Contents
Pekerjaan administratif proyek konstruksi kerjanya terbilang gampang-gampang susah, pada awalnya seseorang yang menyusun administratif proyek harus terlebih dahulu dipandu oleh atasannya/pemilik proyek berupa arahan yang bisa menjadikan dirinya menjadi seorang yang handal dalam mengurus dokumen-dokumen proyek, tetapi dengan adanya pengalaman yang cukup penyusunan administratif dapat dapat dijalankan secara mandiri. Tugas dari pekerjaan administratif ini terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1. Administratif Proyek dengan Membuat Notulen Pembangunan
Dalam pekerjaan proyek konstruksi, pemimpin buruh atau pengawas proyek pembangunan diwajibkan menulis notulen pembangunan setiap hari. Apa itu notulen pembangunan? Notulen pembangunan merupakan catatan yang memuat tentang progress pekerjaan, kemajuan pekerjaan, mulai dan selesainya pekerjaan serta perubahan-perubahan yang harus dilakukan.
Notulen pembangunan dilengkapi dengan laporan-laporan kondisi cuaca dilapangan seperti cuaca hujan, perubahan suhu, angin kencang dan lain-lain. betapa pentingnya notulen pembangunan ini, dimana catatan yang telah tertulis sebagai dokumentasi proyek akan merekam jejak pelaksanaan proyek secara tertulis.
2. Administratif Proyek dengan Membuat Laporan Harian
Laporan harian merupakan bagian yang sangat penting dalam dokumentasi proyek konstruksi dimana laporan memiliki peran penting sebagai :
- Bukti untuk buruh/tukang mengenai waktu yang digunakan
- menjadi dasar untuk memperhitungkan upah buruh
- menjadi dasar dari bagian administrasi untuk persiapan rekening-rekening, dan
- menjadi dasar untuk memperhitungkan keuntungan perusahaan
Dikarenakan laporan harian ini begitu amat sangat penting, maka laporan ini harus diisi dengan teliti oleh mandor (pengawas) dan diberikan kepada pemimpin buruh bangunan yang menjadi jembatan antara pemilik proyek dengan pekerjaan dilapangan. Penting untuk diingat bahwa laporan harian harus berisi :
- nama proyek
- tanggal pelaksanaan
- nama serta keahlian masing-masing dari buruh yang bekerja di lapangan
- pekerjaan yang dilakukan
- penggunaan jam kerja
- penggunaan bahan bangunan dari segi kuantitas m,m2 dan m3
- banyaknya pekerja yang terlibat dalam pembangunan
- alat, mesin serta bahan bangunan yang digunakan dan dibagi menurut waktu perencanaan (jam)
- cuaca, suhu, kondisi tak terduga dan lain-lain
3. Administratif Proyek dengan Pengontrolan Alat dan Bahan Bangunan
Perusahaan konstruksi yang terlibat dalam pembangunan tentunya sangat membutuhkan pengontrolan yang teratur dan teliti tentang stok alat serta bahan bangunan yang sedang disimpan. Alat-alat serta bahan-bahan yang masuk, keluar, terpakai, rusak, harus dicatat dengan memberikan informasi yang lebih detail mengenai ukurannya, mereknya, kualitasnya dan lain-lain.
Dengan diadakannya pengontrolan maka akan terasa mudah melakukan kalkulasi serta mempertimbangkan apa saja yang mesti di lakukan untuk pekerjaan administratif pada setiap pekerjaan di lapangan. Pengontrolan merupakan solusi yang baik dalam menghindarkan tekhnisi proyek dari keterlambatan pembangunan, sebab tidak terkontrolnya alat dan bahan bangunan yang berada di proyek konstruksi maka itu bisa menjadi sebab pekerjaan menjadi terlambat dan untuk mengejar target harus dikerjakan dengan buru-buru sehingga kualitas pekerjaan menjadi jelek.
Pengontrolan alat dan bahan pembangunan yang berada digudang sebaiknya dilakukan dengan cara seperti berikut :
— 3.1. Daftar Penerimaan Barang
Adanya dokumentasi yang memuat mengenai penerimaan barang ini sangat penting, dokumentasi daftar penerimaan barang memungkinkan kita meneliti barang apa saja yang mesti diterima untuk dimasukkan di dalam gudang kemudian penerimaan tersebut harus diperiksa dengan teliti mengenai mereknya, jumlahnya serta kualitasnya terhadap pembangunan kelak. Dokumentasi penerimaan barang ini harus dicantumkan nama oleh penerimanya dan harus memiliki tanda tangan dari penerima barang
— 3.2. Bon pengeluaran barang
Bon pengeluaran barang merupakan catatan yang memuat barang-barang yang dikeluarkan dari gudang, seperti : semen, kayu, polywood, besi, baja ringan dan lain-lain tujuannya yaitu untuk mengontrol sejauh mana pengeluaran telah dikerjakan. Bon ini di isi oleh si “penerima” dan pimpinan buruh bangunan, dan bon ini biasanya dibukukan dengan untuk diberikan pada “penerima” yang kedua untuk “arsip gudang” dan yang ketiga untuk administrasi/pembukuan.
[sc name=”Subscribe website ini”]
[sc name=”Iklan teknik sesuai konten”]