Contents
Pengertian rekayasa lingkungan merupakan sebuah upaya kesadaran masyarakat untuk merekayasa hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan hidup yang memiliki tujuan untuk mencapai kesehatan manusia dan lingkungan hidup itu sendiri. Dalam dunia Teknik Sipil, tujuan dari rekayasa lingkungan ini memiliki 3 kajian khusus yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
[sc name=”iklan umum link”]
1. Pengertian rekayasa lingkungan terhadap pengendalian Atmosfir (udara)
Pengertian rekayasa lingkungan terhadap pengendalian atmosfir yaitu merupakan sebuah upaya serta dorongan kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan agar tetap dapat mejaga kesehatan lingkungan terhadap pencemaran Atmosfir (udara), hal ini dibagi atas 2 bagian yaitu :
- Pengendalian vektor penyakit
- Pengelolaan pencemaran udara
2 hal diatas merupakan kegiatan yang bukan tergolong kegiatan sederhana, tetapi dalam menjalankan 2 hal tersebut membutuhkan berbagai fasilitas yang memadai dan orang-orang yang ahli dibidangnya dan harus membentuk sebuah organisasi atau suatu badan yang bertanggung jawab terhadap pengendalian udara.
Pengertian rekayasa lingkungan terhadap pengendalian Atmosfir (udara) tidak sampai disitu saja, hal spesifik yang harus diketahui adalah “Filterissi” dimana setiap ahli lingkungan terhadap pengendalian udara harus mengetahui asal muasal pencemaran udara serta proses filterisasi yang sangat berperan penting terhadap pengendalian pencemaran udara. Emisi gas yang dihasilkan dari kendaraan bermotor, mobil, pesawat jet serta dari pabrik industri merupakan tantangan besar yang harus dihadapi oleh ahli lingkungan mengingat beberapa penyakit akan terjadi disebabkan emisi gas yang diantaranya adalah :
- Batuk dan tenggorokan gatal
- Hipertensi
- Iritasi mata
- Penurunan kecerdasan otak
- Menurunnya fungsi reproduksi laki-laki
- Gangguan pernapasan / sesak napas
- Kelainan jantung dan paru-paru
2. Pengertian rekayasa lingkungan terhadap pengendalian hidrosfir (Air)
Pengertian rekayasa lingkungan terhadap pengendalian hidrosfir (air) merupakan sebuah upaya pemanfaatan serta pengelolaan air untuk menjaga pencemaran air agar tidak membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan itu sendiri. Mengingat jumlah air tidak akan bertambah dan berkurang tetapi hanya melalui proses siklus air dan terjadi perubahan kualitas akibat siklus air tersebut, maka hal inilah yang menjadi alasan betapa pentingnya memahami pengertian rekayasa lingkungan terhadap hidrosfir (air).
Untuk rekayasa lingkungan dalam pengendalian air, maka diperlukan dan di upayakan hal-hal berikut ini :
- Penyediaan sumber air bersih
- Pengendalian vektor penyakit
- Sistem pengendalian air limbah
- System sanitasi plumbing
- Drainase air hujan dan juga air pembuangan
Selain mengupayakan hal-hal diatas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mencapainya yaitu :
- Meminimalisir pengotoran dan pencemaran air
- Penghematan dan konservasi
- Memaksimalkan pemanfaatan air dan usaha daur ulang.
[sc name=”Iklan teknik sesuai konten”]
3. Pengertian rekayasa lingkungan terhadap pengendalian Litosfir (tanah)
Pengertian rekayasa lingkungan terhadap pengendalian Litosfir (tanah) merupakan sebuah upaya dalam menjaga dan melindungi kelestarian tanah untuk sumber kehidupan yang baik dalam menciptakan berbagai sumber makanan yang sehat agar terhindar dari penyakit menular akibat pencemaran lingkungan. Selain itu, pengendalian litosfir (tanah) merupakan sebuah upaya di dalam mengontrol pembuangan sampah sehingga tidak mencemari lingkungan yang dapat menyebarluaskan berbagai sumber penyakit.
Tanah juga dapat difunsikan sebagai filterisasi alami di dalam siklus air, sehingga kualitas airpun dapat berubah akibat kondisi tanah yang dilalui air, kondisi tanah yang mengandung zat-zat berbahaya dapat memperburuk kualitas air tanah yang bisa saja dapat dipakai dalam kehidupan sehari hari. Pengendalian litosfir perlu diupayakan hal-hal berikut yang meliputi :
[sc name=”Iklan display terbaik”]
- Pengendalian vektor penyakit
- Pengelolaan limbah padat domestik
Disisi lain, beberapa hal yang dapat menyebabkan pencemaran tanah diantaranya adalah :
- System sanitasi yang kurang baik
- Limbah industri yang dibuang langsung ke tanah
- Tidak adanya sistem pembuangan sampah yang baik
[sc name=”Subscribe website ini”]