Pengertian dari kanstin trotoar adalah kanstin yang pada umumnya dimanfaatkan para kontraktor sebagai alat pemisah antara badan jalan dengan trotoar. Generator ini bisa dimanfaatkan pejalan kaki karena memiliki desain khusus yang tidak dimiliki oleh jenis lainnya.
Di mana kanstin trotoar jalan cenderung lebih tinggi Apabila dibandingkan dengan kastin untuk kebutuhan taman, area jalan raya ataupun arah yang biasanya dilalui oleh kendaraan. Kanstin untuk kebutuhan trotoar juga mempunyai ukuran berbeda dengan ukuran yang dimiliki oleh kanstin jenis lainnya.
Sementara pengertian kanstin secara umum yaitu merupakan salah satu produk beton precast yang memiliki fungsi sebagai pembatas jalan. Kanstin biasanya digunakan pada suatu jalan. Tujuannya agar antara Lajur kendaraan dengan lajur pejalan kaki bisa dibedakan. Penggunaan kanstin lainnya yaitu bisa Kamu temukan pada jalur paving. Tujuannya sendiri adalah agar tidak berpindah dari titik semula dan agar tidak mudah hancur.
Cara Memasang Kanstin untuk Proyek Trotoar Jalan
Agar terhindar dari resiko kerja saat melakukan pemasangan kanstin untuk proyek trotoar jalan, Kamu perlu mempelajari langkah-langkah yang baik dan benar sesuai pada ulasan berikut ini.
1. Persiapan dan pembersihan area pemasangan kanstin
Metode pemasangan kerb/kanstin yang kedua adalah melakukan persiapan dan pembersihan area pemasangan kanstin. Pastikan lokasi yang akan dipasang kanstin memiliki permukaan tanah yang padat dan rata.
Selain itu, pastikan juga saat prosespemasangan tidak mengganggu salurain air di sekitarnya. Dengan begitu, tidak akan muncul genangan pada permukaan tanah yang sulit mengalir ke saluran air karena terhambat kanstin.
2. Proses pembuatan drainase
Pada umumnya hampir seluruh proses pembuatan jalan yang menggunakan drainase sebagai saluran pembuangan air dinilai cukup solutif dalam mengatasi masalah. Jika penerapannya dilakukan secara benar maka genangan air dapat dikurangi dengan baik. Dengan begitu jalan pun akan menjadi tahan terhadap kerusakan atau lubang.
Kamu memerlukan jarak sekitar 100 m sampai 150 m untuk digunakan saat proses pemasangan kanstin yang dilakukan pada tepi jalan atau tembok. Jadi air bisa mengalir turun melewati saluran paving tersebut. Ketika perbaikan drainase pada sebuah fasilitas jalan dilakukan, seringkali para pengguna jalan mengalami gangguan.
Salah satu gangguan tersebut adalah jalan ditutup dan dialihkan ke jalan alternatif yang jaraknya lebih jauh. Maka dari itu Kamu perlu sebuah teknik desain drainase yang berupa longitudinal fall atau cross fall yang mana diarahkan keluar. Atau juga dapat dengan mengarahkannya pada hutan atau taman. 1,5 Hingga 2 derajat adalah sudut kemiringan paling profesional yang dilakukan untuk pembuatan drainase.
3. Proses pembuatan alas kanstin
Pertama-tama hal yang perlu Kamu kerjakan adalah membuat alas kanstin terlebih dahulu. Caranya dengan menggunakan rabat beton sebelum memulai proses peletakan kanstin di sebidang tanah. Kamu memerlukan kurang lebih 150 mm yang digunakan untuk tingkat ketebalan alas.
Penggunaan dari rabat beton ini adalah sebagai bahan struktural yang bisa menunjang tingkat kestabilitasan kanstin. Maka dari itu Kamu tidak perlu ragu apabila permukaan kanstin sedikit tenggelam atau turun ke dalam tanah. Karena jika dipadukan dengan rabat beton maka tentu saja struktur dari kanstin nampak lebih kokoh.
4. Proses peletakan kanstin beton
Langkah selanjutnya yaitu proses peletakan kanstin untuk proyek trotoar jalan. Proses pemasangan kanstin juga terbilang cukup mudah dan sederhana sebagaimana proses pemasangan beton precast pada umumnya. Meskipun terdapat berbagai jenis kanstin, namun cara pemasangannya secara garis besar tidak jauh berbeda.
