Contents
Manajemen logistik merupakan aspek yang sangat penting dalam menjalankan bisnis, karena berkaitan langsung dengan alur produksi perusahaan. Semakin efisien pengelolaan logistik yang dilakukan, maka perusahaan akan lebih mampu merespon perubahan maupun kejadian lain yang memengaruhi jalannya usaha. Misalnya, karena sebab tertentu, perusahaan kehabisan stok bahan baku untuk produksi. Sedangkan, jadwal pengiriman bahan baku dari vendor masih beberapa hari lagi. Perusahaan dengan manajemen logistik yang efisien akan mampu menjaga agar alur produksi tidak terhambat dalam kondisi demikian. Terdapat beberapa cara efektif untuk menjaga efisiensi tersebut, sebagaimana dikemukakan Render dan Heizer dalam buku “Operations management”, antara lain:
- Buatlah perencanaan yang baik
Manajemen logistik yang efisien berawal dari perencanaan yang baik. Meskipun terkadang muncul kejadian-kejadian istimewa di luar rencana, adanya perencanaan dapat mengurangi jumlah pengambilan keputusan yang bersifat luar biasa. Menyambung dari contoh sebelumnya, apabila perencanaan yang dibuat sejak awal sudah baik, maka akan kecil kemungkinan perusahaan untuk kehabisan stok bahan baku. Alhasil, perusahaan tidak perlu melakukan pemesanan bahan baku di luar jadwal. Perencanaan dapat mengurangi risiko kekurangan maupun kelebihan stok barang, sehingga alur gerak produksi tidak terganggu dan tidak menimbulkan kebutuhan biaya tambahan.
- Susun perencanaan cadangan
Setelah perencanaan utama dibuat, manajer logistik yang baik tetap perlu membuat rencana cadangan. Manajer harus selalu melakukan pengawasan pada setiap area logistik agar masalah yang timbul dapat dideteksi dan diselesaikan sebelum semakin besar. Dalam contoh stok bahan baku yang dijelaskan sebelumnya, manajer logistik yang baik semestinya sudah dapat mendeteksi kemungkinan kekurangan bahan baku sebelum benar-benar terjadi.
Apabila manajer memiliki rencana cadangan, pada kondisi tersebut ia akan segera tahu apa yang perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya kehabisan bahan baku. Misalnya, dengan melakukan pemesanan kepada vendor di luar jadwal pengiriman yang semula direncanakan. Manajemen juga harus mengetahui saat yang tepat untuk berpindah kembali dari rencana cadangan ke rencana utama. Jika stok telah mencukupi, maka manajer harus segera kembali ke jadwal pengiriman sesuai rencana utama.
- Latih kemampuan berkomunikasi interpersonal
Ketika terjadi hal-hal di luar perkiraan, seorang manajer logistik perlu memberikan pengarahan maupun tugas tambahan kepada karyawannya. Hal tersebut dapat membuat suasana kerja menjadi tidak nyaman apabila penyampaian manajer tersebut kurang baik. Misalnya, jika ternyata tidak tersedia vendor yang dapat melayani pembelian bahan baku secara mendadak, maka akan terjadi kekosongan produksi selama beberapa waktu.
Namun, untuk mengejar target produksi, manajer perlu meminta karyawannya untuk bekerja lembur ketika stok barang sudah ada. Permintaan tersebut perlu disampaikan dengan cara-cara yang baik agar karyawan tetap bekerja dengan suasana hati yang baik. Jika tidak, kinerja mereka pun akan menurun karena harus bekerja dengan hati kesal atau pikiran suntuk.
Ditambah lagi, dalam suasana demikian terkadang juga diperlukan pemasok tambahan atau pemasok baru dalam waktu singkat. Oleh karena itu, seorang manajer logistik haruslah memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan orang lain, di mana harus memiliki jaringan yang kuat sertabanyak kenalan dalam industri terkait. Dengan demikian, manajer logistic dapat lebih mudah melakukan pemecahan masalah.
- Gunakan sistem yang terotomatisasi
Terdapat banyak aspek dalam manajemen logistik yang dapat dilakukan dengan sistem otomatis. Contoh paling sederhana adalah tracking untuk pengiriman barang yang dilakukan dari gudang perusahaan kepada distributor. Sistem yang terotomatisasi dapat mengurangi adanya kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh bias maupun human error lainnya. Kemudian, data yang didapat juga lebih aktual karena selalu diperbaharui. Selain itu, pendeteksian masalah serta penyelesaiannya juga menjadi lebih mudah dilakukan.
- Lakukan evaluasi
Manajemen logistik erat kaitannya dengan besar biaya yang harus dikeluarkan perusahaan dalam rantai produksi. Oleh karena itu, masalah yang timbul perlu dievaluasi agar dapat dihindari di periode mendatang. Diperlukan diskusi serta urun pendapat dari seluruh anggota tim logistik agar sumber masalah dapat ditemukan. Dengan demikian, tindakan pencegahan dapat disusun untuk memastikan bahwa masalah tersebut tidak terulang lagi di kemudian hari.
Hal-hal di atas dapat membantu terbentuknya manajemen logistik yang baik di perusahaan, ditandai dengan terciptanya efisiensi. Semakin besar ukuran perusahaan, maka efisiensi akan semakin dibutuhkan. Dengan adanya efisiensi, perusahaan akan mampu menghemat biaya, waktu, serta tenaga. Kegiatan produksi juga akan menjadi lancar dan mampu mencapai target yang ditentukan. Oleh karena itu, selalu ingat untuk melakukan kelima hal tersebut agar manajemen logistiK di perusahaan kamu selalu lancar.