mafia proyek

6 Tips menghadapi mafia proyek konstruksi

Posted on

Di dalam proyek konstruksi, mungkin kita akan menemui orang baru yang belum pernah kita temui sebelumnya, entah itu atasan atau bawahan kita dan setiap orang di dalam dunia konstruksi memiliki berbagai macam watak dan karakteristik yang berbeda-beda.

Terkadang, kita akan menjumpai dengan orang-orang yang jujur dan baik di dalam melakukan kerjasama, tetapi anda juga harus berhati-hati dimana jika anda bertemu dengan mafia / pihak-pihak yang kurang atau tidak bertanggung jawab sama sekali. dalam konten kali ini saya akan membahas bagaimana tips menghadapi mafia proyek / orang yang kurang atau tidak bertanggung jawab.

[sc name=”iklan umum link”]

1. Buat komitmen yang jelas supaya tidak ada mafia proyek

Di dalam menjalin kerjasama dengan berbagai macam pihak di dunia konstruksi, komitmen menjadi jembatan yang aman untuk dilalui dengan siapapun orangnya dan bagaimanapun karakternya. Jika suatu kerjasama dilaksanakan tanpa adanya “komitmen”, sudah dapat dipastikan anda bekerja pasti makan hati, tidak tenang, stress, susah tidur dan menunggu ketidak pastian.

Lebih parahnya lagi jika memang anda bekerjasama dengan seorang “mafia proyek” yang sudah ahli di dalam melakukan kecurangan / sering melepas tanggung sepenuhnya kepada anda. Komitmen yang jelas adalah komitmen “secara tertulis” yang dibuat diatas kertas dan dibubuhi materai serta tanda tangan dari pihak-pihak penting dalam menjalin kerjasama. Dimana ini akan menjadi komitmen yang sah dimata hukum, karena kita tidak dapat menjamin bahwa suatu saat nanti “kondisinya akan aman-aman saja” dan “sesuai harapan”.

[sc name=”Iklan teknik sesuai konten”]

Kelemahan dari kebanyakan orang masa kini adalah, malas untuk membuat susunan agenda dan kesepakatan yang menjadi hal-hal penting dalam menjalin kerjasama. Padahal hal ini untuk menjaga agar tidak terjadi kecurangan atau perubahan kesepakatan yang memberatkan pihak lainnya dan hanya menguntungkan 1 pihak saja.

2. Jangan sepenuhnya percaya kepada orang lain karena mafia proyek bisa terjadi

Di dalam pekerjaan kita harus meletakkan kepercayaan kepada orang-orang yang menjalin kerjasama dengan kita, tetapi ada baiknya anda menyimpan 0.1% keraguan dari 99.9% kepercayaan terhadap orang-orang yang sangat anda percayai. Sebab, tak ada manusia yang sempurna yang di dalam pekerjaannya yang selalu sempurna dari awal hingga akhir pekerjaannya. Dan ingatlah setiap orang pasti memiliki godaannya masing-masing, tergantung dari kesempatan yang menjumpainya.

3. Miliki batasan dalam bertanggung jawab menghindari dari tuntutan mafia proyek

Secara umum, di dalam organisasi perusahaan, setiap karyawan / personil memiliki “Tugas dan wewenang” masing-masing berdasarkan jabatannya, begitupun di dalam proyek konstruksi. Jangan melakukan aktifitas atau kegiatan yang sudah bukan menjadi “Tugas dan wewenang” anda dalam menjalankannya, karena bisa jadi jika terjadi sesuatu yang fatal, akan ada pihak-pihak yang menyalahkan anda, yang kadang dimana pihak-pihak inilah yang seharusnya memikul “Tugas dan wewenang tersebut”. Untuk itu, sebelum melakukan aktifitas kerja, kenali apa tugas anda? sampai sejauh mana wewenang anda? dan jangan memikul tanggung jawab jika itu sudah bukan menjadi tanggung jawab anda, walaupun atasan anda yang menyuruhnya.