Yaitu dengan mengandalkan bantuan benang yang digunakan untuk meluruskan posisi dari kanstin yang akan diletakkan. Kamu perlu menggunakan waterpass atau kayu berbentuk lurus yang dapat memudahkan dalam mengetahui apakah kanstin telah diletakkan dengan posisi lurus atau masih belum lurus.
Sementara itu, urutan peletakan kanstin yang benar untuk trotoar adalah:
- Pasang benang pembantu setiap jarak 4 m sampai 5 m. Jika pada lokasi pemasangan terdapat bak bunga, lubang saluran, atau konstruksi lain. Kamu harus memasang benang pembantu tambahan. Gunanya adalah agar pola tetap dapat dipertahankan.
- Kanstin dipasang secara berurutan mulai dari satu sisi ke sisi yang lainnya. Hindari memasang secara acak.
- Pada saat meletakkan kanstin, beri spasi 1 cm sampai 2 cm.
- Pemasangan baris pertama harus dijaga dengan hati-hati. Tetap ikuti alur yang sudah ada dan sesuai urutan secara teratur supaya pola pemasangan terbentuk dengan baik.
- Lubang-lubang pinggir kemudian diisi dengan pemadatan.
5. Pembuatan haunching
Proses selanjutnya adalah proses yang tidak kalah penting dari sebelumnya yaitu proses membuat haunching. Kebanyakan orang mengenal proses ini dengan sebutan metode mengunci kanstin. Proses haunching ini disebut-sebut sebagai proses yang sangat penting.
Alasannya adalah jika tanpa adanya proses ini tentu saja kanstin dapat dengan mudah bergeser atau berpindah tempat apabila terkena hantaman dari kendaraan lain. Dan jika hal ini benar terjadi, maka kanstin yang sedikit saja bergeser akan menimbulkan proses pembangunan penutupan jalan menjadi lebih rusak.
Kanstin dapat ditaruh pada sisi luar atau belakang dari kanstin sendiri apabila proses haunching telah selesai. Pada umumnya haunching untuk proyek trotoar jalan sama seperti haunching pada jalan-jalan yang terdapat di perumahan, yaitu mempunyai ketebalan minimal 75 meter. Sedangkan haunching untuk jalan-jalan biasa mempunyai ketebalan mencapai 100 mm, dan untuk jalan raya membutuhkan ketebalan 150 mm.
6. Metode terakhir pemasangan kanstin
Proses ini adalah proses terakhir pada pemasangan kanstin yakni dilakukan dengan cara mengandalkan mortar sebagai pelapis kanstin yang selanjutnya akan digunakan sebagai perekat. Mortar terdiri dari campuran material semen, kapur, dan pasir. Mortar memiliki ukuran ketebalan kurang lebih 12 mm sampai 20 mm.
Instalasi kanstin yang berbekal mortar dapat berjalan dengan lancar apabila kanstin mempunyai dimensi yang lebih besar jika dibandingkan dengan pembangunan penutupan jalan yang juga sangat besar. Tidak hanya mengandalkan mortar saja, proses akhir ini juga memerlukan sebuah besi dowel sebagai pengait dari plat beton.
Melakukan sebuah konstruksi kanstin yang ada di sepanjang jalan terkadang sangat rentan terhadap resiko kerusakan yaitu berupa tidak rata atau malah terlepas dari titik pemasangan semulanya. Hal tersebut dikarenakan adanya suatu bingkai pada jalur paving yang terlepas. Oleh karena itu, Kamu perlu mengamati metode dari penerapan kanstin untuk proyek trotoar jalan yang benar dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Mengapa harus menggunakan kanstin? Kanstin dapat digunakan sebagai pembatas sekaligus meninggikan elevasi trotoar. Di mana pada kebanyakan kasus seringkali trotoar (pedestrian) mempunyai elevasi yang lebih rendah daripada jalan. Dengan begitu semakin terlihat mana yang area asli jalan raya dan mana area trotoar.
Selain itu dari segi estetika dan kerapihan dari trotoar jalan, pemasangan kanstin jelas mempunyai nilai plus tersendiri. Kanstin juga berperan dalam menahan dan mengunci paving block yang digunakan di atas permukaan tanah agar tidak bergeser.