Contents
Sejarah CSS memiliki alur cerita yang menarik untuk dibahas, CSS yang memiliki tujuan untuk memisahkan setingan tampilan dari HTML. Tujuan dari CSS sendiri adalah untuk menjadikan susunan kode web desain menjadi lebih efisien. Sebab, sebelum adanya CSS penyusunan kode HTML menjadi sangat banyak dan tidak efisien. Dengan CSS kita mengatur tampilan hanya dengan menyeleksi Tag HTML atau menyeleksi Tag berdasarkan class CSS. Lalu, seperti apa sejarah CSS yang dapat menjadikan web desain menjadi lebih mudah dalam melakukan koding? berikut ulasannya :
1. Sejarah CSS 1.0
CSS merupakan kode desain untuk tampilan HTML yang pertama kali di ajukan oleh Hakon Wium Lie, kemudian CSS ini lebih dikembangkan lagi untuk masuk menjadi standar CSS 1.0 dengan putusan Hakon Wium Lie untuk bekerja sama dengan Bert Bos. Proposal yang dibuat oleh keduanya dipresentasikan di konfrensi “Mosaic and the web” pada tahun 1994 dan 1995 tepatnya berlokasi di Chicago, Illionis, Amerika Serikat.
Ketertarikan W3C dalam mengembangkan CSS juga sangat mendukung adanya sebuah standar yang di khususkan untuk mengatur tampilan HTML yang di buat atas hasil kerjasama dari Hakon Wium Lie dan Bert Bos. akhirnya CSS 1.0 diresmikan menjadi standar W3C pada bulan Desember tahun 1996. Untuk fitur dari standar CSS 1.0 sendiri terdapat beberapa fitur, yaitu :
- Font (jenis ketebalan)
- Latar belakang, warna teks dan elemen lain.
- Border, padding dan margin
- Text atribut seperti spasi diantara text dan spasi diantara huruf
2. Sejarah CSS 2.0
Sejarah CSS 2.0 dimulai dari W3C ingin mengembangkan kembali versi CSS 1.0. walaupun demikian, pengembangan dari CSS 2.0 ini tidak sepenuhnya berjalan lancar, karena pada implementasinya terdapat kasus-kasus yang cukup rumit untuk di terapkan pada web browser. CSS 2.0 sendiri diresmikan oleh W3C pada 12 mei 1998 dimana tujuan dari pengembangan CSS 2.0 sendiri di tujukan untuk memenuhi kebutuhan format dokumen agar bisa ditampilkan di printer.
3. Sejarah CSS 2.1
Sejarah CSS 2.1 dimulai dari adanya perbaikan CSS 2.0, Pengembangan CSS 2.0 ke CSS 2.1 direncanakan pada 25 februari 2004, hanya saja di dalam pengembangan CSS 2.1 mengalami banyak revisi hingga resmi di jadikan standar pada 7 Juni 2011. Terdapat beberapa fitur yang dikembangkan pada CSS 2.1 yaitu :
- Pemakaian media type
- Pengaturan posisi elemen, seperti : Relative, fixed dan absolute
- Konfigurasi z-index element
- Revisi konsep box model
4. Sejarah CSS 3
Setelah mengembangkan CSS 2.1, W3C terus mengembangkan CSS hingga level CSS 3. dalam pengembangannya CSS 3 memakai konsep menggunakan modul-modul terpisah, sehingga pengembangan CSS 3 mengalami perkembangan yang sangat cepat. CSS 3 memiliki fitur-fitur yang mampu melakukan banyak hal. Contohnya dengan CSS 3 kita bisa membuat animasi, kompatibilitas perangkat, CSS-Math dan CSS Object Model dan lain-lain. untuk fitur CSS 3 sendiri adalah sebagai berikut :
- Animasi 3d dan warna
- Text Shadow
- Transformasi
- Media query
- Transparansi warna dengan alpha channel dan opacity
- Rounding corner