business plan harus menggunakan pengukuran yang jelas. Jadi, jika kamu menargetkan keuntungan dengan angka tertentu, maka harus ada angka perkiraan keuntungan penjualan, target keuntungan dalam sebulan, keuntungan yang dapat diperoleh investor, dan sebagainya. Kamu juga harus memiliki pengukuran untuk internal bisnis yang kamu miliki. Misalnya, berapa dan apa saja beban usaha yang harus ditanggung, berapa target penjualan yang harus dicapai untuk menutup beban usaha tersebut, dan masih banyak lagi.

  • Berikan penjelasan lebih rinci mengenai setiap hal yang tidak umum

Tentunya, tidak semua calon investor yang kamu tuju mengerti tentang istilah khusus yang tertulis pada business plan ataupun proposal bisnis yang kamu miliki. Contohnya, saat kamu membuat bisnis rental alat shooting, kamu akan menulis tentang jasa penyewaan alat EFP (electronic field production), dan ENG (electronic news gathering). Sebaiknya, kamu menuliskan pengertian dan kegunaan alat EFP dan ENG tersebut secara detail pada proposal bisnis agar investor lebih mudah memahaminya. Hal ini terlihat sederhana namun penting diperhatikan, karena akan lebih sulit meyakinkan investor apabila mereka tidak mengerti tentang isi dari bisnis tersebut.

Ketahui faktor-faktor penting yang dibutuhkan pihak investor

Langkah-Langkah yang Harus Dilakukan untuk Mendapatkan Investor dalam Memulai Bisnis

Pihak investor tentu saja tidak hanya memberikan penanaman modal secara cuma-cuma. Bagaimanapun, ini adalah bentuk usaha yang mereka lakukan untuk mendapatkan sharing profit atau pembagian keuntungan bagi mereka. Faktor-faktor tersebut menurut Luigi Carlo De Micco antara lain sebagai berikut:

  • Apakah perencanaan investasi tersebut realistis untuk dilakukan?

Hal ini berkaitan dengan jumlah penanaman modal yang akan diinvestasikan dengan kebutuhan bisnis yang kita miliki. Jumlah investasi yang kamu ajukan haruslah sesuai dengan apa yang harus bisnis kamu miliki. Contohnya, akan kurang realistis jika kamu meminta dana investasi untuk bisnis kedai kopi di Jakarta sebesar 100 juta rupiah dan menargetkan keuntungan bagi investor dalam waktu hanya enam bulan.Sementara, rata-rata kedai kopi di daerah Jakarta hanya memiliki keuntungan sekitar 10 juta setiap bulannya.

  • Apa saja hak yang dimiliki oleh investor

Kamu harus dengan jelas menjelaskan hak dan wewenang yang dapat diperoleh calon investor. Misalnya berapa persen keuntungan yang diberikan pada calon investor dari jumlah keuntungan yang kamu miliki, apa saja andil calon investor dalam manajemen bisnis tersebut, hingga kewenangan calon investor untuk menarik kembali modal tersebut apabila ketentuan-ketentuan yang dijanjikan dari bisnis kamu tidak berjalan dengan baik. Hal ini perlu dipertimbangkan dengan baik dan adil, karena berkaitan dengan hak dari kedua belah pihak.

Kesimpulannya, kamu harus matang dalam mempersiapkan hal apapun yang dapat meyakinkan calon investor. Dengan begitu, calon investor dapat lebih yakin untuk menyisihkan sebagian hartanya sebagai investasi karena berbagai hal dalam bisnis kita telah diestimasikan dengan baik. Selamat mencoba!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *