Contents
- 0.0.1 1. Cara menghitung volume pondasi khususnya pondasi jalur
- 0.0.2 2. Cara menghitung volume pondasi untuk kebutuhan material pondasi
- 0.0.3 – 2.1 Material untuk Pas. Pondasi Batu Gunung SP. 1 : 5
- 0.0.4 – 2.2 Material untuk Pas. Batu Kosong (anstamping)
- 0.0.5 – 2.3 Material untuk Pasir Urug
- 0.0.6 – 2.4 Menghitung total kebutuhan material
- 1 Share this:
- 2 Related posts:
Cara menghitung volume pondasi umumnya mudah saja, yaitu dengan mengalikan luas penampang pondasi dengan panjang pondasi. Contoh kali ini saya akan mencoba menghitung volume pondasi jalur, disisi lain ada hal-hal yang perlu anda ketahui tentang cara menghitung volume pondasi, yaitu :
- Perhatikan model penampang pondasi, karena bisa saja terdapat perbedaan antara penampang pondasi yang satu dengan lainnya misalnya ada model pondasi dengan model trapesium dan ada juga yang 1/2 trapesium
- Perhatikan panjang pondasi, karena biasanya ada juga sloof tanam dimana sloofnya langsung terletak diatas tanah timbunan dan tidak terletak di atas pondasi
- Pondasi terdiri dari beberapa susunan, yaitu : Material pasir, Pasangan Batu Kosong / aanstamping, dan Pasangan Batu Kali / Batu Gunung
[sc name=”iklan umum link”]
[sc name=”Iklan teknik sesuai konten”]
Saya akan langsung menuju ke inti pembahasan menyangkut :
1. Cara menghitung volume pondasi khususnya pondasi jalur
Pada contoh kali ini saya memiliki beberapa gambar sebagai bahan acuan perhitungan dalam menghitung volume pondasi jalur :
Gambar 1.1 Detail Pondasi
Gambar diatas adalah gambar detail pondasi secara lengkap, sedangkan kita hanya akan fokus pada bagian yang diarsir dengan warna hijau yang terdiri dari : Pasir Urug, Pas. Batu Kosong dan Pas. Batu Gunung SP. 1 : 5 dengan rincian hitungan yang dilampirkan pada tabel berikut :
No | Deskripsi | Luas Penampang |
1 | Pas. Pondasi Batu Gunung SP. 1 : 5 | — ((la + lb)/2) x t = A — ((0.3 + 0.7)/2) x 0.75 = 0.375 m2 |
2 | Pas. Batu Kosong | — l x t = A — 0.9 x 0.15 = 0.135 m2 |
3 | Pasir Urug | — l x t = A — 0.9 x 0.05 = 0.045 m2 |
[sc name=”iklan umum link”]
Setelah menghitung luas penampang dari tiap-tiap penampang material, sekarang kita akan menghitung panjang dari pondasi untuk dikalikan dengan tiap-tiap penampang material, contoh saya akan mengambil contoh panjang pondasi pada Cara menghitung galian dan timbunan tanah pondasi jalur yang panjang totalnya didapat 30.2 m
selanjutnya, kita akan mengalikan tiap-tiap luas penampang material dengan panjang pondasi
No | Deskripsi | Volume pondasi |
1 | Pas. Pondasi Batu Gunung SP. 1 : 5 | 0.375 x 30.2 = 11.26 m3 |
2 | Pas. Batu Kosong (anstamping) | 0.135 x 30.2 = 4.05 m3 |
3 | Pasir Urug | 0.045 x 30.2 = 1.35 m3 |
Jadi, dari cara menghitung volume pondasi jalur kali ini kita mendapatkan volume sebesar 11.26 m3 untuk pas.pondasi batu gunung, 4.05 m3 untuk pas. batu kosong dan 1.35 m3 untuk Pasir Urug.
2. Cara menghitung volume pondasi untuk kebutuhan material pondasi
Setelah saya menghitung volume pondasi, saya ingin mengetahui apa saja material yang dibutuhkan untuk item pekerjaan ini dan berapa banyak kuantitas material yang saya butuhkan. Untuk mengetahui material dari item pekerjaan pondasi jalur, saya akan mengacu pada data SNI HSP PermenPUPR28-2016
[sc name=”iklan umum link”]
Selanjutnya saya akan menghitung satu persatu kebutuhan material dari tiap-tiap volume pondasi :
– 2.1 Material untuk Pas. Pondasi Batu Gunung SP. 1 : 5
Saya langsung menghitung kebutuhan material untuk volume Pas. Pondasi Batu Gunung SP. 1 : 5 berdasarkan lampiran 1 dengan rincian perhitungan sebagai berikut :
- Mengalikan volume dengan koefisien batu belah yaitu : 11.26 x 1.2 = 13.51 m3
- Mengalikan volume dengan koefisien semen portland yaitu : 11.26 x 136 = 1531.36 Kg, karena di toko bangunan semen yang dijual satuannya /sak, sedangkan 1 sak adalah 40 atau 50 sak saya akan mengkonversinya /sak /50 Kg, maka semen yang dibutuhkan adalah 1531.36/50 = 31 Sak
- Mengalikan volume dengan koefisien pasir pasang yaitu : 11.26 x 0.544 = 6.13 m3
[sc name=”Iklan teknik sesuai konten”]
[sc name=”iklan umum link”]
– 2.2 Material untuk Pas. Batu Kosong (anstamping)
Selanjutnya, saya akan menghitung kebutuhan material untuk volume Pas. Batu Kosong (anstamping) yaitu :
- Mengalikan volume dengan koefisien batu belah yaitu : 4.05 x 1.2 = 4.86 m3
- Mengalikan Volume dengan koefisien pasir urug yaitu : 4.05 x 0.432 = 1.75 m3
– 2.3 Material untuk Pasir Urug
Terakhir, saya menghitung kebutuhan material untuk material pasir urug yaitu :
- Mengalikan Volume dengan koefisien pasir urug yaitu : 1.35 x 1.2 = 1.62 m3
– 2.4 Menghitung total kebutuhan material
Kebutuhan material diatas pada cara menghitung volume pondasi jalur kali ini belum terlalu jelas, karena perhitungannya masih terpisah. Untuk itu saya akan mengakumulasi kebutuhan materialnya
- Menjumlahkan material batu belah yaitu : 13.51 + 4.86 = 18.37 m3
- Menjumlahkan material pasir urug yaitu : 6.13 + 1.75 + 1.62 = 9.5 m3
- Dan semen adalah 31 Sak
Jadi, pada cara menghitung volume pondasi jalur kali ini, saya membutuhkan material batu belah sebanyak 18.37 m3, pasir urug sebanyak 9.5 m3 dan semen sebanyak 31 Sak
[sc name=”Subscribe website ini”]