4. Pintar-pintar membuat pertimbangan untuk menghindari kejahatan mafia proyek

Pertimbangan adalah tingkat lanjut ketika jalannya kerja sudah tidak sesuai dengan komitmen/kesepakatan awal sebelum melakukan kerjasama. Di dalam membuat pertimbangan ada hal-hal yang perlu anda pertimbangkan yaitu :

[sc name=”iklan umum link”]

  1. Bayangkan apa keuntungan yang akan di dapatkan ketika anda membuat pertimbangan?
  2. Bayangkan apa kerugian yang akan di dapatkan ketika membuat pertimbangan?
  3. Lihat siapa saja yang tidak keberatan untuk menjalani pertimbangan tersebut?
  4. Apakah pertimbangan yang dibuat penting bagi semua pihak?
  5. Apa yang menjadi alasan yang logis jika harus dibuat pertimbangan?
  6. Apa jaminan yang di dapatkan ketika membuat pertimbangan sehingga anda yakin harus dibuat pertimbangan?
5. Menolak permohonan yang menyusahkan dari mafia proyek

Jika anda bertemu dengan orang yang memohonkan sesuatu kepada anda, dan jika anda menganggap apa yang dimohonkan hanya akan menyusahkan anda, maka jangan menjalin kerjasama atau jangan memberikan hasil pekerjaan anda yang telah selesai sebelum pekerjaan tersebut dibayar. Misalnya, anda disuruh bekerja dan pekerjaan anda telah selesai, ketika anda menagih uang sebagai bayaran dari apa yang anda kerjakan, tetapi orang tersebut berkata “saya juga sedang menunggu pembayaran dari atasan saya karena saya juga belum memiliki uang mohon ditunggu jika uangnya sudah ada”.

[sc name=”iklan umum link”]

Maka katakanlah “Bos, saya sudah melakukan / menyelesaikan apa yang anda suruh dan sekarang saatnya kewajiban anda untuk membayar apa yang telah saya selesaikan, urusan adanya uang atau tidak itu bukan menjadi beban saya, beban saya hanyalah sebatas menyelesaikan dengan baik pekerjaan yang anda suruh, jika saya belum mendapatkan bayaran dari apa yang telah saya kerjakan, maka hasil dari pekerjaan ini tidak akan saya berikan

6. Memiliki keyakinan dalam menghindari kerugian mafia proyek

Di dalam proyek konstruksi, kita harus jeli dan teliti serta yakin dalam meneliti takaran material yang kita terima. Pasalnya, mafia dalam permainan material bahan konstruksi sangat sulit di deteksi. Pengalaman saya, saya pernah mengerjakan proyek konstruksi bangunan sekolah, dimana saat pengantaran, bahan jumlah di dalam kwitansi tertera besi D16 sebanyak 50 ujung, sedangkan jika dicermati secara langsung besi yang diangkut di dalam dumptruck terdiri dari 8 ikat, dimana 7 ikat terdiri dari 6 ujung dan 1 ikatnya lagi hanya 2 ujung, jika dirincikan maka perhitungannya sebagai berikut : 7 x 6 = 42 ujung dan 1 x 2 = 2 ujung, maka totalnya adalah 44 ujung.

[sc name=”Iklan teknik sesuai konten”]

Pertanyaannya adalah 6 ujungnya kemana? dan sudah bisa dipastikan berapa kerugian yang akan di dapatkan jika harga besi D16 begitu mahal. Saat itu saya merasa tidak yakin bahwa besi yang diantar adalah 50 ujung, maka saya menyuruh menghitungnya kembali karena besi yang diturunkan sudah tersusun berantakan dan sulit untuk di hitung, dan ternyata memang benar totalnya hanya 44 ujung, dan kemudian saya menyuruh pihak distributor untuk mengganti atau menyesuaikan kuantitas sesuai dengan jumlah yang berada di kwitansi bahan. Karena saat itu saya tidak ingin ber-su’udzon maka saya menganggap itu hanya faktor kelalaian.

[su_note]Catatan :
Sebenarnya, masih banyak lagi topik yang bisa dibahas menyangkut konten ini, tetapi saya masih batasi sampai disini dulu yah, jika anda merasa kondisi / pengalaman anda sesuai dengan konten ini harap ceritakan di bagian komentar… semoga bermanfaat ^_^[/su_note]

[sc name=”Subscribe website ini”]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *