Serupa Tapi Tak Sama, Ini 8 Perbedaan Sales dan Marketing

Serupa Tapi Tak Sama, Ini 8 Perbedaan Sales dan Marketing

Posted on

Secara garis besar, pekerjaan sales dan marketing sama-sama bersinggungan dengan produk dan pelanggan. Namun, sebenarnya kedua divisi ini memiliki tugas yang sangat berbeda. Berikut adalah 8 poin yang membedakan pekerjaan sales dengan marketing:

  1. Lingkup kerja

Sales bekerja secara outdoor karena ia langsung berhubungan dengan pelanggan untuk memasarkan produk. Sedangkan marketing bekerja secara indoor di kantor untuk merumuskan strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan.

  1. Action vs riset

Menjadi sales berarti kamu menjadi tonggak perusahaan. Jika kamu diam maka produk tidak terjual dan perusahaan tidak menghasilkan uang.

Berbeda dengan sales, marketing bertugas untuk melakukan riset dan perencanaan meliputi evaluasi hasil penjualan sebelumnya, analisis laporan, dan membuat marketing plan untuk target penjualan produk selanjutnya.

  1. Sasaran aksi

Karena sales harus mendemokan produk ke pelanggan, maka sasaran dari setiap aksi yang sales lakukan tertuju langsung ke khalayak sasaran. Sedangkan marketing yang bertugas untuk merumuskan konsep memiliki sasaran aksi ke sales.

Marketing harus mampu mengkomunikasikan marketing plan-nya dengan baik kepada sales lengkap dengan cara-cara terbaik yang dapat dilakukan agar mencapai target penjualan yang telah ditentukan.

  1. Fungsi

Fungsi utama sales adalah untuk menjual produk perusahaan kepada pelanggan. Untuk itu, seorang sales harus memahami betul product knowledge dari produk yang ia jajakan tersebut. Banyak hal termasuk ke dalam product knowledge, diantaranya adalah bahan baku, mutu, keuntungan, kerugian, harga, daya tahan produk, hingga produk kompetitor lain yang serupa.

Sedangkan fungsi dari divisi marketing adalah memenuhi lebih dari sekadar kebutuhan pelanggan. Tujuan akhir marketing tidak hanya membuat kebutuhan pelanggan terpenuhi, melainkan juga keinginannya.

Contohnya adalah seseorang memerlukan sepatu untuk dipakai, divisi marketing harus dapat memenuhi kebutuhan pelanggan ini. Tetapi lebih jauh lagi, marketing harus bisa membuat si pelanggan juga merasa membutuhkan sepatu merk Nike untuk keperluan lari pagi. Ini lah yang disebut dengan memenuhi keinginan pelanggan. Untuk membuat pelanggan menyadari keinginannya, marketing harus merumuskan brand image dengan baik dan menarik.

  1. 1 P vs 7 P

Proses yang dilalui sales cenderung sederhana. Ia hanya perlu menjual produk sebanyak-banyaknya. Untuk itu, sales hanya melakukan satu tugas P yaitu Promotion. Sedangkan marketing melakukan tugas yang lebih kumpleks karena memuat tujuh unsur P, yaitu Product, Price, Place, Promotion, Process, People, dan Physical Evidences.

Seorang marketing harus mampu merumuskan suatu produk, harga yang sesuai, lokasi penjualan, cara promosi yang tepat, proses atau prosedur pelayanan, target khalayak, hingga bukti fisik atau penampilan produk untuk menciptakan brand image terbaik dan disukai pasar.

  1. Tujuan

Tujuan dari sales hanyalah meningkatkan penjualan produk. Biasanya sales bekerja dengan target tertentu yang sudah dirumuskan oleh divisi marketing. Sedangkan tujuan dari marketing adalah memuaskan pelanggan dengan cara merencanakan produk yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pelanggan, membuat berbagai promosi menarik, serta memikirkan cara distribusi yang tepat dan cepat.

  1. Brand image

Sales memiliki kewajiban untuk menjemput calon pelanggannya yang tergiur iklan promosi dari divisi marketing. Sehingga, keberadaan brand image untuk sales tidak lagi menjadi penting karena calon pelanggan sudah mengetahui produk mereka. Tugas sales hanyalah membuat pelanggan yakin untuk bergerak dari perasaan ingin membeli menjadi membeli produk.

Sedangkan bagi marketing, brand image sangat penting. Divisi marketing lah yang membangun brand image agar produk mereka dapat menarik perhatian pasar. Untuk itu, divisi ini sangat mengutamakan kualitas produk dan iklan yang menarik agar calon pelanggan sadar akan keberadaan produk mereka dan tertarik untuk membelinya.

  1. Hubungan dengan pelanggan

Hubungan antara sales dengan pelanggan selesai setelah terjadi transaksi. Sedangkan divisi  marketing harus bisa menjaga hubungan baik yang berkesinambungan dengan pelanggannya. Divisi marketing dituntut untuk membangun loyalitas dalam diri pelanggan terhadap perusahaan dengan harapan transaksi jual beli akan kembali terjadi di kemudian hari.

Delapa poin di atas membuktikan bahwa divisi sales dan marketing sama-sama memiliki andil dalam suatu perusahaan. Kedua divisi tersebut tidak bisa berjalan sendirian untuk dapat mencapai target dan tujuan perusahaan. Untuk itu, kerjasama dan koordinasi yang baik sangat diperlukan diantara keduanya. Produk yang baik tidak akan laku terjual tanpa ada orang yang menjajakkannya kan? Begitu pun dengan pergerakan sales, jika ajang promosi gencar dilakukan tanpa disertai dengan perencanaan yang tepat tentu juga tidak akan berbuah manis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *