Contents
— Definisi manajemen Proyek Konstruksi
Manajemen merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang teknik menjadi pemimpin organisasi proyek, organisasi ini terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian dengan tujuan mencapai sasaran yang efektif dan efisien pada pekerjaan konstruksi
— Tujuan Manajemen Proyek Konstruksi
Manajemen bertujuan untuk menggunakan metode teknis dari sekian banyak metode yang ada untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari segi kecepatan, keakuratan, keselamatan serta penghematan dari segi waktu maupun biaya pada awal, pertengahan, serta akhir dari proses pekerjaan pekerjaan konstruksi.
— Unsur-unsur Manajemen Proyek Konstruksi
- Tujuan : mencapai optimasi biaya, mutu, waktu dan keselamatan kerja pada sasarannya.
- Pemimpin : mengarahkan tim organisasi yang bertujuan untuk mencapai sasaran
- Sumber-sumber daya yang terbatas : Anggaran biaya, alat, manusia/pekerja dan material
- Kegiatan : perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian
Kalimat diatas hanya merupakan rangkuman dari sekian besar untuk memahami manajemen proyek konstruksi, untuk lebih detail kita akan membahas lebih rinci apa saja yang dimaksud dari kegiatan manajemen konstruksi, kegiatan ini meliputi :
1. Perencanaan (Planning)
Sebelum melakukan pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi maka langkah pertama yang mesti dilakukan adalah “merencanakan”. perencanaan ini bertujuan untuk menyusun strategi kerja dan perencanaan ini juga akan membuat anggaran sesuai dengan bangunan yang akan dibangun, jika melenceng paling tidak selisih dari biaya yang direncanakan tidak terlampau jauh dengan realisasi lapangan, selain itu perencanaan juga dapat mengatur waktu selesainya pembangunan dimana setiap bangunan biasanya memiliki target selesai untuk segera digunakan.
Perencanaan harus dibuat dengan teliti, lengkap, terpadu serta memperhatikan Standar Nasional yang berlaku di negara masing-masing, setiap perencanaan harus disempurnakan secara bertahap untuk menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi pada proses selanjutnya di lapangan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Di dalam mengerjakan proyek konstruksi maka sangat tidak mungkin seseorang bisa melaksanakannya sendiri apalagi orang tersebut mengerjakan keselurahan item-item pekerjaan yang ada di lapangan, untuk itu perlu diadakan “pengorganisasian” dimana organisasi ini terdiri dari beberapa tim yang bertanggung jawab terhadap bagian-bagian proyek. Pengorganisasian ini harus memiliki pemimpin yang ahli dalam mengatur dan mengarahkan tim kerja sehingga pekerjaan saling berkesinambungan dan tidak mengalami kekacauan yang dapat merugikan banyak pihak.
3. Pelaksanaan (Actualing)
Pelaksanaan merupakan wujud nyata dari perencanaan yang direncanakan, dalam pelaksanaan barulah akan diketahui problem-problem apa saja yang akan terjadi di lapangan sehingga biasanya dari problem-problem yang terjadi dilapangan disusunlah sebuah berita acara yang dapat memperbaiki perencanaan kembali untuk menyesuaikan sesuai dengan kondisi lapangan, di dalam proyek konstruksi sangat tidak mungkin bahwa apa yang dilaksanakan akan selalu sama dengan apa yang direncanakan, PASTI akan ada perbedaan walau sedikitpun yang akan membuat selisih dari data yang ada di “perencanaan” dan data yang di “pelaksanaan”. [sc name=”iklan umum link”]
4. Pengendalian (Controlling)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini merupakan kegiatan yang mengontrol semua pekerjaan yang telah ditetapkan, tujuan dari pengontrolan yaitu menyesuaikan data “perencanaan” dan data “pelaksanaan” agar memiliki selisih yang sedikit dan menjaga agar hal-hal yang tak terduga yang dapat mengakibatkan kerugian yang besar itu tidak terjadi, dalam pengontrolan dilakukanlah bentuk-bentuk kegiatan seperti berikut :
— 4.1 Supervisi
Supervisi berfungsi untuk melakukan serangkaian koordinasi pengawasan dengan memiliki batas wewenang serta tanggung jawab menurut prosedur yang telah dibuat. Tujuan dari kegiatan ini yaitu agar semua personil dapat bekerja sesuai dengan aturan yang disempurnakan dalam pelaksanaan proyek dengan kendali dari pengawas.
— 4.2 Inspeksi
Inspeksi merupakan kegiatan yang melakukan pemeriksaan terhadap hasil yang dikerjakan di lapangan untuk menjamin mutu kualitas harus sesuai dengan yang direncanakan.
— 4.3 Tindakan Koreksi
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang melakukan perubahan ataupun perbaikan dari perencanaan yang telah ditetapkan agar bisa disesuaikan dengan kondisi lapangan. [sc name=”Subscribe website ini”]
[sc name=”Iklan teknik sesuai konten”]