Contents
Menurut definisinya, animasi merupakan gambar yang terbentuk dari beberapa elemen visual dan diatur sedemikian rupa agar dapat bergerak sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan. Banyak sekali film-film hiburan yang menggunakan animasi sebagai elemen visualnya, seperti karya-karya Pixar, Walt Disney dan sebagainya.
Berdasarkan jenis-jenisnya, animasi dibagi menjadi beberapa sub-genre yang berbeda. Berikut ini adalah penjelasannya:
- Animasi 2D
Animasi 2D adalah animasi yang umumnya disebut sebagai ‘film kartun’ oleh masyarakat umum. Karakteristik animasi 2D adalah terdiri dari bidang datar, bukan berupa bangun ruang. Maka dari itu, satuan ukuran panjang pada pembuatan animasi 2D terdiri dari panjang dan lebar.
Contoh dari kartun-kartun animasi 2D adalah Doraemon, Tom and Jerry, Scoby Doo, dan masih banyak lagi. Software yang biasa digunakan dalam membuat animasi 2D di kalangan profesional, yaitu The Tab, FlipBook, DrawPlus, Anime Studio, dan Toon Boom.
- Animasi 3D
Animasi 3D merupakan gambar bergerak yang setiap elemen per objeknya memiliki bentuk, volume, dan ruang. Artinya, animasi 3D dapat memperlihatkan berbagai sisi dari suatu objek dengan jelas berdasarkan efek bayangan ataupun perspektif tertentu. Sebelum dilakukan secara digital, animasi 3D dibuat dengan model bentuk berupa lilin, patung, boneka, dan sebagainya. Contoh hasil tayangan 3D yang bisa kita lihat adalah film-film dari Walt Disney ataupun Pixar Film.
- Animasi Jepang
Animasi Jepang lebih sering dikenal dengan sebutan anime, yang diambil dari kata ‘anime-shon’ sebagai kata serapan dari animation. Saat ini, anime Jepang semakin diminati oleh banyak orang, khususnya anime yang merupakan turunan dari karya komik Jepang (manga).
Animasi Jepang dapat berupa gambar 3D maupun 2D. Namun, yang membedakan antara Animasi Jepang dengan Animasi 3D dan 2D adalah gaya ilustrasi karakternya yang menyerupai gambar ilustrasi dalam komik Jepang (manga).
- Animasi Stop-Motion
Awalnya, animasi stop-motion digunakan dengan menggunakan tanah liat. Dulunya lebih sering disebut dengan ‘claymation’. Elemen visual yang ada dalam sebuah animasi stop-motion merupakan objek berbentuk seperti tanah liat, boneka maupun patung. Objek tersebut digerakkan sedikit demi sedikit, dan difoto secara bertahap pada setiap pergerakan yang ada. Akhirnya, foto-foto tersebut ditampilkan sesuai urutannya, sehingga objek gambar pada foto tersebut akan terlihat seolah-olah bergerak. Contohnya, pada foto pertama sebuah objek di letakkan di sisi kiri ketika difoto, kemudian di foto kedua objek tersebut digeser sedikit ke kanan, begitu juga pada foto seterusnya. Alhasil, gabungan foto-foto tersebut akan memperlihatkan objek tersebut bergerak dari kiri ke kanan.
Jenis-jenis animasi tersebut juga dibuat dengan teknik pembuatan yang berbeda-beda. Namun, memilih jenis animasi yang akan diciptakan membuat kita lebih mudah menentukan teknik pembuatan yang akan digunakan. Bayangkan saja, akan lebih mudah membuat suatu tulisan jika kita sudah tahu jenis tulisan apa yang akan kita buat bukan? Hal inilah yang membuat jenis-jenis animasi penting untuk dipelajari.