Cara Merencanakan Keuangan Saat Berbisnis

Cara Merencanakan Keuangan Saat Berbisnis

Posted on

Membayangkan bisnis yang dijalankan berkembang menjadi bisnis yang besar dan menjanjikan merupakan hal yang diinginkan setiap orang. Namun, kebanyakan bisnis tidak berjalan sesuai harapan. Dalam melakukan rancangan keuangan bisnis harus berangkat dari kesesuaian kondisi si pebisnis. Hal ini dilakukan agar bisnis tidak menjadi beban bagi si pebisnis, karena memaksakan keadaan yang memang belum mendukung untuk menjalankan bisnis yang dibayangkan dan diinginkan. Beberapa hal di bawah ini mungkin dapat membantu Anda dalam merencanakan kondisi finansial bisnis yang ingin dijalankan.

  1. Memahami kondisi diri Anda

Jika Anda tidak memiliki modal yang besar untuk memulai bisnis, maka mulailah bisnis dari skala kecil. Misalnya Anda ingin berbisnis di bidang perikanan. Anda tidak perlu memaksakan untuk memiliki kolam sendiri yang membutuhkan modal awal hingga puluhan juta. Mulailah dengan mengontrak kolam kepada orang-orang yang menyewakan.

Mulailah bisnis dari skala yang tidak membuat Anda kewalahan karena untuk mengembalikan modal awal yang Anda keluarkan. Alih-alih mendapat keuntungan, Anda hanya sibuk “gali lubang dan tutup lubang”. Tentunya hal ini akan merugikan diri Anda sendiri, bukan?

  1. Buatlah peta data perkembangan bisnis

Setelah Anda memiliki bisnis dengan skala kecil, mulailah buat peta perkembangan bisnis Anda tersebut dalam jangka menengah dan jangka panjang. Misalnya lihatlah bagaimana catatan keuangan bisnis Anda dalam jangka 3 hingga 6 bulan. Kemudian, buatlah perbandingan pemasukan dan pengeluaran dalam beberapa bulan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah bisnis yang sedang Anda jalankan merupakan bisnis yang “sehat” atau tidak.

Selain itu, hal tersebut akan menjadi bahan pertimbangan Anda untuk menambah skala bisnis Anda menjadi lebih besar. Bayangkan jika Anda tidak memiliki catatan pemasukan dan pengeluaran yang dapat dibandingkan, mungkin Anda tidak akan pernah tahu bahwa bisnis Anda sedang mengalami perkembangan yang baik.

  1. Buatlah daftar pertimbangan

Setelah Anda mengetahui kondisi bisnis yang Anda jalankan merupakan bisnis yang sehat. Mungkin saatnya Anda mengembangkan skala bisnis menjadi lebih besar. Untuk itu, buatlah daftar hal-hal yang merupakan pertimbangan positif seperti peningkatan omset perusahaan sehingga butuh tambahan pegawai atau pun negatif seperti pengurangan karyawan dalam upaya untuk memperbesar atau pun mempertahankan skala bisnis. Anda dapat menganalisa lebih besar pengaruh positif atau pun negatif untuk memperbesar bisnis Anda.

  1. Selalu follow up kondisi keuangan bisnis

Melakukan analisa keuangan bisnis bukan kegiatan yang hanya sekali atau dua kali dilakukan dalam berbisnis. Mengetahui kondisi keuangan bisnis Anda merupakan kewajiban setiap waktu. Hal ini agar Anda tidak menderita kerugian karena tidak menyadari pengeluaran lebih besar daripada pemasukan. Jangan sampai Anda gulung tikar karena menderita kerugian selama berbulan-bulan.

Jika memang sedari awal kondisi bisnis yang Anda jalankan tidak berkembang ke arah positif, sah-sah saja jika Anda ingin pindah ranah berbisnis yang misalnya Anda tidak mendapat profit dari bisnis kuliner, boleh saja Anda beralih menjalankan bisnis pakaian. Berbisnis tidak selalu mengenai konsistensi, namun dalam berbisnis pastinya lebih mengedepankan keputusan yang tepat untuk menghasilkan keuntungan, bukan?

Untuk menjalankan bisnis, Anda tidak perlu memaksakan diri agar memiliki bisnis yang langsung dengan jumlah modal yang besar. Anda dapat memulai bisnis dari skala kecil, kemudian membuat perhitungan mengenai kondisi bisnis yang sedang dijalankan. Jika bisnis Anda ternyata menguntungkan, maka saatnya Anda untuk mengembangkan bisnis Anda menjadi bisnis dengan skala yang lebih besar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *